Salat Witir: Perbedaan antara revisi

'''ShalatSalat Witir''' adalah [[shalatsalat]] sunnat dengan raka'at ganjil yang dilakukan setelah melakukan shalatsalat lainnya di waktu malam (misal: [[ShalatSalat Tarawih|tarawih]] dan [[ShalatSalat Tahajjud|tahajjud]]).

Hal ini didasarkan pada hadits [[Nabi Islam|Nabi]] [[Muhammad]] SAW: ''"Sesungguhnya Allah adalah witr [ganjil] dan mencintai witr'' [HR. Abu Daud]. ShalatSalat ini dimaksudkan sebagai pemungkas waktu malam untuk "mengganjili" shalatsalat-shalatsalat yang genap. Karena itu, dianjurkan untuk menjadikannya akhir shalatsalat malam.

== Hukum ShalatSalat Witir ==

ShalatSalat sunnah witir adalah sunnah muakkad. Dasarnya adalah hadits Abu Ayyub Al-Anshaari Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Witir adalah hak atas setiap muslim. Barangsiapa yang suka berwitir tiga raka’at hendaknya ia melakukannya. Dan barangsiapa yang berwitir satu raka’at, hendaknya ia melakukannya”

Demikian juga dengan hadits Ali Radhiyallahu ‘anhu ketika ia berkata : “Witir tidaklah wajib sebagaimana shalatsalat fardhu. Akan tetapi ia adalah sunnah yang ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam”

Di antara yang menunjukkan bahwa witir termasuk sunnah yang ditekankan (bukan wajib) adalah riwayat shahih dari Thalhah bin Ubaidillah, bahwa ia menceritakan :” Ada seorang lelaki dari kalangan penduduk Nejed yang datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan rambut acak-acakan. Kami mendengar suaranya, tetapi kami tidak mengerti apa yang diucapkannya, sampai dekat, ternyata ia bertanya tentang Islam. Ia berkata “ Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku shalatsalat apa yang diwajibkan kepadaku?” Beliau menjawab: “Shalat“Salat yang lima waktu, kecuali engkau mau melakukan sunnah tambahan”. Lelaki itu bertanya lagi : “Beritahukan kepadaku puasa apa yang diwajibkan kepadaku?” Beliau menjawab ; “Puasa di bulan Ramadhan, kecuali bila engkau ingin menambahkan”. Lelaki itu bertanya lagi : “Beritahukan kepadaku zakat apa yang diwajibkan kepadaku?” Beliau menjawab : (menyebutkan beberapa bentuk zakat). Lelaki itu bertanya lagi : ‘Apakah ada kewajiban lain untuk diriku?” Beliau menjawab lagi : “Tidak, kecuali bila engkau mau menambahkan’. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitahukan kepadanya syariat-syariat Islam. Lalu lelaki itu berbalik pergi, sambil berujar : “Semoga Allah memuliakan dirimu. Aku tidak akan melakukan tambahan apa-apa, dan tidak akan mengurangi yang diwajibkan Allah kepadaku sedikitpun. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sungguh ia akan beruntung, bila ia jujur, atau ia akan masuk Surga bila ia jujur”

Juga berdasarkan hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi pernah mengutus Muadz ke Yaman. Dalam perintahnya : “Beritahukan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan kepada mereka shalatsalat lima waktu sehari semalam. Kedua hadits ini menunjukkan bahwa witir bukanlah wajib. Itulah madzhab mayoritas ulama. ShalatSalat witir adalah sunnah yang ditekankan sekali. Oleh sebab itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkan shalatsalat sunnah witir dengan sunnah Shubuh ketika bermukim atau ketika bepergian.

== Keutamaan ShalatSalat Witir ==

“Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menambahkan kalian dengan satu shalatsalat, yang shalatsalat itu lebih baik untuk dirimu dari pada unta yang merah, yakni shalatsalat witir. Waktu pelaksanaannya Allah berikan kepadamu dari sehabis Isya hingga terbit Fajar” [8]

Di antara dalil yang menujukkan keutamaan dan sekaligus di sunnahkannya shalatsalat witir adalah hadits Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu bahwa menceritakan :”Rasulullah pernah berwitir, kemudian bersabda : “Wahai ahli Qur’an lakukanlah shalatsalat witir, sesungguhnya Allah itu witir (ganjil) dan menyukai sesuatu yang ganjil”

== Raka'at ShalatSalat ==

ShalatSalat witir dapat dilaksanakan satu, tiga, lima rakaat atau jumlah lain yang ganjil langsung dengan sekali salam. tetapi jumhur ulama berpendapat bahwa solat witir dilaksanakan dengan satu kali salam tiap dua rakaat dan terakhir satu kali salam satu rakaat.

== Niat ShalatSalat ==

[[Niat]] shalatsalat ini, sebagaimana juga shalatsalat-shalatsalat yang lain cukup diucapkan didalam hati, yang terpenting adalah niat hanya semata karena [[Allah]] [[Ta'ala]] semata dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan [[Ridho]] Nya, apabila ingin dilafalkan jangan terlalu keras sehingga mengganggu Muslim lainnya, memang ada beberapa pendapat tentang niat ini gunakanlah dengan hikmah bijaksana.

ShalatSalat Witir dilakukan pada malam hari setelah shalatsalat-shalatsalat yang lain. Ia harus berfungsi sebagai shalatsalat penutup. Apabila seseorang berkehendak untuk [[shalatsalat tahajjud]] pada malam hari, maka sebaiknya ia tidak menunaikan salat witir menjelang tidur, tapi melaksanakannya setelah shalatsalat tahajjud. Namun jika ia tidak bermaksud demikian, maka sebelum tidur, ia dianjurkan untuk menunaikannya.

[[Hadits]] terkait shalatsalat witir:

* ''"Jadikanlah witir akhir shalatsalat kalian di waktu malam".'' [HR. Bukhari]

* ''"Barang siapa takut tidak bangun di akhir malam, maka witirlah pada awal malam, dan barang siapa berkeinginan untuk bangun di akhir malam, maka witirlah di akhir malam, karena sesungguhnya shalatsalat pada akhir malam masyhudah (disaksikan)"'' [HR. Muslim]

* Kumpulan ShalatSalat-ShalatSalat Sunnat, Drs. Moh. Rifa'i, CV Toha Putra, Semarang, 1993

* {{id}} [http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=814&Itemid=14 Pesantren Virtual, Antara tarawih, tahajjud dan witir]

* {{id}} [http://www.dzikir.org/b_shalat14b_salat14.htm Tuntunan shalatsalat sunnat, Dzikir.org]