Dewata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
k menghapus test
Gunkarta (bicara | kontrib)
k tanda baca
Baris 1:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Shivatempel Prambanan Midden-Java TMnr 60013730.jpg|thumb|220px|Para Dewata penjaga di sisi luar pagar langkan candi [[Shiwa]] [[Prambanan]]]]
 
[[Dewa]] adalah istilah dalam ajaran [[Hindu]] dan [[Buddha]] untuk keberadaan spiritual yang memiliki kekuatan [[supranatural]]; sedangkan '''Dewata''' ([[Dewanagari]]: देवता), atau disebut ''tevoda'' (ទេវតា) dalam [[bahasa Khmer]]), adalah dewa dengan kedudukan yang lebih rendah daripada dewa-dewa utama. Istilah dewata juga berarti "Para Dewa" atau dewa dalam bentuk jamak. Dewata dapat berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Terdapat banyak jenis dewata sepeti: ''wanadewata'' (roh penjaga hutan, mungkin aslinya merupakan pemujaan terhadap roh-roh yang melambangkan kekuatan alam), ''gramadewata'' (dewa desa), dewata penjaga penyeberangan sungai, gua, gunung, dan tempat-tempat keramat lainnya. Dewata penjaga penjuru [[mata angin]] disebut Dewata Lokapala atau [[Dewata Nawa Sanga]]. Masing-masing [[kasta]] Hindu memiliki dewata pelindung, dan setiap aktivitas manusia memiliki dewata perwujudannya dalam ranah spiritual atau aspek rohani.
 
Beberapa makhluk surgawi yang terkenal termasuk dalam bangsa dewata, antara lain [[apsara]] atau [[bidadari]]; gadis surgawi yang bertugas menguji keteguhan iman para pertapa, serta [[gandarwa]]; pria pemusik surgawi. Dewata seringkali muncul dalam kisah-kisah epik Hindu dan kisah suci Buddha. Pulau [[Bali]] terkenal dengan julukan sebagai "Pulau Dewata" karena kentalnya budaya Hindu, seperti banyaknya [[persembahan|sesaji]] yang dipersembahkan untuk dewata penjaga di berbagai tempat di Bali.