Pembubaran Uni Soviet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ptbotgourou (bicara | kontrib)
k bot Menambah: fr:Dislocation de l'URSS
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot melakukan perubahan kosmetika
Baris 17:
 
=== Akibat-akibat yang tidak diharapkan ===
Upaya-upaya Gorbachev untuk merampingkan sistem komunis menawarkan harapan, namun akhirnya terbukti tidak dapat dikendalikan dan mengakibatkan serangkaian peristiwa yang akhirnya ditutup dengan pembubaran imperium Soviet. Kebijakan-kebijakan yang mulanya dimaksudkan sebagai alat untuk merangsang ekonomi Soviet, ''perestroika'' dan ''glasnost'' segera menimbulkan akibat-akibat yang tidak diharapkan.
 
Pengenduran [[sensor]] di bawah ''glasnost'' mengakibatkan Partai Komunis kehilangan genggamannya yang mutlak terhadap [[media]]. Tak lama kemudian, dan yang akibatnya mempermalukan pemerintah, media mulai menyingkapkan masalah-masalah sosial dan ekonomi yang parah yang telah lama disangkal dan ditutup-tutupi oleh pemerintah Soviet. Masalah-masalah seperti perumahan yang buruk, [[alkoholisme]], [[penyalahgunaan obat-obatan]], [[polusi]], pabrik-pabrik yang sudah ketinggalan zaman dari masa [[Stalin]], dan korupsi kecil-kecilan hingga yang besar-besaran, yang kesemuaya selama ini telah diabaikan oleh media resmi, mendapatkan perhatian yang semakin besar. Laporan-laporan media juga menyingkapkan kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh [[Stalin]] dan rezim Soviet, seperti misalnya [[Gulag]] dan [[Pembersihan Besar]] yang diabaikan oleh media resmi. Lebih dari itu, [[invasi Soviet atas Afganistan|perang di Afganistan]] yang berkelanjutan dan kekeliruan di dalam penanganan [[kecelakaan Chernobyl]] [[1986]] lebih jauh merusakkan kredibilitas pemerintahan Soviet pada masa ketika ketidakpuasan kian meningkat.
Baris 23:
Secara keseluruhan, pandangan yang sangat positif mengenai kehidupan Soviet yang telah lama disajikan kepada publik oleh media resmi, dengan cepat menjadi rontok, dan aspek-aspek kehidupanu negatif ditampilkan ke permukaan. Hal ini menggerogoti keyakinan publik terhadap sistem Soviet dan merontokkan basis kekuasaan social Partai Komunis, mengancam identitas dan integritas Uni Soviet sendiri.
 
Pertikaian di antara negara-negara anggota [[Pakta Warsawa]] dan ketidakstabilan dari sekutu-sekutu baratnya, yang pertama-tama diperlihatkan oleh bangkitnya [[Lech Wałęsa]] pada [[1980]] ke tampuk pimpinan [[serikat buruh]] [[Solidaritas]] berlangsung cepat, sehingga membuat Uni Soviet tidak mampu mengandalkan negara-negara satelitnya untuk melindungi perbatasannya, sebagai negara-negara peredam. Pada 1989, Moskwa sudah meninggalkan [[Doktrin Brezhnev]] dan lebih memilih kebijakan non-intervensi dalam urusan-urusan dalam negeri sekutu-sekutu Eropa Timurnya, yang dengan fatal membuat rezim-rezim Eropa Timur kehilangan jaminan bantuan dan intervensi Soviet apabila mereka menghadapi pemerontakan rakyatnya. Perlahan-lahan, masing-masing negara Pakta Warsawa menyaksikan pemerintahan Komunis mereka kalah dalam pemilihan-pemilihan umum, dan dalam kasus [[Rumania]], munculnya suatu pemberontakan dengan kekerasan. Pada 1991, pemerintahan-pemerintahan komunis [[Bulgaria]], [[Cekoslowakia]], [[Jerman Timur]], [[Hongaria]], [[Polandia]] dan Rumania yang dipaksakan setelah [[Perang Dunia II]] runtuh sementara revolusi melanda [[Eropa Timur]].
 
Uni Soviet juga mulai mengalami pergolakan ketika akibat-akibat politik dari ''glasnost'' dirasakan getarannya di seluruh negeri. Meskipun dilakukan upaya-upaya untuk meredamnya, ketidakstabilan di Eropa Timur mau tidak mau menyear ke negara-negara di lingkungan Republik Sosialis Uni Soviet. Dalam [[pemilu|pemilu-pemilu]] untuk dewan-dewan regional di republik-republik Uni Soviet, kaum [[nasionalisme|nasionalis]] maupun para tokoh pembaruan yang radikal menyapu kursi di dewan. sementara Gorbachev telah memperlemah sistem penindasan politik internal, kemampuan pemerintahan sentral Moskwa untuk memaksakan kehendaknya pada republik-republik anggota RSUS pada umumnya telah diperlemah.
Baris 36:
[[Berkas:Gorbachev dan Yeltsin.jpg|thumb|right|250px|Gorbachev menuduh [[Boris Yeltsin]] lawan lamanya dan presiden [[Rusia]] pertama pada masa pasca-Soviet, telah mencabik-cabik negara itu untuk mengutamakan kepentingan-kepentingan pribadinya sendiri.]]
 
Pada [[7 Februari]] [[1990]] Komite Sentral Partai Komunis Uni Soviet setuju untuk melepaskan monopoli atas [[kekuasaan (sosiologi)|kekuasaan]]. Republik-republik anggota Uni Soviet mulai menegaskan kedaulatan nasional mereka terhadap Moskwa, dan mulai melancarkan "perang undang-undang" dengan pemerintah pusat di Moskwa. Dalam hal ini, pemerintahan republik-republik anggota Uni Soviet membatalkan semua undang-undang negara kesatuan apabila undang-undang itu bertentangan dengan undang-undang lokal, menegaskan kendali mereka terhadap ekonomi lokal dan menolak membayar pajak kepada pemerintah pusat di Moskwa. Pergumulan ini menyebabkan macetnya ekonomi, karena garis pasokan dalam ekonomi rusak, dan menyebabkan ekonomi Soviet semakin merosot.
 
== Lihat pula ==