Usus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
31Dordia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
31Dordia (bicara | kontrib)
Baris 20:
Beberapa tanda terjadinya peradangan pada usus yaitu [[vili]] usus menjadi lebih panjang, [[dinding]] usus menebal, dan jumlah [[jaringan]] limfatik menjadi lebih banyak.<ref name=Shackelford/> Berdasarkan gambaran histopatologi, pada peradangan [[akut]] terjadi [[edem]]a di lamina propia disertai [[infiltrasi]] [[leukosi]]t dalam jumlah yang ringan dan didominasi [[neutrofil]]. <ref name=Shackelford/> Selain itu, ruang antar vili dan kripta menjadi lebih lebar. <ref name=Shackelford/> Pada infeksi [[kronis]], infiltrasi sel radang didominasi [[limfosit]] dan [[sel plasma]], serta penyebaran kripta menjadi lebih lebar karena berisi leukosit dan sel debris. Dalam beberapa kasus, dapat terjadi inflamasi akut dan kronis secara bersamaan disertai kematian jaringan, trombosis, dan mineralisasi.<ref name=Shackelford/>
 
Peradangan dapat menyebabkan terjadinya [[erosi]] dan [[ulser]] di usus. <ref name=Mac/> Istilah [[erosi]] digunakan untuk menggambarkan hilangnya epitel usus pada fokus tertentu tanpa disertai hilangnya muskularis mukosa. <ref name=Mac/> Sedangkan [[ulser]] digunakan untuk menggambarkan kerusakan [[epitel]] sampai muskularis mukosa atau bahkan lebih dalam lagi. <ref name=Mac/>Lesi ulser biasanya terjadi pada lapisan submukosa atau mukosa dan kadangkala disertai adanya [[edema]]. Pada tepi ulser biasanya terjadi [[hiperplasia]] epitel mukosa.<ref name=Shackelford/> Peradangan usus dapat disebabkan oleh [[bakteri]], [[parasit]], [[jamur]] (kapang dan khamir), [[virus]], sistem autoimun, atau bahan toksik.<ref name=Mac> {{en}}Macfarlane PS, Reid R, Callander R. 2000. Pathology Illustrated. Ed ke-5. Edinburgh: Churchill Livingstone. Hlm 62-77.</ref>
 
{{sistem pencernaan}}