Kekristenan di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Buang bagian yang menyesatkan
k Buang bagian yang menyesatkan
Baris 5:
Pada 1960-an akibat [[anti-Komunis]] dan [[anti-Konfusianisme]] banyak [[Komunis]] dan [[Tionghoa]] diklaim sebagai orang Kristen. Kristen di Indonesia lebih bebas untuk menjalankan agama mereka dibandingkan dengan beberapa negara seperti [[Cina]], [[Malaysia]], dan beberapa [[negara Arab]]. Di provinsi [[Papua]] dan [[Sulawesi Utara]], Protestan merupakan agama mayoritas. Jumlah populasi orang Kristen juga ditemukan di sekitar [[danau Toba]] di [[Sumatera Utara]], [[Nusa Tenggara Timur]], pedalaman [[Tana Toraja]], dan [[Maluku]].
Walaupun Indonesia mayoritas beragama Muslim, para misionaris tetap bebas untuk menyebarkan agama Kristen di Indonesia. Dan banyak sekolah Kristen yang mengajarkan agama Kristen. Protestan di Indonesia terdiri dari berbagai denominasi, yaitu [[Huria Kristen Batak Protestan]], [[Gereja Pentakosta]], [[Gereja Tiberias Indonesia]]/[[Gereja Bethel Indonesia]], [[Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh]] , [[Gereja Yesus Sejati]], [[Mennonit]], [[Gereja Metodis]], [[Gereja Baptis]], [[Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir]], [[Gereja Kristen Protestan Simalungun]], [[Saksi-Saksi Yehuwa]], dan denominasi lainnya.
 
Bahkan setelah konflik Muslim-Kristen di Maluku telah mereda, orang Kristen hanya mempunyai korban kecil, tetapi serangan rutin banyak terjadi oleh organisasi-organisasi Islam radikal seperti [[Front Pembela Islam]] (FPI).<ref>Laporan Kebebasan Beragama Internasional [http://www.state.gov/g/drl/rls/irf/2007/90137.htm 2007], [http://www.state.gov/g/drl/rls/irf/2008/108407.htm 2008], and [http://www.state.gov/g/drl/rls/irf/2009/127271.htm 2009]</ref>
 
== Referensi ==