Kapau, Tilatang Kamang, Agam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
VoteITP (bicara | kontrib)
rintisan
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
 
'''Kapau''' merupakan salah satu [[nagari]] yang terdapat dalam kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, [[Indonesia]].
 
== Batas Wilayah ==
 
Secara geografis, batas [[Nagari]] Kapau adalah: Sebelah utara berbatas dengan [[Nagari]] Koto Tangah dan Gadut. Sebelah selatan berbatas dengan Madiangin (Kota Bukittinggi). Sebelah timur berbatas dengan Koto Merapak (Kecamatan IV Angkat) Kabupaten Agam. Sebelah barat berbatas dengan [[Nagari]] Gadut.
 
== Kampung atau Desa ==
 
[[Nagari]] Kapau luasnya hanya 475 ha, adalah [[Nagari]] terkecil dari enam [[Nagari]] di Kecamatan Tilatang Kamang. Secara tradisional [[Nagari]] Kapau terdiri dari 12 jorong (kampung/desa) yang ditata menjadi 3 sidang. Kemudian [[Nagari]] Kapau juga pernah dijadikan tiga desa, sesuai jumlah sidang nyaitu Desa Induring, Desa Pandam Basasak dan Desa Pasir.
 
Namun setelah muncul UU No.22/1999, Sumatera Barat kembali ke pemerintahan [[Nagari]]. Dua belas jorong di [[Nagari]] Kapau adalah sebagai berikut:
 
pada Sidang Induring terdiri dari jorong Pandam banyak, Induring, Koto Panalok, Cingkariang dan Padang Cantiang.
 
Sedangkan pada Sidang Pandam Basasak adalah, jorong Koto Panjang, Koto Panjang Hilir, Korong Tabik dan jorong Cubadak.
 
Ada pun untuk Sidang Pasir terdiri dari jorong Parak Maru, Ladang Laweh dan jorong Dengkek atau Paninjauan.
 
== Persukuan ==
 
Jumlah [[suku]] di Kapau ada sembilan (9) [[suku]], masing-masingnya [[suku]] Jambak Gadang, Malayu, Koto, kemudian bergabung dalam satu [[suku]] (rumpun) Guci, Pili. Dan [[suku]] Tanjung, Pisang, Simabua tergabung pula dalam satu rumpun. Kemudian [[suku]] Jambak Kaciak berdiri sendiri. Dengan demikian, ada yang digabungkan menjadi 6 [[suku]] (rumpun), dipimpin masing-masing oleh seorang [[Penghulu]]. Sehingga bernamalah Kapau VI [[suku]].
 
== Ninik Mamak ==
 
Dalam adat enam [[suku]],
''ba[[suku]] ba induak babuah parut,kampuang dibari banan tuo, rumah dibari batungganai, panghulu nan anam [[suku]] (panghulu pucuak)'',
 
itulah yang akanjadi hakim tertinggi dalam [[Nagari]] Kapau atapun menurut adat
''mamacik arek, mangganggam taguah''
 
tediri dari:
 
Datuak Bandaro sebagai [[Penghulu]] [[suku]] Jambak Gadang.
 
Datuak Mangkudun, [[Penghulu]] [[suku]] Melayu.
 
Datuak Palimo, [[Penghulu]] [[suku]] Koto.
 
Datuak Tandilangik, [[Penghulu]] [[suku]] Guci dan Pili.
 
Datuak Panduko Basa, [[Penghulu]] [[suku]] Tanjuang, Pisang dan Simabua.
 
Datuak Indo marajo, penghuilu [[suku]] Jambak Kacik.
 
[[Penghulu]] yang berenam di atas diberi pituo (diingatkan), kalau tumbuh menurut adat Datuk Bandaro, kalau tumbuh menurut syarak Datuak Mangkudun, maka keduanya dibesarkan menurut adat dengan kata mufakat. Kalau melekatkan pusaka kedua orang itu ditambah dengan seekor sapi. Sedangkan mengangkat Ninik Mamak ([[Penghulu]] baru) yang satu induk, masing-masing seekor kerbau. Tetapi Datuk Bandaro dan Datuk Mangkudun, satu ekor kerbau dan satu ekor sapi.
 
Itulah sebabnya Datuk Bandaro dan Datuk Mangkudun sebagai pucuk bulek dalam [[suku]]nya masing masing dan pucuk bulek dalam yang enam [[suku]]. Penempatan pucuk bulek ini berpedoman kepada yang mula-mula turun dari Bukit Kapau ke Kapau sekarang.
 
Kedua [[Penghulu]] ini jugalah yang akan menyelesaikan, memutuskan biang, manabuakan dengan kato nan hak dalam adat, bila ada perselisiahan paham di antara ninik mamak yang enam [[suku]] ini.
 
== Pranala luar ==