Sambarana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
| Anak = [[Kuru (raja)|Kuru]]
}}
'''Sambarana''' ([[Bahasa {{Sanskerta|Sanskerta]]: सम्वरण; ''|Samvaraṇa'')}}, dalam [[mitologi Hindu]], adalah nama seorang raja [[India]] dari kalangan [[Dinasti Candra]] (para raja keturunan [[Candra]]). Ia merupakan putra [[Reksa]]. Sambarana dikenal pula sebagai Bhārata, sebab ia merupakan keturunan [[BharataBarata (raja)|BharataBarata]], dan tergolong ke dalam para raja Dinasti BharataBarata (para raja keturunan BharataBarata). Setelah Sambarana berputra [[Kuru (raja)|Kuru]], keturunannya kemudian dikenal sebagai para [[Korawa]]. Menurut kitab ''[[Wamanapurana]]'', Sambarana diangkat menjadi raja pada usia muda. Ia berguru pada Resi Wasista, dan menjadi pemuja Wisnu yang taat.
 
Dikisahkan bahwa ketika Sambarana berkuasa, banyak penduduk yang meninggal karena kelaparan, penyakit [[pes]], kekeringan, dan wabah. Kemudian kerajaannya mendapat serbuan dari [[Kerajaan Panchala]]. Dalam keadaan tersebut, para kesatria Dinasti Bharata terpukul mundur oleh tentara musuh. Kerajaan Panchala dengan sepuluh Aksauhini''aksauhini'' (divisi) mengalahkan Dinasti BharataBarata. Kemudian Sambarana bersama istri, menteri, dan kerabatnya, melarikan diri, dan menempati sebuah hutan di tepi [[sungai Sindhu]], yang termasuk wilayah dari kaki pegunungan di sebelah barat. Di sana, para keturunan BharataBarata hidup selama seribu tahun di dalam bentengnya. Setelah mereka tinggal di sana dalam jangka waktu yang cukup lama, suatu hari [[Resi]] [[Wasista]] datang mengunjungi tempat pengasingan tersebut.
 
Pada suatu hari, Sambarana berburu ke hutan Waibhraja, setelah menyerahkan tanggung jawab atas kerajaannya kepada Resi Wasista. Di dalam hutan, Sambarana bertemu dengan sekelompok [[bidadari]]. Salah satu bidadari tersebut bernama [[Tapati]], penghuni sungai Tapati, putri [[Dewa Surya]]. Karena sangat terpesona akan kecantikan Tapati, Sambarana jatuh dari kudanya hingga pingsan. Beberapa [[bidadara]] menolongnya lalu mengantarnya ke kerajaannya. Semenjak kejadian tersebut, Sambarana selalu memikirkan Tapati. Resi Wasista mengetahui hal tersebut dan ia heran karena Sambarana tak kunjung menikahi Tapati. Akhirnya sang resi menghadap Dewa Surya dan memintanya agar menerima Sambarana sebagai menantunya. Dewa Surya merestui hubungan mereka sehingga Sambarana menikah dengan Tapati.
Sambarana menikahi Tapati (yang menjadi dewi [[sungai Tapati]], puteri [[Surya]] dan [[Saranya]]) dengan pertolongan [[Wasista]], pendeta para raja Dinasti Surya. Dari pernikahan tersebut, lahirlah [[Kuru (raja)|Kuru]]. Setelah Sambarana mangkat, Kuru diangkat menjadi raja dan membebaskan kerajaannya dari jajahan musuhnya. Namanya membuat dataran [[Kerajaan Kuru|Kurujanggala]] (sebelah timur [[Haryana]]) menjadi masyur di seluruh dunia. Ia melakukan tapa di sebuah tempat bernama [[Kurukshetra]] dan semenjak itu tempat tersebut suci dan keramat. Dari Sang Kuru, diturunkanlah para raja Dinasti Kuru, meliputi para [[Pandawa]] dan [[Korawa]] yang diceritakan dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]''.
 
SambaranaDari menikahipernikahannya Tapati (yang menjadi dewi [[sungaidengan Tapati]], puteriSambarana [[Surya]]memiliki danputra [[Saranya]])yang dengan pertolongan [[Wasista]], pendeta para raja Dinasti Surya. Dari pernikahan tersebut,diberi lahirlahnama [[Kuru (raja)|Kuru]]. Setelah Sambarana mangkat, Kuru diangkat menjadi raja dan membebaskan kerajaannya dari jajahan musuhnya. Namanya membuat dataran [[Kerajaan Kuru|Kurujanggala]] (sebelah timur [[Haryana]]) menjadi masyur di seluruh dunia. Ia melakukan tapa di sebuah tempat bernama [[Kurukshetra]] dan semenjak itu tempat tersebut suci dan keramat. Dari Sang Kuru, diturunkanlah para raja Dinasti Kuru, meliputi para [[Pandawa]] dan [[Korawa]] yang diceritakan dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]''.
 
== Lihat pula ==
* [[Tapati]]
* [[Kuru (raja)|Raja Kuru]]
* [[Kerajaan Kuru]]
* [[Silsilah Dinasti Kuru dan Yadu]]