Matteo Ricci: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
61Yesie (bicara | kontrib)
61Yesie (bicara | kontrib)
Baris 16:
 
== misi Ricci di Cina ==
=== kedatangan Ricci di Cina ===
Pada tahun [[1850]] Ricci tiba di [[Macau]] dan segera belajar bahasa dan tulisan Cina.<ref name="Sunquist"/> Dalam waktu 3 bulan, Ricci sudah berhasil menguasai bahasa Cina.<ref name="Wahana"> Wahana Wegig, ''Pewartaan Iman Kontekstual.'' Yogyakarta: Kanisius, 2001, 37-38.ISBN 979-672-729-3.</ref> Pada tahun [[1583]], [[Ricci]] dan [[Michele Ruggeri]] memperoleh izin dari penguasa Cina untuk masuk ke Provinsi [[Guangdong]] dan [[Guangxi]].<ref name="Sunquist"/> Ricci pun diberi izin tinggal di Kota [[Zhaoqing]] yang terletak hanya beberapa mil dari [[Guangdong]].<ref name="Sunquist"/> Ricci dan [[Michele Ruggeri]] berpakaian abu-abu, sama seperti para biarawan Budhis.<ref name="Sunquist"/><ref name="Stephen"/> Ricci mengubah namanya menjadi Li Ma Ton.<ref name="Stephen"/> Tindakkan Ricci yang mau beradaptasi terhadap budaya setempat, membuat orang-orang Cina bersimpati pada Ricci.<ref name="Sunquist"/> Ricci menemui Kaisar Wan Li.<ref name="Stephen"/> Ia mengatakan kepada Kaisar [[Wan Li]] bahwa ia datang ke Cina untuk mempelajari kekayaan dari peradaban Cina sambil membawa upeti.<ref name="Stephen">Neil,Stephen. ''A History of Christian Missions.'' Australia: Penguin Books.1964</ref>
[[Berkas:Matteo Ricci Far East 1602 Larger.jpg|thumb|left|180px|Peta Timur Jauh yang dibuat oleh Matteo Ricci tahun 1602]]
 
Selama berada di sana, Ricci dan Ruggieri membuat Katekismus.<ref name="Stephen"/> Selama membuat katekismus, Ricci juga mengalami kesulitan dalam mencari padanan kata dalam [[bahasa TionghoaCina]] untuk terminologi [[Kristen]], agar tidak disalah artikan. Misalnya, Ricci menerjemahkan Allah ke dalam bahasa Tionghoa dengan sebutan ''T’ien Chu''.<ref name="Stephen"/> Ia juga mengalami kesulitan sejauh mana adat istiadat Cina kuno bisa didamaikan dengan prinsip-prinsip Kristen.<ref name="Stephen"/> Hingga akhir hayat Ricci, sudah ada 2.500 orang Cina dari berbagai golongan yang dibaptis.<ref name="Wahana"/>
=== sumbangan Ricci terhadap kekristenan di Cina dan peradaban Cina===
Selama berada di sana, Ricci dan Ruggieri membuat Katekismus.<ref name="Stephen"/> Selama membuat katekismus, Ricci juga mengalami kesulitan dalam mencari padanan kata dalam [[bahasa Tionghoa]] untuk terminologi [[Kristen]], agar tidak disalah artikan. Misalnya, Ricci menerjemahkan Allah ke dalam bahasa Tionghoa dengan sebutan ''T’ien Chu''.<ref name="Stephen"/> Ia juga mengalami kesulitan sejauh mana adat istiadat Cina kuno bisa didamaikan dengan prinsip-prinsip Kristen.<ref name="Stephen"/> Hingga akhir hayat Ricci, sudah ada 2.500 orang Cina dari berbagai golongan yang dibaptis.<ref name="Wahana"/>
Peta yang dibuat Ricci pun berhasil menyadarkan orang Cina bahwa dunia ini bukanlah datar dan mereka bukanlah satu-satunya peradaban yang paling kuat di dunia ini.
<ref name="Sam"> Samuel Moffet, A History of Christianity in Asia,</ref>