Bharata (raja): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot melakukan perubahan kosmetika
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Raja Ravi Varma - Mahabharata BharatVarsh- Bharata.jpg|240px275px|right|thumb|PetaLukisan Bharata yang bermain dengan singa, karya [[BharatawarshaRaja Ravi Varma]].]]
Menurut [[legenda]], '''Bharata''' merupakan seorang raja yang menaklukkan wilayah [[Asia Selatan]]. Daerah kekuasaannya kemudian dikenal sebagai [[Bharatawarsha]]. Raja tersebut disebut-sebut dalam ''[[Mahabharata]]'' sebagai seorang penakluk. Menurut legenda, Bharata merupakan putera [[Duswanta]] dan [[Sakuntala]], dari [[Wangsa Chandra]].
 
Baris 12:
 
Wilayah yang terbentang dari wilayah Himalayas di utara, sampai samudra Hindia di selatan disebut Bharatavarsha dan penduduk asli di wilayah tersebut disebut ''Bharatiya'' (bangsa [[India]]).}}
 
 
== Legenda ==
[[Berkas:Ravivarma3.jpg|right|240px|thumb|Lukisan Sakuntala karya [[Raja Ravi Varma]].]]
 
=== Latar belakang ===
[[Berkas:Dushmantasson.jpg|right|240px|thumb|[[Duswanta]] menolak untuk mengakui Bharata sebagai puteranya.]]
 
Bharata lahir sebagai putera dari pasangan [[Duswanta]] dan [[Sakuntala]]. Duswanta adalah seorang raja mahsyur dari [[Kerajaan Kuru]], sedangkan Sakuntala adalah puteri bidadari [[Menaka]] yang tumbuh dalam asuhan [[Resi]] [[Kanwa (resi)|Kanwa]].
 
Sebelum Bharata lahir, Sakuntala mengajukan syarat kepada Duswanta bahwa apabila anaknya lahir sebagai laki-laki, anak itu akan dinobatkan sebagai penerus tahta. Syarat itu disetujui oleh Duswanta. Setelah melakukan pernikahan secara ''gandarwa'', Sakuntala ditinggalkan oleh Duswanta karena terikat kewajiban sebagai raja. Duswanta tidak mengajak Sakuntala untuk pergi ke istananya. Ia menitipkan sebuah cincin dan berjanji bahwa ia akan kembali lagi untuk menjemput Sakuntala beserta anaknya apabila sudah lahir.
 
Setelah ditinggalkan oleh suaminya, beberapa bulan kemudian Sakuntala melahirkan seorang putera. Tanda bahwa bayi tersebut akan menjadi seorang ''[[cakrawartin]]'' (raja besar/penguasa dunia) tampak pada simbol [[cakra]] di telapak tangannya. Bayi itu diberi nama Sarwadamana. Ia tinggal dalam asuhan Sakuntala di asrama Resi Kanwa. Karena besar di lingkungan hutan dan dikelilingi hewan-hewan liar, semenjak kecil Sarwadamana telah menundukkan binatang-binatang di hutan. [[Harimau]], [[gajah]] dan [[singa]] takluk kepadanya. Ia senang bermain bersama harimau dan singa. Ia juga berani membuka mulut mereka lalu menghitung jumlah gigi hewan buas tersebut.
Baris 28 ⟶ 26:
 
=== Bharata sebagai Maharaja ===
[[Berkas:DushmantassonMahabharata BharatVarsh.jpg|right|240px|left|thumb|Peta [[DuswantaBharatawarsha]] menolak untuk mengakui Bharata sebagai puteranya.]]
 
Bharata dikenal sebagai raja yang berbudi luhur. Keberaniannya setara dengan [[Indra]], pemimpin para [[Dewa (Hindu)|dewa]]. Ia menaklukkan [[anakbenua India]], dari lautan sampai [[Himalaya]]. Daerah kekuasaannya dikenal sebagai [[Bharatawarsha]], yang berarti "wilayah kekuasaan Raja Bharata".