Perlakuan panas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bkusmono (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Bkusmono (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Image:Heat-Treating-Furnace.jpg|thumb|200px|Tungku perlakuan panas pada suhu {{convert|1800|F|abbr=on}}]]
'''Perlakuan panas''' adalah suatu metode yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, dan kadang-kadang sifat kimia dari suatu material. Aplikasi yang paling umum adalah untuk material [[logam]] walaupun perlakuan panas juga digunakan dalam pembuatan berbagai materi lain, seperti [[kaca]]. Secara umum perlakuan panas adalah memanaskan atau mendinginkan material, biasanya dalam suhu ekstrim, untuk mencapai hasil yang diinginkan seperti pengerasan atau pelunakan material. Yang termasuk Teknik Perlakuan Panas adalah [[Annealing]], case [[Hardening]], precipitation [[Strengthening]], [[Tempering]] dan [[Quenching]]. Perlu dicatat bahwa walaupun perlakuan panas sengaja dilakukan untuk untuk tujuan mengubah sifat secara khusus, di mana pemanasan dan pendinginan dilakukan untuk tujuan mengubah sifat, pemanasan dan pendinginan sering terjadi secara kebetulan selama proses manufaktur lain seperti pembentukan panas ([[Hot forming]]) atau [[Pengelasan]].
 
Baris 4 ⟶ 5:
Material logam itu terdiri dari struktur mikro berupa kristal-kristal kecil yang disebut "butir" atau [[kristalit]]. Sifat butir (yaitu ukuran butir dan komposisi) adalah salah satu faktor paling penting yang dapat menentukan sifat mekanis logam secara keseluruhan. perlakuan panas menyediakan cara yang efisien untuk memanipulasi sifat dari logam dengan mengendalikan laju difusi, dan tingkat pendinginan dalam struktur [[mikro]] tersebut.
 
Proses perlakuan panas yang Kompleks sering dijadwalkan oleh [[Ahli logam]] (metallurgists) untuk mengoptimalkan sifat mekanis dari [[Logam paduan]]. Dalam Industri [[antariksa]] (aerospace), lagamlogam paduan super (superalloy) mungkin mengalami lebih dari lima macam panas temperatur yang berbeda untuk mengembangkan sifat yang diinginkan. Hal ini dapat mengakibatkan masalah kualitas tergantung pada akurasi kontrol suhu tungku dan penanda waktu (timer) .
 
==Bacaan selanjutnya==