Konten dihapus Konten ditambahkan
J Subhi (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 214:
Sorang pernah membaca di internet (tapi lupa dimana) sebenarnya Kedayan dengan Melayu Brunei beda suku. Penduduk Brunei sekian persen Kedayan dan sekian persen Melayu. Orang Kadayan menyebut orang Brunei dengan sebutan Buunai, sebab mereka itu kehilangan huruf "r" (cadel) itu perbedaan bahasanya. Bahasa Melayu Brunei: basar (=besar), bahasa Kedayan basaa (=besar). Orang Kadayan itu keturunan budak/hamba sahaya yang diangkut ke Brunei, sementara orang Melayu keturunan raja-raja. Orang Kedayan hidupnya tidak di tepian pantai tetapi di daerah pedalaman dengan bercocok tanam. Mirip banar sama orang Banjar di Sumatera-Malaysia yang berkebun kelapa atau bertani sawah. Orang Melayu di Tembilahan menurut kabar pergi melaut, berbeda kebiasaannya dengan org Banjar. Tapi memang bahasa Brunei sering dijadikan satu dengan bahasa Kedayan. Sama juga Bahasa Paser sering dijadikan satu ke dalam bahasa Lawangan (lbx) termasuk juga Benuaq. Bahasa Brunei-Kadayan dengan bahasa Banjar terpisah 400 tahun.
[[Pengguna:Alamnirvana|Alamnirvana]] ([[Pembicaraan Pengguna:Alamnirvana|bicara]]) 22:48, 24 Agustus 2010 (UTC)
==Serumpun==
*http://forkotabjm.blogdrive.com/archive/3.html
Mungkin belum ada yg meneliti hubungan bahasa Banjar-Brunei. Kalau diperhatikan bahasa Banjar dengan bahasa Brunei-Kadayan banyak persamaan, konon terpisah 400 tahun atau lebih, kira-kira pada masa sebelum bahasa Banjar mendapat pengaruh bahasa Jawa. Suku Kedayan mengaku sebagai keturunan Jawa, tetapi kalau aku perhatikan kosa kata Kadayan/Brunei tidak ada yang mirip bahasa Jawa. Bahasa Banjar banyak mengandung bahasa Jawa, karena itu bahasa Banjar dianggap bukan bahasa Melayu Lokal lebih mendekati rumpun bahasa Sunda-Madura. Setidaknya bahasa Banjar dianggap bahasa Melayu Lokal yang paling jauh perbedaannya dengan bahasa Melayu. Tetapi kalau aku bandingkan kosa kata bahasa Palembang dengan bahasa Banjar, terlihat bahasa Palembang lebih banyak mengandung kosa kata Jawa.
 
Kalau diperhatikan lagu-lagu Dayak Kendayan (Kanayatn) Kalbar di youtube : http://www.youtube.com/watch?v=aFIvWndd53o Pasatn Urakng Tuha, itu mirip bahasa Banjar, mereka berlogat "a", sedangkan yang logat "e" disebut bahasa Melayu atau Sambas. Sayangnya seandainya tidak terpisah rintangan geografis, tentunya urang Kanayatn lebih mudah mengucapkan bahasa Banjar daripada bahasa Melayu Pontianak (yang mirip bahasa Malaysia).
[[Pengguna:Alamnirvana|Alamnirvana]] ([[Pembicaraan Pengguna:Alamnirvana|bicara]]) 23:04, 26 Agustus 2010 (UTC)