Revisi per 16 Juni 2010 00.01 sunting Tjmoel (bicara \| kontrib) 80.066 suntingan k ←Suntingan 202.43.75.71 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Evremonde ← Revisi sebelumnya		Revisi per 11 Agustus 2010 15.14 sunting balikkan Wie146 (bicara \| kontrib) Peninjau 6.955 suntingan k add info, pic, reference Revisi selanjutnya →
Baris 1: {{infobox stasiun \|image=Pasirbungur_station_100808-5786.JPG \|image=COLLECTIE TROPENMUSEUM Gouverneur-Generaal mr. D. Fock neemt afscheid van de heer Hammond op het station Pasir Boengoer tijdens zijn bezoek op 27 en 28 oktober in 1922 aan de Pamanoekan- en Tjiasemlanden West-Java. TMnr 60013106.jpg▼ \|caption=Stasiun Pasirbungur, 2010 ~~\|caption=[[Daftar Penguasa Hindia-Belanda\|Gubernur Jenderal Hindia-Belanda]] [[Dirk Fock]] berpamitan dengan Hammond di Stasiun Pasirbungur pada tanggal [[28 Oktober]] [[1922]].~~ \|name=Pasirbungur \|prov=Jawa Barat Baris 15: == Kereta api == ▲~~\|image=~~[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gouverneur-Generaal mr. D. Fock neemt afscheid van de heer Hammond op het station Pasir Boengoer tijdens zijn bezoek op 27 en 28 oktober in 1922 aan de Pamanoekan- en Tjiasemlanden West-Java. TMnr 60013106.jpg\|thumb\|250px\|[[Daftar Penguasa Hindia-Belanda\|Gubernur Jenderal Hindia-Belanda]] [[Dirk Fock]] berpamitan dengan Hammond di Stasiun Pasirbungur pada tanggal [[28 Oktober]] [[1922]].]] * [[Kereta api Tegal Arum\|Tegal Arum]]: ke [[Stasiun Jakarta Kota\|Jakarta Kota]] dan [[Stasiun Tegal\|Tegal]] * [[Kereta api Tawang Jaya\|Tawang Jaya]]: ke [[Stasiun Pasar Senen\|Jakarta Pasar Senen]] dan [[Stasiun Semarang Poncol\|Semarang Poncol]] Baris 23 ⟶ 24: * [[Kereta api Brantas\|Brantas]]: ke Jakarta Tanahabang dan [[Stasiun Kediri\|Kediri]] * [[Kereta api Gaya Baru Malam Selatan\|Gaya Baru Malam Selatan]]: ke Jakarta Kota dan [[Stasiun Surabaya Gubeng\|Surabaya Gubeng]] == Trivia == Stasiun Pasirbungur dan lingkungan perkebunan di sekitarnya menjadi latar cerita "Gigi Emas", salah satu cerpen [[Mas Saleh Sastrawinata]], sastrawan [[Sastra Indonesia#Angkatan_1950_-_1960-an\|Angkatan 1950an]], dalam bukunya yang berjudul ''Kissah Sewadjarnja'' (1952)[http://books.google.co.id/books?id=iCh2XorBXNgC&pg=PA406&lpg=PA406&dq=mas+saleh+sastrawinata&source=bl&ots=bBHnWh0J35&sig=9o5TV52nyvMEdDvhC9Wxz16bMaE&hl=id&ei=HbpiTKKhO8GVcZveiZ0J&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=6&ved=0CCYQ6AEwBQ#v=onepage&q&f=false]. Pada masa lalu, Stasiun Pasirbungur cukup penting karena terletak tidak jauh dari lapangan terbang Kalijati yang bersejarah. <center>

Stasiun Pasirbungur: Perbedaan antara revisi