Gereja Puhsarang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Armada Riyanto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Armada Riyanto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 54:
 
Di halaman yang sekarang dipakai untuk taman, dulu kala terdapat sebuah bangunan indah yang disebut "Amphitheater", sebuah lapangan menyerupai tempat untuk pementasan drama seperti di zaman Yunani kuno, dimana pentasnya ada di tempat yang lebih rendah dari penontonnya. Pada tanggal 7 Agustus, tahun 1937-an (?), terdapat pementasan kisah Abraham yang dijalankan di "Aphitheater" tersebut sebagai sebuah drama katekese kisah Kitab Suci sekaligus untuk menyambut tamu-tamu agung, yaitu Yang Mulia Mgr. Pacino, Delegat Apostolik untuk Australia, sekretarisnya, Mgr. King; Vikaris Apsotolik untuk Indonesia Timor Mgr. Pelsers, dan Prefek Apostolik Surabaya Mgr. Verhoeks. Peristiwa ini menandai perhelatan penting dari sebuah desa Pohsarang dengan sebuah bangunan "Gereja Keraton Jawa"-nya. Sejak itu, Pohsarang menjadi emblem inkulturasi yang mencengangkan, tulis Romo van Megen CM.<ref>''St. Vincentius a Paulo, Missietijdschrift der Lazaristen'', 29e Jaargang, 6e AFL., No. 158, 15 Nopember 1939, hlm. 171-173.</ref>
[[Berkas:Pohsarang10.jpg|left|border|framelessframe|Amphitheater di Pohsarang, ide Romo Jan Wolters CM]]
 
Kini, bangunan "Amphitheater" sudah tidak ada lagi. Bangunan ini telah diganti dengan sebuah tempat yang dulu adalah sekolah dasar. Sekolah dasarnya sendiri telah dipindahkan ke tempat lain di dekat gereja. Di tempat itu sekarang didirikan patung Bunda Maria dari Lourdes yang memakai mahkota.
[[Berkas:Pohsarang10.jpg|left|border|frameless|Amphitheater di Pohsarang, ide Romo Jan Wolters CM]]
 
== Proses Pembangunan ==