Kafeina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TXiKiBoT (bicara | kontrib)
k bot Menambah: ps:کوفین
ESCa (bicara | kontrib)
Baris 66:
Menurut salah satu legenda populer Cina, [[Kaisar Cina]] [[Shénnóng‎]], yang dimitoskan telah berkuasa sekitar tahun 3000 SM, tanpa sengaja menemukan bahwa ketika beberapa dedaunan jatuh ke dalam air mendidih, minuman yang wangi dan dapat memulihkan tenaga dihasilkan.<ref>Chow p. 19–20 (Czech edition); also Arcimovicova p. 9, Evans p. 2 and others</ref> Shennong juga disebut-sebut dalam karya Lu Yu, ''[[Cha Jing]]'', mengenai teh.<ref>{{cite book|last = Yu|first = Lu|title = The Classic of Tea: Origins & Rituals|publisher = Ecco Pr; Reissue edition |month=October|year=1995|isbn=0-88001-416-4}}</ref> Sejarah kopi pun telah tercatat sejak abad ke-9. Pada saat itu, biji kopi hanya tersedia dari habitat aslinya saja, [[Etiopia]]. Legenda populer menceritakan penemuan kopi oleh seorang penggembala kambing bernama Kaldi yang memantau bahwa kambing-kambingnya menjadi lebih aktif dan tidak tidur pada malam hari setelah merumputi semak-semak kopi. Setelah ia mencoba buah kopi yang dimakan oleh kambingnya, ia juga mendapatkan khasiat yang sama. Literatur paling awal yang menyebutkan adanya kopi kemungkinan adalah sebuah referensi mengenai Bunchum dalam karya seorang Persia [[al-Razi]]. Pada tahun 1587, [[Malaye Jaziri]] menyusun suatu karya yang menilik sejarah dan kontroversi hukum kopi berjudul "Undat al safwa fi hill al-qahwa". Dalam karyanya ini, Jaziri mencatat bahwa seorang [[Sheikh]], Jamal-al-Din al-Dhabhani, [[mufti]] [[Aden]], adalah yang pertama menggunakan kopi pada tahun 1454, dan pada abad ke-15, para Sufi [[Yaman]] secara rutin menggunakan kopi untuk terus terbangun selama berdoa.
 
== Metabolisme dan ketoksikantoksisitas ==
Kafeina memiliki [[molekul]] [[metabolit]] yaitu 1-3-7-[[asam trimetilurat]], [[paraksantina]], [[teofillina]] dan [[teobromina]] dengan masing-masing lintasan metabolismenya.<ref>{{en}}{{cite web
Kafeina mengikat [[reseptor]] [[adenosina]] di [[otak]]. Adenosina ialah [[nukleotida]] yang mengurangi aktivitas [[sel saraf]] saat tertambat pada sel tersebut. Seperti adenosina, [[molekul]] kafeina juga tertambat pada reseptor yang sama, tetapi akibatnya berbeda. Kafeina tidak akan memperlambat aktivitas sel saraf/otak, sebaliknya menghalangi adenosina untuk berfungsi. Dampaknya aktivitas otak meningkat dan mengakibatkan [[hormon]] [[epinefrin]] terlepas. Hormon tersebut akan menaikkan detak jantung, meninggikan [[tekanan darah]], menambah penyaluran [[darah]] ke otot-[[otot]], mengurangi penyaluran darah ke [[kulit]] dan [[organ dalam]], dan mengeluarkan [[glukosa]] dari hati. Lebih jauh, kafeina juga menaikkan permukaan [[neurotransmiter]] [[dopamin]] di [[otak]].
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1364894/pdf/brjclinpharm00021-0011.pdf
| title = Biotransformation of caffeine in human liver microsomes
from foetuses, neonates, infants and adults
| accessdate = 2010-10-11
| work = Departement de Pharmacologie Perinatale et Pediatrique, Hopital Saint Vincent de Paul, Faculte de medecine Necker, Informatique medicale, Hopital du Bocage, CECILE CAZENEUVEI GERARD PONSI, ELISABETH REYI, JEAN-MARC TRELUYER, THIERRY
CRESTEIL, GENEVIEVE THIROUXI, PHILIPPE D'ATHIS & GEORGES OLIVE
| format = pdf
}}</ref> Kafeina mengikat [[reseptor]] [[adenosina]] di [[otak]]. Adenosina ialah [[nukleotida]] yang mengurangi aktivitas [[sel saraf]] saat tertambat pada sel tersebut. Seperti adenosina, [[molekul]] kafeina juga tertambat pada reseptor yang sama, tetapi akibatnya berbeda. Kafeina tidak akan memperlambat aktivitas sel saraf/otak, sebaliknya menghalangi adenosina untuk berfungsi. Dampaknya aktivitas otak meningkat dan mengakibatkan [[hormon]] [[epinefrin]] terlepas. Hormon tersebut akan menaikkan detak jantung, meninggikan [[tekanan darah]], menambah penyaluran [[darah]] ke otot-[[otot]], mengurangi penyaluran darah ke [[kulit]] dan [[organ dalam]], dan mengeluarkan [[glukosa]] dari hati. Lebih jauh, kafeina juga menaikkan permukaan [[neurotransmiter]] [[dopamin]] di [[otak]].
 
Kafeina dapat dikeluarkan dari otak dengan cepat, tidak seperti [[alkohol]] atau perangsang sistem saraf pusat yang lain sehingga tidak mengganggu fungsi mental tinggi dan tumpuan otak. Konsumsi kafeina secara berkelanjutan akan menyebabkan tubuh menjadi [[toleransi|toleran]] terhadap kehadiran kafeina. Oleh sebab itu, jika produksi internal kafeina diberhentikan (dinamakan "pelepasan ketergantungan"), tubuh menjadi terlalu sensitif terhadap adenosina dan menyebabkan tekanan darah turun secara mendadak yang seterusnya mengakibatkan [[sakit kepala]] dan gejala-gejala lainnya. Kajian terbaru menyebutkan kafeina dapat mengurangi risiko penyakit [[Parkinson]], tetapi hal itu masih memerlukan kajian mendalam.