Sjahrir (ekonom): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
k ←Membatalkan revisi 2592231 (VANDAL) oleh 114.59.138.171 (Bicara)
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
Baris 3:
 
== Kehidupan pribadi ==
Ia menikah dengan [[Kartini Panjaitan]], seorang doktor di bidang [[antropologi]] yang kini menjabat ketua Asosiasi Antropologi Indonesia. Dari pernikahan itu, pasangan Sjahrir-Kartini memperoleh seorang putra, Pandu, serta seorang putri, Gita.
 
Sjahrir lahir sebagai anak satu-satunya dari pasangan Ma’amoen Al Rasyid dan Roesma Malik. Ayahnya adalah pejabat pemerintah di masa pemerintahan kolonial [[Belanda]], sementara ibunya adalah pegawai Inspektorat Pendidikan Wanita di Departemen Pendidikan. Meskipun berasal dari [[Koto Gadang]], [[Sumatera Barat]], keluarga Sjahrir lebih banyak tinggal di pulau [[Jawa]]; [[Kudus]], [[Yogyakarta]], [[Magelang]], [[Surabaya]], dan terutama [[Jakarta]] yang kini merupakan ibukota [[Indonesia]]
 
== Karir ==
Sjahrir dikenal sebagai [[ekonom]] dan [[politikus]]. Ketika masih menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi [[Universitas Indonesia]] pada tahun 1974, Sjahrir menjadi seorang aktivis. Latar belakang itulah yang membawanya ke dunia [[politik]]. Pada tahun 2002, Sjahrir mendirikan [http://partai-pib.or.id Partai Perhimpunan Indonesia Baru] sebagai upaya menawarkan solusi bagi bangsa yang tengah dilanda masalah.
 
== Sebagai mahasiswa ==
Sjahrir menerima pendidikan dasarnya di sebuah sekolah negeri di Jakarta meski sempat mengenyam pendidikan di [[Dalton Elementary School]], [[Amsterdam]]. Ia melanjutkan ke sekolah menengah [[Canisius College]], Jakarta. Di sekolah itulah Sjahrir menemukan kecintaannya akan pelajaran ekonomi. Setelah lulus dari Canisius College, ia diterima di [[Universitas Indonesia]], tempat ia belajar ilmu ekonomi.
 
Selama periode ini, Sjahrir aktif di kegiatan kemahasiswaan yang tergabung dalam [[Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA)]]. Aktivitasnya di IMADA membuatnya terpilih sebagai Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI) Jakarta. Selain itu, aktivitasnya di badan kemahasiswaan kampus membuatnya terpilih sebagai Sekretaris Jenderal [[Senat Mahasiswa]], Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
 
Badan kemahasiswaan Universitas Indonesia memiliki peran yang cukup besar dalam pergerakan politik Indonesia. Pada tahun 1974, para mahasiswa memprotes kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan peran [[investasi asing]] di Indonesia. Demonstrasi kemudian bergejolak menjadi kerusuhan—peristiwa itu dikenal sebagai [[Malari]]. Sjahrir yang pada saat itu telah lulus dengan gelar Sarjana Ilmu Ekonomi dari Universitas Indonesia dan hendak bersiap-siap berangkat ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan S2 atas beasiswa di [[Kennedy School of Government]], [[Universitas Harvard]], ditangkap, diadili, dan dijatuhi hukuman penjara 6,5 tahun atas tuduhan subversi dalam keterlibatannya pada peristiwa tersebut. Meski demikian, Sjahrir hanya menghabiskan waktu di penjara selama hampir 4 tahun sebagai tahanan politik.
 
Setelah keluar dari penjara, [[Ford Foundation]] yang menjadi sponsor beasiswanya, masih memberikan kesempatan kepada Sjahrir untuk mengenyam pendidikan S2-nya. Ia lulus pada tahun 1983 dari Universitas Harvard dengan gelar doktor di bidang Ekonomi Politik & Pemerintahan. Di Harvard pulalah ia sempat menjalin pertemanan dengan [[Benigno Aquino, Jr.|Ninoy Aquino]] dan [[Kim Dae Jung]].
 
== Sebagai ekonom ==
[[Berkas:Sjahrir_muda.jpg|right|framed|Sjahrir muda]]
Setelah meraih gelar doktor, Sjahrir membagi ilmunya dengan menjadi dosen di fakultas lamanya, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ia kemudian mendirikan lembaga yang bernama [[Insititute for Economic and Financial Research]] (Ecfin) bersama rekan-rekan ekonomnya. Salah satunya adalah [[Mari Elka Pangestu|Dr. Mari Elka Pangestu]] yang kini menjadi menteri perdagangan Republik Indonesia. Sjahrir juga mendirikan lembaga lain, yaitu [[Yayasan Padi & Kapas]], yang kegiatan utamanya adalah [[penelitian]], [[pendidikan]], dan [[kesehatan]] masyarakat.
 
Hingga akhir hayatnya, Sjahrir aktif sebagai [[konsultan]] dan penasihat untuk [[bank|bank-bank]] dan [[perusahaan|perusahaan-perusahaan publik]]. Banyaknya seminar ekonomi yang dihadirinya sebagai pembicara, serta lebih dari selusin buku yang diterbitkannya, memantapkan namanya sebagai [[kritikus]] dan [[analis ekonomi]] yang cukup dipandang di negeri ini. Sejak tahun [[1994]], ia menjadi [[narasumber]] di [[Dewan Sosial & Politik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]].
 
== Sebagai politikus ==
Ketika krisis moneter yang mengguncang Indonesia pada tahun 1997 berkelanjutan menjadi krisis ekonomi dan politik, Sjahrir terdorong untuk menawarkan [[solusi]] untuk negeri ini. Pada tahun 2001, di masa [[Reformasi]], Sjahrir mendirikan Perhimpunan Indonesia Baru. Aktivitas utama perhimpunan itu adalah menyelenggarakan cabinet watch yang mengawasi keputusan-[[keputusan pemerintah]] atas kebijakan-kebijakan tertentu, dan mengumumkan hasil pengawasan itu ke masyarakat.
 
Tidak puas dengan proses Reformasi setelah jatuhnya Soeharto, Syahrir dan rekan-rekannya yang memiliki ide yang sama di Perhimpunan Indonesia Baru mengumumkan berdirinya Partai Perhimpunan Indonesia Baru. Partai ini mencoba menawarkan solusi alternatif pada era Reformasi melalui partisipasi di [[pemilihan umum 2004]]. Sjahrir sendiri berkesempatan mencalonkan diri di pemilihan presiden tahun itu, namun tidak memperoleh jumlah suara yang cukup untuk maju ke tahap berikutnya. Meski demikian, mengetahui bahwa keahlian ekonomi Sjahrir dapat bermanfaat bagi pemerintah yang baru, Presiden Republik Indonesia pertama yang dipilih langsung oleh rakyat, Susilo Bambang Yudhoyono, menunjuk Sjahrir sebagai Penasihat Ekonomi Presiden. Tugas Sjahrir sebagai Penasihat Ekonomi Presiden termasuk menjadi duta khusus Presiden RI ke negara-negara lain, menjalankan misi kepresidenan.
 
== Sebagai tokoh masyarakat ==
Baris 37:
 
== Posisi yang pernah dijabat Sjahrir ==
* April 2005 – meninggal: Penasihat Presiden Republik Indonesia (lihat Lampiran: Undangan kepada Dr. Syahrir dari Menteri Sekretaris Negara RI)
* 2002 - meninggal: Pendiri & Ketua Umum Partai Perhimpunan Indonesia Baru
* 1994 – 2004: Ketua Laboratorium Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat, dan Pengkajian Ekonomi (LP3E) Kamar Dagang Indonesia (KADIN)
Baris 54:
* 2002: Deklarator Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB)
* 2002 – meninggal: Ketua Umum Partai PIB
* Agustus 2006: Kunjungan kerja ke Amerika Serikat sebagai Utusan Khusus (Special Envoy) untuk Presiden RI
* Oktober 2006: Kunjungan kerja ke Tokyo, Jepang sebagai Utusan Khusus (Special Envoy) untuk Presiden RI
* Februari 2007: Kunjungan kerja ke Washington, DC sebagai Utusan Khusus (Special Envoy) untuk Presiden RI
Baris 70:
# Dinamika Ekonomi Indonesia, Warta Ekonomi, 1992.
# Refleksi Pembangunan, Gramedia, 1992.
# Ekonomi Politik Indonesia, Yayasan Keluarga Bhakti Surabaya, PT. Gramedia, 1993.
# Ekonomi Enak Dibaca dan Perlu, Pustaka Utama Grafiti, 1994.
# Persoalan Ekonomi Indonesia: Moneter, Perkreditan dan Neraca Pembayaran, Pustaka Sinar Harapan, 1995.
Baris 134:
 
=== Artikel ===
1983 – Maret 2007: Sjahrir menulis ratusan artikel di harian dan majalah nasional maupun internasional seperti [[Kompas]], [[Tempo]], [[Asian Wall Street Journal]], [[Bulletin of Indonesian Economic Studies]].
 
Beberapa artikel tersebut antara lain:
* Maret 2007: Sarbini Sumawinata: Ekonom, Pembangun Lembaga, dan Politisi Idealis, TEMPO
* Februari 2007: Demokrasi dan Kemakmuran: Catatan Khusus Pidato Guru Besar Profesor Boediono, Syahrir Research