Banyuraden, Gamping, Sleman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot melakukan perubahan kosmetika
Baris 37:
Ki Demang Cakradikrama yang bernama kecil Asrah terkenal karena meski nakal saat masih remaja, namun rajin bertapa. Suatu saat ia berhasil memenangkan sayembara memberantas kejahatan di sekitar Kali Bayem dan Kali Dowangan. Atas jasanya, ia kemudian diangkat menjadi mandor perkebunan tebu. Pada suatu kemarau panjang, banyak perkebunan tebu di daerah tersebut menjadi kering. Atas permintaan pemilik pabrik gula, Asrah menyelenggarakan pertunjukan wayang kulit di tengah lapangan dan memohon kepada Yang Maha Agung untuk memberikan air bagi para petani yang kelaparan. Saat pertengahan pertunjukan, turunlah hujan yang dinanti. Ia kemudian diangkat menjadi Demang.
 
Semua keberhasilan Ki Demang tersebut berkat laku prihatin yaitu tidak makan garam, dan setiap sore laku tapa bisu mengelilingi rumahnya. Selain itu, Ki Demang juga "nglakoni" dengan mandi setahun sekali, yaitu setiap malam menjelang tanggal 8 Sura bertempat di sumur di belakang rumahnya.
 
== Lurah Desa ==