Atheis (novel): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
mengembangkan artikel
Baris 1:
{{kegunaanlain|Atheis}}
'''Atheis''' adalah [[buku]] karya [[Achdiat Karta Mihardja]] tahun [[1949]] yang menceritakan tentang perjalanan hidup seseorang, dimana dari kecil dididik menjadi anak yang [[saleh]]. Tetapi ketika ia menginjak usia pertengahannya, karena jauh dari orang tuanya, dia mengalami kemerosotan. Akibatnya dia menjadi seperti orang [[atheis]] yang lupa segala-galanya. Semua itu berawal dari pertemuannya dengan seorang gadis yang kemudian menjadikan hatinya yang keras dan saleh itu, menjadi berhati lemah dan lupa segala-galanya.
{{Kotakinfo Buku
| name = Atheis
| title_orig =
| translator =
| image = [[Berkas:Atheis_novel_Achdiat_K_Mihardja.jpg|180px]]
| image_caption =
| author = [[Achdiat K. Mihardja]]
| illustrator =
| cover_artist =
| country = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
| language = [[bahasa Indonesia]]
| series =
| subject =
| genre = [[Novel]]
| publisher = [[Balai Pustaka]]
| release_date = 1949 <small>(cetakan pertama)</small>
| english_release_date = 1972
| timeline =
| dedicated_to =
| media_type = [[sampul lunak]]
| pages = 232
| size_weight =
| size =
| weight =
| isbn = 9794071854
| preceded_by =
| followed_by =
}}
'''Atheis''' adalah [[novel roman]] tahun [[1949]] karya [[Achdiat K. Mihardja]] yang menceritakan tentang perjalanan hidup seseorang yang dididik untuk menjadi anak yang [[saleh]] sedari kecil, tetapi di tengah perjalanan hidupnya mengalami banyak gelombang yang membuatnya bimbang dan mempertanyakan tentang keberadaan [[Tuhan]], diakhiri dengan jatuhnya dia dalam ketidakmampuan mengatasi kebimbangan hidupnya tersebut.
 
Novel roman ''Atheis'' mengisahkan perkembangan masyarakat [[Indonesia]] sejak permulaan abad kedua puluh yang terus mengalami pergeseran gaya hidup yang tradisional ke gaya hidup modern. Pergeseran itu membawa serta perselisihan dan bentrokan antara paham-paham yang lama dengan yang baru, yang khususnya terjadi di lapangan [[sosial]], [[budaya]], dan [[politik]]. Perkembangan di dalam masyarakat ini kemudian tidak luput meninggalkan pengaruhnya kepada pengalaman batin manusia. Keresahan batin di tengah-tengah bergeloranya pertentangan paham di zaman [[penjajahan Belanda]] dan [[masa pendudukan Jepang]] menjadi pokok perhatian dalam roman ini.
 
Novel ''Atheis'' merupakan salah satu karya terpenting Achdiat K. Mihardja yang begitu kaya akan detail situasi pada [[masa pendudukan Jepang]]. Novel ini mengambil latar waktu dan tempat di antara tahun 1940-1942 di kota [[Bandung]] dan sekitarnya di [[Jawa Barat]].
 
Novel ini memperoleh [[Penghargaan Tahunan Pemerintah RI]] tahun [[1969]]. ''Atheis'' diterjemahkan ke dalam [[bahasa Inggris]] oleh [[R.J. Maguire]] pada tahun [[1972]]) sehingga novel ini juga banyak dibaca di dunia internasional. [[Sutradara]] terkenal [[Sjumandjaja]] juga mengadaptasi novel ini menjadi sebuah [[film drama]] [[film layar lebar|layar lebar]] ''[[Atheis (film)|berjudul sama]]'' pada tahun [[1974]].
 
== Sinopsis ==
{{spoiler}}
Rd. Hasan, pegawai ''[[gemeente]]'' [[Bandung]], adalah seorang pemuda alim yang dididik orang tuanya untuk berpegang kuat pada ajaran [[agama]] [[Islam]]. Pertemuannya kembali dengan Rusli, teman masa kecilnya yang telah menjadi seorang pejuang dan aktivis politik bawah tanah membawa Hasan kepada pemikiran [[Atheisme]] yang bertolak belakang dengan apa yang diajarkan orang tuanya selama ini.
 
Pergaulan yang rapat dengan Rusli tersebut secara perlahan mulai merubah pandangan-pandangan hidup Hasan selama ini. Terlebih karena hatinya tertawan oleh Kartini, adik angkat Rusli yang tergolong wanita yang berpemikiran progresif di zamannya sehinga sangat menarik perhatian Hasan. Perubahan pandangan Hasan semakin dalam dan jauh seiring diskusi-diskusinya yang panjang bersama Rusli dan Kartini, ditambah perkenalannya dengan kawan-kawan senior Rusli. Salah satu senior tersebut adalah Anwar, putra [[bupati]] namun adalan seorang manusia [[egois]] yang hidup hanya untuk dirinya sendiri tanpa mempedulikan orang lain.
 
Kemunculan Anwar kemudian mulai merubah hidup Hasan, yang diawali dengan hubungan Hasan dengan orang tuanya. Anwar memprotes keras Hasan yang akan pergi mengaji bersama orang tuanya sebagai seorang [[munafik]] dan tidak berpendirian. Hasan yang penuh keragu-raguan kemudian terpancing untuk secara terbuka menceritakan pandangan barunya kepada ayah-ibunya. Kedua orang tua Hasan yang begitu religius mendidik Hasan sejak kecil pun menjadi sangat kecewa dan mengusir Hasan. Kebimbangan hati Hasan tentang hidupnya pun bertambah parah.
 
Cerita bertambah rumit dengan tindakan Anwar yang membuat rumah tangga Hasan dan Kartini goyah. Anwar adalah seorang [[mata keranjang]] yang karena ketertarikannya pada Kartini membuat Hasan cemburu dan menimbulkan pertengkaran hebat antara dia dan Kartini. Pertengkaran ini membuat Kartini memutuskan lari menghindar untuk sesaat demi menunggu redanya amarah Hasan. Namun dalam pelariannya tersebut, Kartini malah hampir menjadi korban nafsu binatang Anwar di sebuah [[hotel]].
 
Peristiwa tersebut akhirnya diketahui Hasan secara tidak sengaja. Api cemburu dan kemarahan yang meledak membuat Hasan menjadi mata gelap dan hendak membunuh Anwar. Di tengah bunyi gelapnya malam dan [[sirene]] tanda bahaya tentara [[Jepang]] yang berkumandang, Hasan tetap berlari tanpa perduli. [[Kempetai]] pun menembak dan menangkapnya dengan tuduhan mata-mata. Tubuh Hasan yang menderita [[TBC]] tidak sanggup menahan siksa polisi pendudukan Jepang tersebut. Di akhir cerita, Hasan akhirnya meninggal dengan membawa keragu-raguannya akan adanya Tuhan yang dia sebelumnya percayai ada.
 
== Rujukan ==
* [[Boen S. Oemarjati]]. 1962. ''[[Roman Atheis: Sebuah Pembicaraan]]''
* [[Subagio Sastrowardoyo]]. 1983. "''[[Sastra Hindia Belanda dan Kita]]: Pendekatan kepada Roman Atheis''"
 
== Pranala luar ==
Baris 6 ⟶ 57:
 
{{buku-stub}}
{{sastra-stub}}
 
[[Kategori:Buku tahun 1949]]
[[Kategori:Sastra Indonesia]]