Art Deco: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
80Samuel (bicara | kontrib)
→‎Sejarah: +paragraf baru +referensi
80Samuel (bicara | kontrib)
+paragraf +referensi
Baris 3:
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Helsinki Railway Station 20050604.jpg|thumb|right|Stasiun Kereta Api Eliel Saarinen di Helsinki, Finlandia [[1904]] - [[1914]].]]
Dalam perjalanannya Art Deco dipengaruhi oleh berbagai macam aliran modern, antara lain Kubisme, Futurisme dan Konstruktivisme serta juga mengambil ide-ide desain kuno misalnya dari Mesir, Siria dan Persia<ref name="Bandung"/>. Meskipun Art Deco terlihat seperti ultra modern, sebenarnya bisa ditelaah kembali ke jaman kuburan Mesir kuni. Secara khusus, penemuan kubur [[Raja Tut]] pada tahun [[1920]] membuka pintu yang lebar terhadap gaya ini. Garis yang tegas, warna - warna yang kuat dan fitur - fitur arsitektural yang berbentuk [[zig-zag]] ditambahkan ke dalam objek - objek yang diletakkan di dalam kubur untuk menghibur dan mencerahkan raja yang sedang tertidur<ref name="miami">http://miami.about.com/cs/arts/a/aa010603a.htm</ref>.
 
Art Deco merepresentasikan modernisasi dunia yang begitu cepat. Ketika gaya ini sudah menyebar luas dan sudah ada di dunia [[''fashion'']] di Amerika dan Eropa, kata - kata "Art Deco" sendiri tidak dikenal. [[Modernistik]] atau [[1925]] ''Style'' yang menjadi namanya. Kata Art Deco sendiri mulai muncul dari tahun [[1925]] di sebuah konferensi ''l'Exposition Internationale des Arts Decoratifs Industriels et Modernes'' yang diadakan di Paris, Perancis<ref name="huntfor">http://www.huntfor.com/arthistory/C20th/artdeco.htm</ref>.Kata Art Deco termasuk terminologi yang baru pada saat itu, diperkenalkan pertama kali pada tahun 1966 dalam sebuah katalog yang diterbitkan oleh Musée des Arts Decoratifs di Paris yang pada saat itu sedang mengadakan pameran dengan tema “Les Années 25”. Pameran itu bertujuan meninjau kembali pameran internasional ''l’Expositioan Internationale des Arts Décoratifs Industriels et Modernes''. Sejak saat itu nama Art Deco dipakai untuk menamai seni yang saat itu sedang populer dan modern. Munculnya terminologi itu pada beberapa artikel semakin membuat nama Art Deco eksis. Art Deco semakin mendapat tempat dalam dunia seni dengan dipublikasikannya buku “Art Deco” karangan Bevis Hillier di Amerika pada tahun 1969
<ref name="indis">http://www.arsitekturindis.com/?p=87</ref>.
 
Dalam perjalanannya Art Deco dipengaruhi oleh berbagai macam aliran modern, antara lain Kubisme, Futurisme dan Konstruktivisme serta juga mengambil ide-ide desain kuno misalnya dari Mesir, Siria dan Persia<ref name="Bandung"/>. Meskipun Art Deco terlihat seperti ultra modern, sebenarnya bisa ditelaah kembali ke jaman kuburan Mesir kuni. Secara khusus, penemuan kubur [[Raja Tut]] pada tahun [[1920]] membuka pintu yang lebar terhadap gaya ini. Garis yang tegas, warna - warna yang kuat dan fitur - fitur arsitektural yang berbentuk [[zig-zag]] ditambahkan ke dalam objek - objek yang diletakkan di dalam kubur untuk menghibur dan mencerahkan raja yang sedang tertidur<ref name="miami">http://miami.about.com/cs/arts/a/aa010603a.htm</ref>.
Setelah [[Exposition Universelle (1925)|Eksposisi Dunia 1925]], berbagai seniman Perancis membentuk sebuah kolektif resmi, ''La Société des artistes décorateurs''. Para pendirinya antara lain adalah [[Hector Guimard]], [[Eugène Grasset]], Raoul Lachenal, Paul Follot, Maurice Dufrene dan Emile Decour. Para seniman ini sangat mempengaruhi prinsip-prinsip Art Deco pada umumnya. Maksud perhimpunan ini adalah memperlihatkan tempat terkemuka dan evolusi seni dekoratif Perancis secara internasional. Wajarlah bila mereka mengorganisir ''[[Exposition Internationale des Arts Décoratifs et Industriels Modernes]]'' (Eksposisi Internasional untuk Seni Industri dan Dekoratif Modern) pada 1925, yang menampilkan seni dan kepentingan bisnis Perancis<ref name="indis">http://www.arsitekturindis.com/?p=87</ref>.
 
The Paris exposition serves as a useful bookmark but it wasn't the beginning. By 1925 numerous buildings incorporated elements that would find their way into the Art Deco style. Consider Eliel Saarinen's train station at Helsinki (1904-1914). With its four giant figures, each holding a globe of light, it is the very essence of Art Deco.
Gerakan awal ini disebut Style Moderne. Istilah ''Art Deco'' diambil dari [[Exposition Internationale des Arts Décoratifs et Industriels Modernes|Eksposisi 1925]], meskipun baru pada 1960-an istilah ini diciptakan, ketika terjadi kebangkitan kembali Art Deco.
 
[[Eksposisi]] Paris benar - benar menjadi momok, namun itu bukan awalnya. Tahun 1925 berbagai bangunan mengaplikasikan elemen - elemen yang menuju ke gaya Art Deco. Contohnya adalah Stasiun Kereta Api Eliel Saarinen di Helsinki, Finlandia [[1904]] - [[1914]]. Dengan 4 figur raksasa, setiap figurnya memiliki ''Globe of Light'' atau bola lampu, yang sangat esensial bagi Art Deco<ref name="decopix">http://www.decopix.com/New%20Site/Pages/Directory%20Pages/Intro.html</ref>
== Sumber-sumber dan Atribut-atribut ==
[[Berkas:Beau Brownie.jpg|thumb|right|[[Walter Dorwin Teague]]'s "Beau Brownie" camera for [[Eastman Kodak]].]]