Gedung Kesenian Jakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika
Humboldt (bicara | kontrib)
photo
Baris 1:
[[Berkas:Gedung Kesenian Jakarta.JPG|thumb|300px|Gedung Kesenian Jakarta]]
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM De schouwburg aan de Komediebuurt in Weltevreden Batavia TMnr 10021610.jpg|thumb|300px|Gedung Kesenian Jakarta di tahun 1880-1910]]
'''Gedung Kesenian Jakarta''' merupakan bangunan tua peninggalan bersejarah pemerintah Belanda yang hingga sekarang masih berdiri kokoh di Jakarta Pusat. Gedung ini adalah tempat para seniman dari seluruh Nusantara mempertunjukkan hasil kreasi seninya, seperti drama, teater, film, sastra, dan lain sebagainya.<ref> http://www.javatoursandtravel.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=103&Itemid=80&limitstart=2 </ref> Gedung ini adalah sebuah bangunan bergaya neo-renaisance yang dibangun tahun 1821 di [[Weltevreden]] adalah gedung kesenian disebut sebagai ''Theater Schouwburg Weltevreden'' dikenal juga sebagai Gedung Komedi. <ref> http://www.indotravelers.com/jakarta/tempat-wisata-sejarah-di-jakarta.html </ref> Gedung Kesenian Jakarta ini terletak di Jalan Gedung Kesenian No. 1 Jakarta Pusat. <ref> http://www.jakarta.go.id/jakartaku/museum_di_dki01.htm </ref> Ide munculnya gedung ini berasal dari Gubernur Jenderal Belanda, Daendels. Kemudian direalisasikan oleh Gubernur Jenderal Inggris, Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814. <ref> http://www.jakarta.go.id/jakartaku/museum_di_dki01.htm </ref> Gedung yang bersejarah ini dibentuk dengan gaya empire oleh arsitek Arsitek Para perwira Jeni VOC, Mayor Schultze. <ref> http://diskominfomas.jakarta.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=660:gedung-kesenian-jakarta&catid=179:jakarta-pusat&Itemid=130&lang=en </ref> Sejarah gedung yang berpenampilan mewah ini pernah digunakan untuk Kongres Pemoeda yang pertama (1926). Dan, di gedung ini pula pada 29 Agustus 1945, Presiden RI pertama Ir. Soekarno meresmikan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan kemudian beberapa kali bersidang di gedung ini <ref> http://trully.multiply.com/photos/album/35/Di_Sekitar_Gedung_Kesenian_Jakarta </ref> Kemudian dipakai oleh Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi & Hukum (1951), sekitar tahun 1957-1961 dipakai sebagai Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI), tahun 1968 dipakai menjadi bioskop “Diana” dan tahun 1969 Bioskop “City Theater”. Akhirnya pada tahun 1984 dikembalikan fungsinya sebagai Gedung Kesenian (Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 24 tahun 1984). <ref> http://www.jakarta.go.id/v70/index.php/en/bangunan-cagar-budaya/179-jakarta-pusat/660-gedung-kesenian-jakarta </ref> Gedung ini direnovasi pada tahun 1987 dan mulai menggunakan nama resmi ''Gedung Kesenian Jakarta''. Sebelumnya gedung ini dikenal juga sebagai Gedung Kesenian Pasar Baru dan Gedung Komidi. <ref> http://go-jakarta.com/direktori/detail/2/21 </ref> Untuk penerangan digunakan lilin dan minyak tanah dan kemudian pada tahun 1864 digunakan lampu gas. Pada tahun 1882 lampu listrik mulai digunakan untuk penerangan dalam gedung. <ref> http://go-jakarta.com/direktori/detail/2/21 </ref> Sebagai sebuah tempat pertunjukan seni, gedung Kesenian Jakarta memiliki fasilitas yang bagus dan memadai, di antaranya ruang pertunjukan berukuran 24 x 17.5 meter dengan kapasitas penonton sekitar 475 orang, panggung berukuran 10,75 x 14 x 17 meter, peralatan tata cahaya, kamera (CCTV) di setiap ruangan, TV monitor, ruang foyer berukuran 5,80 x 24 meter, serta fasilitas outdoor berupa electric billboard untuk keperluan publikasinya. <ref> http://www.wahana-budaya-indonesia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1033%3Agedung-kesenian-jakarta-gkj&catid=218%3Atujuan-wisata&Itemid=61&lang=id </ref>