Kerajaan Haru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan
Kikintarigan (bicara | kontrib)
Baris 12:
Haru pertama kali muncul dalam kronik Cina masa [[Dinasti Yuan]], yang menyebutkan Kublai Khan menuntut tunduknya penguasa Haru pada Cina pada 1282, yang ditanggapi dengan pengiriman upeti oleh saudara penguasa Haru pada 1295. Negarakartagama menyebut Haru sebagai salah satu negara bawahan [[Majapahit]].
 
Islam masuk ke kerajaan Haru paling tidak pada abad ke-13<ref name = waspada />. Kemungkinan penduduk Haru lebih dulu memeluk agama [[Islam]] daripada [[Kesultanan Samudera Pasai|Pasai]], seperti yang disebutkan Sulalatus Salatin dan dikonfirmasi oleh Tome Pires<ref name = melayuonline1 />. Juga dalam catatan [[Mendes Pinto]] (1539), dinyatakan adanya masyarakat 'Aaru' di pesisir Timur Laut Sumatera dan mengunjungi rajanya yang muslim, sekitar dua puluh tahun sebelumnya, [[Duarte Barbosa]] sudah mencatat tentang kerajaan Aru yang ketika itu dikuasai oleh orang-orang kanibal penganut [[paganisme]].

Terdapat indikasi bahwa penduduk asli Haru berasal dari suku Karo, seperti nama-nama pembesar Haru dalam Sulalatus Salatin yang mengandung nama dan marga Karo. <ref name = waspada />
 
Pada abad ke-15 ''Sejarah Dinasti Ming'' menyebutkan bahwa "Su-lu-tang Husin", penguasa Haru, mengirimkan upeti pada Cina tahun 1411. Setahun kemudian Haru dikunjungi oleh armada Laksamana [[Cheng Ho]]. Pada 1431 Cheng Ho kembali mengirimkan hadiah pada raja Haru, namun saat itu Haru tidak lagi membayar upeti pada Cina. Pada masa ini Haru menjadi saingan [[Kesultanan Malaka]] sebagai kekuatan maritim di Selat Malaka. Konflik kedua kerajaan ini dideskripsikan baik oleh Tome Pires dalam ''Suma Oriental'' maupun dalam [[Sejarah Melayu]].