Dokumen Gilchrist: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: perubahan kosmetika ! |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
Pertama kali keberadaan dokumen ini diumumkan oleh [[Soebandrio]], Menteri Luar Negeri Indonesia masa itu sewaktu dalam perjalanannya ke Kairo, Mesir, setibanya di Kairo, Kedutaan AS berusaha agar mendapatkan foto salinan dokumen tersebut dan Kedutaan AS di Kairo menyimpulkan bahwa dokumen tersebut dinyatakan sebagai palsu, dan "Dokumen Gilchrist" kemudian disebut sebagai sebuah pemalsuan dalam pemerintahan AS. Diskusi internal di administrasi AS yang mengikuti di balik pemalsuan tersebut dan saat itu Soebandrio merangkap jabatan sebagai kepala ''Biro Pusat Intelijen (BPI)'', yang membawahkan kesatuan intel di tiga angkatan, kepolisian negara, kejaksaan serta intelijen Hankam.<ref>{{cite book | first= | last=British Broadcasting Corporation. Monitoring Service | coauthors= | title=Summary of world broadcasts, Part 3 | publisher=Monitoring Service of the British Broadcasting Corp | year=1966 | isbn= }}</ref>
Kemudian hari,
Kumpulan surat-surat dari duta besar Inggris ''Sir Andrew Gilchrist'' masih berada pada arsip Churchill di Churchill College, Cambridge University. Beberapa dari dokumen tersebut masih tersimpan dalam status ''diklasifikasikan sebagai rahasia''. Dengan demikian spekulasi tentang kemungkinan Inggris berperan dalam penggulingan Soekarno masih terus berlanjut, meskipun ''Denis Healey'', Sekretaris pada Kementerian Pertahanan Inggris pada tahun [[1965]] menyatakan pada tahun [[2000]] bahwa Inggris tidak terlibat akan tetapi Healey secara pribadi tidak menampik adanya kemungkinan keterlibatan itu.
|