Mas Mansoer: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k memindahkan Mas Mansur ke Mas Mansoer |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{pemastian}}
[[Berkas:Mas Mansur.jpg|thumb|Kiai Haji Mas Mansur]]
'''Kiai Haji Mas
▲'''Kiai Haji Mas Mansur''' ({{lahirmati|[[Surabaya]], [[Jawa Timur]]|25|6|1896|[[Surabaya]], [[Jawa Timur]]|25|4|1946}}) adalah seorang tokoh [[Islam]] dan [[pahlawan nasional Indonesia]].
== Keluarga ==
Ibunya bernama Raudhah, seorang wanita kaya yang berasal dari keluarga Pesantren Sidoresmo Wonokromo Surabaya. Ayahnya bernama KH. Mas
== Pendidikan ==
=== Nyantri pada Kyai Kholil Bangkalan ===
Masa kecilnya dilalui dengan belajar agama pada ayahnya sendiri. Di samping itu, dia juga belajar di Pesantren Sidoresmo, dengan Kiai Muhammad Thaha sebagai gurunya. Pada tahun 1906, ketika Mas Mansur berusia sepuluh tahun, dia dikirim oleh ayahnya ke Pondok Pesantren Demangan, Bangkalan, Madura. Di sana, dia mengkaji
=== Belajar di Mekkah dan Mesir ===
Sepulang dari Pondok Pesantren Demangan pada tahun 1908, oleh orang tuanya disarankan untuk menunaikan ibadah haji dan belajar di Makkah pada Kiai Mahfudz yang berasal dari Pondok Pesantren Termas Jawa Tengah. Setelah kurang lebih empat tahun belajar di sana, situasi politik di Saudi memaksanya pindah ke Mesir. Penguasa Arab Saudi, [[Syarif Husain|Syarif Hussen]], mengeluarkan instruksi bahwa orang asing harus meninggalkan Makkah supaya tidak terlibat sengketa itu. Pada mulanya ayah Mas
Di Mesir, dia belajar di [[Universitas Al-Azhar|Perguruan Tinggi Al-Azhar]] pada Syaikh Ahmad Maskawih. Suasana Mesir pada saat itu sedang gencar-gencarnya membangun dan menumbuhkan semangat kebangkitan nasionalisme dan pembaharuan. Banyak tokoh memupuk semangat rakyat Mesir, baik melalui media massa maupun pidato. Mas
== Menikah ==
Sepulang dari belajar di Mesir dan Makkah, ia menikah dengan puteri Haji Arif yaitu Siti
== Bergabung dengan
Langkah awal Mas
== Taswir Al-Afkar ==
Di samping itu, Mas
Aktivitas Taswir al-Afkar itu mengilhami lahirnya berbagai aktivitas lain di berbagai kota, seperti Nahdhah al-Wathan (Kebangkitan Tanah Air) yang menitikberatkan pada pendidikan. Sebagai kelanjutan Nahdhah al-Wathan, Mas Mansur dan Abdul Wahab Hasbullah mendirikan madrasah yang bernama Khitab al-Wathan (Mimbar Tanah Air), kemudian madrasah Ahl al-Wathan (Keluarga Tanah Air) di Wonokromo, Far'u al-Wathan (Cabang Tanah Air) di [[Kabupaten Gresik|Gresik]] dan Hidayah al-Wathan (Petunjuk Tanah Air) di [[Kabupaten Jombang|Djombang]]. Kalau diamati dari nama yang mereka munculkan, yaitu wathan yang berarti tanah air, maka dapat diketahui bahwa kecintaan mereka terhadap tanah air sangat besar. Mereka berusaha mencerdaskan bangsa Indonesia dan berusaha mengajak mereka untuk membebaskan tanah air dari belenggu penjajah. Pemerintahan sendiri tanpa campur tangan bangsa lain itulah yang mereka harapkan.
Taswir al-Afkar merupakan wadah yang diskusinya mau tidak mau permasalahan yang mereka diskusikan merembet pada masalah khilafiyah, ijtihad, dan madzhab. Terjadinya perbedaan pendapat antara Mas
== Kepenulisan ==
Mas
Tulisan-tulisan Mas Mansur pernah dimuat di
== Kegiatan di Muhammadiyah ==
=== Mulai aktif di Muhammadiyah ===
Di samping aktif dalam bidang tulis-menulis, dia juga aktif dalam organisasi, meskipun aktivitasnya dalam organisasi menyita waktunya dalam dunia jurnalistik. Pada tahun 1921, Mas
=== Terpilih menjadi Ketua PB Muhammadiyah ===
Mas
Situasi bertambah kritis ketika dalam Kongres Muhammadiyah ke-26 di
Setelah mereka mundur lewat musyawarah, [[Ki
Pergeseran kepemimpinan dari kelompok tua kepada kelompok muda dalam Pengurus Besar Muhammadiyah tersebut menunjukkan bahwa Muhammadiyah saat itu sangat akomodatif dan demokratis terhadap aspirasi kalangan muda yang progresif demi kemajuan Muhammadiyah, bukan demi kepentingan perseorangan. Bahkan Pengurus Besar Muhammadiyah pada periode Mas
=== Gaya kepemimpinan ===
Terpilihnya Mas
Kepemimpinannya ditandai dengan kebijaksanaan baru yang disebut Langkah Muhammadiyah 1938-1949. Ada duabelas langkah yang dicanangkannya. Selain itu, Mas
== Kegiatan politik ==
Dalam perpolitikan ummat Islam saat itu, Mas
Keterlibatannya dalam empat serangkai mengharuskannya pindah ke
== Meninggal dunia ==
Ketika pecah perang kemerdekaan, Mas
== Pahlawan nasional ==
Baris 72 ⟶ 71:
{{Pahlawan Indonesia}}
{{
[[kategori:Tokoh dari Surabaya]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
|