Monitor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thijs!bot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: tl:Monitor
Baris 1:
Kata '''monitor''' adalah istilah [[Latin]] untuk ''pengingat'' atau ''penyaran''. Penggunaan kata ini yang banyak ditulis di bawah.
 
PENGERTIAN MONITOR
== Teknologi tampilan ==
Monitor atau sering kita sebut Layar tampilan Komputer. Istilah monitor biasanya digambarkan pada sebuah kotak layar yang dapat menampilkan sesuatu dari komputer. Selain itu pula istilah monitor terkadang digambarkan untuk menilai kemampuan grafis.
* [[Tampilan komputer]]
Ada banyak cara untuk menggolongkan monitor. Tetapi cara yang paling sering digunakan adalah dengan melihat kemampuan dari warna yang dihasilkan monitor tersebut. Monitor dapat di bagi menjadi 3 kelas, diantaranya :
* Perangkat yang mengukur kejadian listrik seperti pulsa atau tingkatan voltase dalam sebuah komputer digital.
1. monochrome: Monitor Monokrom biasanya menampilkan dua warna, warna background dan satu lagi adalah warna foreground. Warna tersebut adalah warna hitam dan putih, hijau dan hitam dan Kuning dan hitam.
* [[monitor medis]]
* [[pengeras suara]] yang digunakan di atas panggung atau di studio untuk membuat musisi dapat mendengar apa yang sedang direkam atau disebarluaskan.
* [[monitor video]], sebuah alat seperti televisi yang digunakan dalam studio, lab atau lingkungan tes.
 
2. gray-scale : Gray Scale monitor adalah jenis special dari monitor monochrome yang dapat menampilkan bayangan ungu yang berbeda.
{{disambig}}
 
3. Color : Monitor Color adalah monitor berwarna yang memiliki 16 hingga 1 juta warna yang berbeda. Monitor berwarna ini terkadang disebut monitor RGB karena monitor tersebut dapat menerima 3 sinyal yang berbeda, Merah (Red), Hijau (Green) dan Biru(Blue).
[[ca:Monitor]]
 
[[cs:Monitor]]
Setelah mengetahui penjelasan diatas, aspek paling penting dari sebuah monitor adalah ukuran atau sering kita kenal dengan istilah screen atau ukuran layar. Seperti sebuah televisi, ukuran layar adalah perbandingkan lebar dalam satuan inci. Jarak antara satu sudut dengan sudut berlawanan lainnya. Pada umumnya ukuran minimal dari sebuah layar monitor adalah 14 inci, Sedangkan untuk monitor yang berkukuran 16 inci atau bahkan lebih sering disebut dengan monitor yang berlayar penuh. Selain itu berdasarkan ukuran, monitor pula dapat berbentuk portrait atau ukuran tinggi lebih besar dibandingkan dengan ukuran lebar atau dalam bentuk landscape ukuran lebar lebih besar dibandingkan ukuran tinggi. Monitor landscape dapat menampilkan dua halaman penuh yang saling berdampingan satu sama lain.
[[da:Monitor]]
 
[[de:Monitor]]
Resolusi dari monitor mengidentifikasikan seberapa padat pixel yang ada, Pada umumnya, semakin banyak pixel (sering di ungkapkan dengan titik per inci), semakin tajam hasil gambar yang dapat ditampilkan. Banyak monitor saat ini sudah dapat menampilkan 1024 hingga 764 pixels, untuk penggunaan kartu grafis standar. Beberapa model monitor high end sudah dapat menampilkan 1289 hingga 1024, atau bahkan 1600 hingga 1200 pixel.
[[en:Monitor]]
Selain itu ada beberapa cara umum lainnya yang dapat dilakukan untuk menggolongkan monitor, yaitu dengan berdasarkan istilah pada tipe sinyal yang diterima oleh monitor tersebut, apakah itu analog ataukah digital. Kebanyakan monitor saat ini menerima sinyal analog, yang mensyaratkan penggunaan VGA, SVGA, 8514/A dan beberapa resolusi pewarnaan standar lainnya.
[[eo:Monitoro]]
Sedikit monitor yang memiliki frekwensi yang tetap, yang berarti bahwa monitor tersebut hanya menerima inputan hanya pada satu frekwensi. Kebanyakan monitor adalah “Multiscanning” yang berarti bahwa monitor tersebut secara otomatis menyesuaikan pada frekwensi sinyal yang mereka terima. Dan hal itu menandakan bahwa monitor tersebut dapat menampilkan gambar dengan resolusi yang berbeda, tergantung dari data yang mereka terima dari video adapters.
[[es:Monitor]]
Bebebrapa faktor yang mempengaruhi kualitas dari sebuah monitor adalah sbb :
[[et:Monitor]]
a. bandwidth : Jarak frekwensi sinyal yang dapat di atasi oleh monitor. Hal ini di tentukan dari seberapa banyak data yang dapat di proses, dan selain itu sebebrapa cepat monitor tersebut dapat memproses resolusi yang tinggi.
[[fr:Moniteur]]
 
[[he:מוניטור]]
b. refresh rate : Seberapa kali persatuan detik layar dapat di “refresh”. Untuk menghindari adanya kejapan, maka proses refresh setidaknya harus 72 Hz.
[[hr:Monitor]]
 
[[hsb:Monitor]]
c. interlaced or noninterlaced: Interlacing adalah teknik yang dapat dilakukan oleh monitor untuk memiliki resolusi yang lebih, tetapi hal itu dapat mengurangi kecepatan reaksi pada monitor.
[[it:Monitor]]
 
[[ja:モニター]]
d. dot pitch : Jumlah ruang antara pixel. Semakin kecil dot pitch, maka akan semakin tajam warna yang dihasilkan.
[[ko:모니터]]
e. convergence: Kejernihan dan ketajaman akan setiap pixel
[[la:Monitor]]
[[ms:Sejarah Monitor]]
 
[[nl:Monitor]]
Tahap perkembangan monitor computer yang digunakan saat ini sebenarnya terbagi dua fase. Fase pertama pada tahun 1855 ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman, Heinrich Geißler. Ia merupakan bapak dari monitor tabung. Lalu, 33 tahun kemudian, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer, meletakkan dasar pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal cairan. Teknologi tabung sejak awalnya memang dikembangkan untuk merealisasikan monitor. Namun, Kristal cairan masih menjadi fenomena kimiawi selama 80 tahun berikutnya. Saat itu, tampilan atau frame rate pun belum terpikirkan.
[[no:Monitor]]
 
[[pl:Monitor]]
Selama ini, banyak yang menganggap bahwa Karl Ferdinand Braun sebagai penemu tabung sinar katoda. Sebenarnya, ia merupakan pembuat aplikasi pertama untuk tabung, yaitu osiloskop pada tahun 1897. Perangkat inilah yang menjadi basis pengembangan perangkat lain, seperti televisi atau layar radar. Pada tahun yang sama, Joseph John Thomson menemukan elektron, yang mempercepat pengembangan teknik tabung.
[[pt:Monitor (desambiguação)]]
 
[[ru:Монитор]]
Monitor CRT pertama (Cathode Ray Tube) dikembangkan untuk menerima siaran televisi. Milestone-nya adalah tabung televise pertama dari Wladimir Kosma Zworykin(1929), full electronic frame rate dari Manfred von Ardenne (1930), dan pengembangan tabung sinar katoda pertama yang dapat direproduksi oleh Allen B. Du Mont (1931).
[[sh:Monitor (razvrstavanje)]]
 
[[simple:Monitor]]
Pada generasi awal komputer, belum menggunakan monitor khusus seperti sekarang ini. Komputer waktu itu terhubung dengan TV keluarga sebagai layar penampil dari pengolahan data yang dilakukannya. Yang cukup menjadi masalah adalah bahwa resolusi monitor TV saat itu hanya mampu menampilkan 40 karakter secara horisontal pada layar.
[[sk:Monitor]]
 
[[sv:Monitor]]
Monitor khusus untuk komputer dikeluarkan oleh IBM PC, yang pada awalnya memiliki resolusi 80 X 25 dengan kemampuan warna “green monochrome”. Monitor ini sudah mampu menampilkan hasil yang lebih terang, jelas dan lebih stabil.
[[th:มอนิเตอร์]]
Pada generasi berikutnya muncul mono graphics (MGA/MDA) yang memiliki 720x350. Selanjutnya di awal tahun 1980-an muncul jenis monitor CGA dengan range resolusi dari 160x200 sampai 640x200 dan kemampuan warna antara 2 sampai 16 warna. Monitor EGA muncul dengan resolusi yang lebih bagus yaitu 640x350. Monitor jenis ini cukup stabil sampai berikutnya munculnya generasi komputer Windows.
[[tl:Monitor]]
 
[[uk:Монітор (значення)]]
Semua jenis monitor ini menggunakan digital video - TTL signals dengan discrete number yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standard grafik yang dimiliki.
[[ur:مُراقِب]]
 
[[vo:Monitor]]
Selanjutnya dengan diperkenalkannya standard monitor VGA, tampilan grafis dari sebuah Personal Computer menjadi nyata. VGA dan generasi-generasi yang berhasil sesudahnya seperti PGA, XGA, atau SVGA merupakan standard analog video dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) dengan continuous voltage dan continuous range pada pewarnaan. Secara prinsip analog monitor memungkinkan penggunaan full color dengan intensitas yang tinggi.
 
Generasi monitor terbaru adalah teknologi LCD yang tidak lagi menggunakan tabung elektron CRT tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi.
Penjelasan Monitor
Monitor terdiri atas data-data private dengan fungsi-fungsi public yang dapat mengakses data-data tersebut. Method-method dalam suatu monitor sudah dirancang sedemikian rupa agar hanya ada satu buah method yang dapat bekerja pada suatu saat. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar semua operasi dalam monitor bersifat mutual exclusion.
Monitor dapat dianalogikan sebagai sebuah bangunan dengan tiga buah ruangan yaitu satu buah ruangan kontrol, satu buah ruang-tunggu-masuk, satu buah ruang-tunggu-dalam. Ketika suatu thread memasuki monitor, ia memasuki ruang-tunggu-masuk (enter). Ketika gilirannya tiba, thread memasuki ruang kontrol (acquire), di sini thread menyelesaikan tugasnya dengan shared resource yang berada di ruang kontrol (owning). Jika tugas thread tersebut belum selesai tetapi alokasi waktu untuknya sudah habis atau thread tersebut menunggu pekerjaan thread lain selesai, thread melepaskan kendali atas monitor (release) dan dipindahkan ke ruang-tunggu-dalam (waiting queue). Ketika gilirannya tiba kembali, thread memasuki ruang kontrol lagi (acquire). Jika tugasnya selesai, ia keluar dari monitor (release and exit).
 
Karena masalah sinkronisasi begitu rumit dan beragam, monitor menyediakan tipe data condition untuk programmer yang ingin menerapkan sinkronisasi yang sesuai untuk masalah yang dihadapinya. Condition memiliki operasi-operasi:
1. Wait, sesuai namanya thread yang memanggil fungsi ini akan dihentikan kerjanya.
2. Signal, jika suatu thread memanggil fungsi ini, satu (dari beberapa) thread yang sedang menunggu akan dibangunkan untuk bekerja kembali. Operasi ini hanya membangunkan tepat satu buah thread yang sedang menunggu. Jika tidak ada thread yang sedang menunggu, tidak akan terjadi apa-apa (bedakan dengan operasi buka pada semafor).
Ilustrasi monitor dengan condition variable:
Gambar 20.2. Monitor dengan condition variable
 
 
Bayangkan jika pada suatu saat sebuah thread A memanggil fungsi signal pada condition x (x.signal()) dan ada sebuah thread B yang sedang menunggu operasi tersebut (B telah memanggil fungsi x.wait() sebelumnya), ada dua kemungkinan keadaan thread A dan B setelah A mengeksekusi x.signal():
a. Signal-and-Wait, A menunggu sampai B keluar dari monitor atau menunggu condition lain yang dapat mengaktifkannya.
b. Signal-and-Continue, B menunggu sampai A keluar dari monitor atau menunggu condition lain yang dapat mengakifkannya.
Monitor dikembangkan karena penggunaan semafor yang kurang praktis. Hal itu disebabkan kesalahan pada penggunaan semafor tidak dapat dideteksi oleh compiler. Keuntungan memakai monitor:
1. Kompilator pada bahasa pemrograman yang telah mengimplementasikan monitor akan memastikan bahwa resource yang dapat diakses oleh beberapa thread dilindungi oleh monitor, sehingga prinsip mutual exclusion tetap terjaga.
2. Kompilator bisa memeriksa kemungkinan adanya deadlock.
 
Jenis-Jenis Monitor
*MONITOR LCD
 
Liquid Crystal Display (LCD) merupakan Sebuah teknologi layar digital yang menghasilkan citra pada sebuah permukaan yang rata (flat) dengan memberi sinar pada kristal cair dan filter berwarna, yang mempunyai struktur molekul polar, diapit antara dua elektroda yang transparan. Bila medan listrik diberikan, molekul menyesuaikan posisinya pada medan, membentuk susunan kristalin yang mempolarisasi cahaya yang melaluinya.
 
Teknologi yang ditemukan semenjak tahun 1888 ini, merupakan pengolahan kristal cair merupakan cairan kimia, dimana molekul-molekulnya dapat diatur sedemikian rupa bila diberi medan elektrik--seperti molekul-molekul metal bila diberi medan magnet. Bila diatur dengan benar, sinar dapat melewati kristal cair tersebut.
 
Kegunaan LCD (Liquid Crystal Display)
 
Banyak sekali kegunaan LCD dalam perancangan suatu system yang menggunakan mikrokontroler.
LCD berfungsi menampilkan suatu nilai hasil sensor,menampilkan teks,atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler. LCD yang digunakan adalah jenis LCD M1632. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan mikrokontroler yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD.
Lapisan-lapisan dalam sebuah LCD:
• Polaroid belakang
• Elektroda belakang
• Plat kaca belakang
• Kristal Cair
• Plat kaca depan
• Elektroda depan
• Polaroid depan
Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi.
Dari sisi harga, monitor LCD memang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan monitor CRT. Dan beberapa kelemahan yang masih dimilikinya seperti kurang mampu digunakan untuk bekerja dalam berbagai resolusi, seperti misalnya monitor dengan resolusi 1024 X 768 akan terkesan agak buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X 420. Tatapi akhir-akhir ini kelemahan tersbut sudah mulai di atasi dengan teknik anti aliasing.
 
*Monitor CRT
Tabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT), ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan oskiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yang dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20, dan merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV lainnya.
 
Penjelasan perangkat
Versi paling awal CRT adalah sebuah dioda katoda-dingin, sebuah modifikasi dari tabung Crookes (lihat sinar-X) dengan layar dilapisi fosfor, kadangkala dipanggil tabung Braun. Versi pertama yang menggunakan kathoda panas dikembangkan oleh J.B. Johnson (yang merupakan asal istilah noise Johnson) dan H.W. Weinhart dari Western Electric dan menjadi produk komersial pada 1922.
Sinar katoda adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari katoda yang dipanaskan dari sebuah tabung vakum.
Dalam tabung sinar katoda, elektron-elektron secara hati-hati diarahkan menjadi pancaran, dan pancaran ini di"defleksi" oleh medan magnetik untuk men"scan" permukaan di ujung pandan (anode), yang sebaris dengan bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam transisi atau rare earth. Ketika elektron menyentuh material pada layar ini, maka elektron akan menyebabkan timbulnya cahaya.
Secara teori, CRT dan LCD memiliki perbedaan di mana CRT menggunakan elektron yang ditembakkan ke layar sehingga mewarnai menjadi suatu gambar. LCD memiliki cahaya di belakang yang konstan di mana intensitas kecerahan menjadi berbeda karena adanya penutupan/penghalangan dari molekul untuk sinar yang melewati panel.
*Monitor Plasma Gas atau Organic Light Emitting Diode (OLED)
 
Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT.
Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti halnya pada teknologi CRT, tetapi layar pada plasma gas dapat perpendar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal itu akan membuat energi yang diserap tidak sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan pun lebih baik dari LCD. Teknologi plasma gas ini sering bisa kita jumpai pada saat pertunjukan-pertunjukan musik atau pertandingan-pertandingan olahraga yang spektakuler. Di sana terdapat layar monitor raksasa yang dipasang pada sudut-sudut arena tertentu. Itulah monitor yang menggunakan teknologi plasma gas.
Setelah kita melihat begitu pesatnya perkembangan LCD, sekarang kita dapat saksikan perkembangan FDP terbaru yang boleh kita katakan sebagai Flat Panel Display Masa Depan. Kenapa FDP terbaru ini kita namakan FDP Masa Depan ? Karena 5-10 tahun yang akan datang mungkin Teknologi LCD akan digantikan posisinya oleh FDP Masa Depan ini. FDP Masa Depan ini berbasis active matrix berteknologi Organic Light Emitting Diode (OLED).
 
Pengembangan tekhnologi Monitor
Layar Sentuh
 
Layar sentuh atau dalam bahasa Inggris touch screen, touch panel atau touch screen panel adalah sebuah perangkat input komputer yang bekerja dengan adanya sentuhan tampilan layar menggunakan jari atau pena digital. Antarmuka layar sentuh, di mana pengguna mengoperasikan sistem komputer dengan menyentuh gambar atau tulisan di layar itu sendiri, merupakan cara yang paling mudah untuk mengoperasikan komputer dan kini semakin banyak digunakan dalam berbagai aplikasi.
Layar sentuh banyak digunakan dalam industri manufaktur yang membutuhkan tingkat akurasi, sensivitas terhadap sentuhan, dan durabilitas yang sangat tinggi. Namun perangkat layar sentuh semakin lama semakin dapat ditemukan dalam perangkat-perangkat teknologi konsumen yang diproduksi secara massal, seperti pada komputer jinjing, pemutar musik seperti iPod Touch, dan telepon genggam seperti iPhone atau Blackberry Storm. Hal ini dimungkinkan karena perangkat layar sentuh dapat dibuat dalam berbagai ukuran tampilan.
Layar sentuh sering dipakai pada kios informasi di tempat-tempat umum, misalnya di bandara dan rumah sakit serta pada perangkat pelatihan berbasis komputer. Sistem layar sentuh tersedia dalam bentuk monitor yang sudah memiliki kemampuan layar sensitif sentuhan dan ada juga kit touchscreen yang lebih ekonomis yang dapat dipasang pada monitor yang sudah ada.
Komponen-komponen
Sebuah sistem layar sentuh terdiri atas tiga komponen dasar:
panel sensor layar sentuh, yang terletak di lapisan luar tampilan dan menimbulkan aliran listrik tertentu tergantung di mana terdapat sentuhan
pengontrol layar sentuh, yang melakukan pemrosesan sinyal yang diterima dari panel sensor, kemudian menerjemahkannya ke dalam data sentuhan yang disalurkan kepada prosesor komputer
driver perangkat halus, yang menerjemahkan data menjadi gerakan tetikus, memungkinkan panel sensor untuk berfungsi layaknya tetikus, dan menyediakan antarmuka pada sistem operasi komputer
Tipe-tipe layar sentuh
Semua tipe layar sentuh melekat pada unit tampilannya. Perbedaanya terletak pada cara mendeteksi sentuhan dan metode yang digunakan dalam memproses input sentuhan.
Capacitive overlay
Di setiap sudut layar terdapat sirkuit yang berfungsi untuk mengukur kapasitansi. Sentuhan yang diberikan oleh jari atau alat penghantar lainnya yang merupakan konduktor pada layar menyebabkan gangguan pada kondisi elektrostatis. Gangguan tersebut menyebabkan perubahan kapasitansi. Perubahan yang terjadi terukur oleh sirkuit dan kemudian dipergunakan untuk mendeteksi lokasi sentuhan. Tipe ini memiliki daya tahan yang kuat serta tampilan yang jernih.
Guided acoustic wave
Alat ini bekerja dengan mentransmisikan gelombang akustik melalui lapisan atas kaca yang ditempatkan diatas layar tampilan. Ketika suatu alat yang memiliki daya penghantar seperti jari terkontak dengan gelombang, maka transmisi gelombang akustik terganggu oleh jari. Gangguan menyebabkan pengurangan amplitudo dimana pengurangan tersebut diidentifikasi oleh control electronics untuk mendeteksi lokasi sentuhan.
Resistive overlay
Unggul dalam daya tahan khususnya terhadap perlakuan kasar dan harga yang terjangkau. Tersusun atas dua lapisan tipis yang terbuat dari kaca atau polyester yang diselubungi dengan material penghambat dan dipisahkan oleh titik-titik pemisah yang tidak terlihat. Pada resistive overlay, arus listrik mengalir pada seluruh bagian layar. Ketika tekanan diberikan pada layar, kedua lapisan tersebut saling berhimpitan yang kemudian menyebabkan perubahan aliran arus listrik. Melalui perubahan tersebut lokasi sentuhan terdeteksi.
Scanning infrared
Dalam bingkai sentuhan atau layar terdapat jajaran dioda cahaya dan transistor foto yang masing-masing diletakan di dua sisi yang berlawanan untuk menghasilkan sebuah kisi dari cahaya infra merah yang tidak terlihat. Ketika jari atau alat penghantar lainnya memasuki kisi tersebut, cahaya infra merah yang dipancarkan dioda cahaya terhalangi. Foto transistor mendeteksi hilangnya cahaya dan mentransmisikan sinyal yang mengidentifikasi koordinat x dan y dari letak jari atau alat penghantar tersebut.
Near field imaging (NFI)
Tipe ini menggunakan alat atau sirkuit pendeteksi sentuhan yang canggih untuk mendeteksi sentuhan. Alat atau sirkuit tersebut memiliki tingkat ketepatan tinggi dalam menggunakan data dan memproses gambar untuk menghasilkan profil yang tepat atas sentuhan yang diberikan.
Surface acoustic wave
Bekerja dengan mengirimkan gelombang akustik melalui panel kaca yang dilengkapi dengan beberapa transduser dan reflektor. Ketika jari bersentuhan dengan gelombang akustik, gerakan gelombang mengalami perubahan. Perubahan ini kemudian digunakan untuk mendeteksi lokasi sentuhan. Keunggulan tipe ini adalah memiliki tingkat kejernihan yang paling tinggi serta daya tahan yang baik. Namun, sensitif terhadap kotoran yang menempel.
Penggunaan
Mesin tiket kereta bawah tanah yang menggunakan sistem layar sentuh MD2693 di Taipei, Taiwan
 
Sistem informasi publik
Termasuk dalam sistem informasi publik antara lain kios-kios informasi, counter check-in pesawat terbang di bandara udara, tampilan petunjuk arah di tempat wisata, dan tampilan-tampilan elektronik lainnya yang digunakan oleh banyak orang yang memiliki pengalaman menggunakan komputer yang sangat terbatas atau malah tidak sama sekali.
Sistem layar sentuh lebih mudah digunakan daripada perangkat-perangkat input lainnya, terutama bagi pengguna pemula, sehingga informasi yang ditampilkan di dalamnya dapat diakses oleh sebanyak mungkin pengguna.
Sistem restoran atau ritel
Restoran dan lingkungan-lingkungan berbasis jasa lainnya dituntut untuk memiliki pola kerja dan target waktu pencapaian yang sangatlah cepat. Sistem layar sentuh sangat sesuai untuk lingkungan-lingkungan ini karena sangat mudah untuk dijalankan dan tidak perlu melewati langkah-langkah yang berkepanjangan.
Pelatihan untuk pegawai baru dapat dikurangi dan pekerjaan pegawai yang telah ada dapat dilaksanakan dengan waktu yang lebih cepat, sehingga meningkatkan efisiensi keseluruhan lingkungan tersebut.
Toko swalayan
Sebuah terminal layar sentuh dapat digunakan untuk memperbaiki layanan terhadap pelanggan di toko-toko yang sangat sibuk, restoran cepat saji, pusat transportasi, dan sebagainya. Misalnya, seorang pelanggan di sebuah toko cukup memasukkan data apa saja yang dibelinya tanpa perlu melewati antrian pelanggan lain.
Pelatihan berbasis komputer
Karena sistem layar sentuh lebih mudah digunakan daripada perangkat-perangkat input lainnya, waktu dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan pelatihan dapat dikurangi. Sifat layar sentuh yang interaktif dan menyenangkan juga dapat membangun suasana pelatihan yang kondusif, baik bagi peserta maupun pelatih yang terkait.
Keuntungan dan kerugian penggunaan
Pfauth dan Priest (1981) menyebutkan keuntungan dan kerugian dari digunakannya perangkat layar sentuh, yang antara lain sebagai berikut:
Keuntungan
Terdapat kontrol dan interaksi langsung antara indera penglihatan dan indera peraba (input dan output yang dihasilkan terdapat pada satu lokasi yang sama)
Adanya kemampuan untuk memasukkan dan mengawasi data secara cepat
Karena penggunaannya mudah, tidak diperlukan terlalu banyak pelatihan pengguna dalam mengoperasikan sistem layar sentuh
Hanya pilihan yang valid dan mungkin untuk diterima yang dapat ditampilkan
Mudah diterima oleh penggunanya
Tidak dibutuhkannya daya ingat penggunanya
Kerugian
Besarnya biaya pengembangan sistem layar sentuh sebagai teknologi yang belum lama digunakan dalam barang-barang yang diproduksi secara massal
Membutuhkan tambahan waktu dalam proses pemrogramannya
Kurang fleksibel untuk beberapa jenis input tertentu
Kesalahan pada gambar yang ditampilkan akan menimbulkan kesalahan pengoperasian
Kelelahan yang dirasakan akibat mendekati layar secara berulang kali
Jari tangan seringkali menutupi tampilan visual layar
Diperlukannya metode-metode baru dalam pemrograman perangkat halus
 
Tips Membeli Monitor
 
Saat anda ingin membeli monitor perhatikanlah hal-hal berikut ini:
1. Size Screen. Sama halnya dengan memilih monitor yang jenis CRT, kita menentukan terlebih ukuran
diagonal monitor CRT, monitor CRT dengan ukuran 17â€Â• rata-rata memiliki diagonal viewable
sekitar 15â€Â•-16â€Â• saja. Berbeda dengan ukuran Monitor LCD yang ukuran
diagonal nya 17â€Â• memiliki diagonal viewable 17â€Â• juga. Dengan kata lain LCD
17â€Â• daerah viewable nya efektif setara dengan monitor CRT 18â€Â• /
19â€Â• . Beberapa LCD juga ada yang memiliki layar jenis wide / lebar (16:9). Untuk para gamer
dan yang hobby menonton film, LCD dengan layar lebar sangat cocok tetapi juga harus didukung oleh VGA
dalam CPU anda. Pastikan Anda memilih jenis dan ukuran layar yang sesuai. Untuk saat ini, LCD 15″
dan 17″ tampaknya menjadi favorit karena harganya semakin terjangkau.
 
2. Resolusi Native. LCD pada umumnya hanya bekerja pada satu resolusi saja, yaitu resolusi native-nya. Di
luar resolusi tersebut, biasanya kualitas tampilan menjadi tidak maksimal terutama pada text. LCD akan
mengurangi ukuran layar atau melakukan interpolasi untuk mengompensasi penggunaan resolusi non-native.
Hal ini tentunya akan mengurangi kenyamanan Anda dalam menggunakan LCD. Oleh sebab itu, pastikan
Anda membeli LCD dengan resolusi native yang paling sering Anda gunakan. LCD 15″ umumnya
memiliki resolusi native 1024x 768 pixels, sementara LCD 17″ memiliki resolusi 1280×1024
pixels.
 
3. Brightness. Brightness atau luminance (tingkat pencahayaan) merupakan parameter yang menunjukkan
tingkat kecerahan dari sebuah monitor. Disadari atau tidak, pada ruangan gelap Anda mungkin cenderung
menyukai monitor yang agak redup (agar mata tidak silau dan cepat lelah). Sebaliknya, dalam kondisi ruangan
yang cukup terang, Anda cenderung mengatur brightness di posisi yang agak tinggi. Tujuannya adalah agar
bisa menampilkan gambar dengan jelas dan tidak “kalah” dengan kondisi ruangan yang lebih
terang. Tingkat brightness atau luminance biasanya memiliki satuan cd/m2 (candelas per-meter persegi). CRT
biasanya memiliki luminance sekitar 100-150 cd/m2, sementara LCD biasanya di atas 200 cd/ m2. Perhatikan
juga uniformity atau tingkat kerataan brightness pada layar. Seharusnya, layar bagian kiri atas akan memiliki
brightness yang sama dengan brightness pada bagian kanan bawah, demikian juga pada bagian lainnya.
 
Umumnya, LCD memiliki uniformity yang lebih baik daripada CRT.
 
4. Contrast ratio. Contrast ratio ini sendiri merupakan perbandingan dari warna hitam yang paling gelap
dengan warna putih yang paling terang. Semakin tinggi contrast ratio, idealnya akan semakin baik karena
gradasi dari “hitam terhitam” dengan “putih terputih” akan semakin tinggi.
Contrast ratio ini secara sederhana bisa didapat dari hasil pembagian “putih terputih” dengan
“hitam terhitam”. Secara tidak langsung, contrast ratio akan bergantung kepada brightness juga.
Efeknya, produsen cenderung meningkatkan brightness untuk mendapatkan nilai “putih
terputih” yang setinggi-tingginya. Hal ini bisa berdampak negatif karena brightness yang terlalu tinggi
cenderung membuat warna menjadi “wash out”. Brightness yang terlalu tinggi juga kadang
membuat warna hitam bergeser menjadi abu-abu. Hasil terbaik adalah jika produsen bisa memberikan
brightness tinggi untuk mendapatkan nilai “putih terputih” yang tinggi, namun tetap
mempertahankan nilai “hitam terhitam” yang rendah. Sayangnya, tidak banyak LCD yang bisa
melakukan hal ini. Jadi, sebagai konsumen sebaiknya Anda tidak terlalu terpesona dengan janji contrast ratio
atau brightness yang tinggi. Pastikan juga pada contrast ratio dan brightness yang tinggi tersebut, tampilan
monitor masih layak digunakan (dalam arti warna tidak menjadi wash-out hanya karena brightness diangkat
terlalu tinggi).
 
5. Response Time. Response time merupakan hal unik yang hanya dimiliki oleh monitor jenis LCD. Untuk
membentuk warna, setiap crystal pada pixel LCD akan diberi arus. Arus ini akan mengubah kondisi dari
crystal, bisa dari kondisi “on” menjadi kondisi “off” atau sebaliknya. Response
time merupakan waktu yang dibutuhkan oleh crystal untuk berubah kondisi dari “on” menjadi
“off” ataupun sebaliknya. Kondisi crystal dari “off” ke “on”
disebut sebagai rising time, sementara kondisi dari “on” ke “off” sering disebut
sebagai falling time. Rising time biasanya lebih cepat daripada falling time. Falling time yang lambat
cenderung menyisakan efek ghosting pada layar, khususnya pada tampilan yang membutuhkan refresh layar
cepat (seperti adegan cepat dalam game atau film). Hal ini biasanya menjadi salah satu kelemahan LCD
keluaran awal. LCD generasi baru dengan response time di bawah 16 ms umumnya sudah tidak mengalami
masalah ghosting. Catatan lain: LCD tidak dipengaruhi oleh refresh rate. Hal ini disebabkan prinsip kerja LCD
yang menggunakan crystal on/off, bukan refresh layar. LCD pada umumnya memiliki refresh rate 60 atau 75
Hz, dan faktor ini tidak mempengaruhi kenyamanan tampilan seperti pada CRT. Angka response time juga
sering menjadi faktor yang bisa “dijual” kepada calon konsumen. Produsen biasanya hanya
mencantumkan response time sekian ms, namun tidak dijelaskan response time tersebut pada saat crystal
berubah dari warna apa ke warna apa. Perubahan dari warna putih ke hitam mungkin membutuhkan waktu x
ms. Namun, perubahan dari warna putih ke merah bisa jadi memakan waktu yang lebih lama. Dua LCD
dengan response yang sama bisa memiliki kualitas tampilan berbeda, tergantung perubahan warna yang
sedang terjadi.
 
6. Viewing Angle. LCD generasi awal umumnya memiliki viewing angle yang sempit. Tampilan akan
menjadi gelap jika dilihat dari sisi yang agak miring. LCD generasi baru sudah memiliki viewing angle yang
lebar, bahkan sangat lebar. Beberapa LCD yang diuji bisa dilihat dari sudut yang sangat lebar (lebih dari 70
derajat dari satu sisi, atau 140 derajat horizontal). Bahkan ada LCD yang mengklaim viewing angle sampai 89
derajat dari satu sisi horizontal (atau sampai 178 derajat dari sisi kiri-kanan). Satu sisi negatif dari viewing
angle yang terlalu lebar adalah tampilan Anda lebih mudah “diintip” oleh rekan kerja.
 
7. Konektor LCD memungkinkan gambar dikirim dari video card via konektor digital. Konektor yang umum
untuk LCD adalah Digital Visual Interface (DVI). Jika video card dan LCD Anda mendukung DVI, maka
penggunaan konektor ini bisa memberikan kualitas tampilan yang lebih baik. Selain itu, beberapa pengaturan
OSD juga akan dilakukan secara otomatis ketika Anda menggunakan DVI. Hal ini akan mempermudah
pengaturan. Tanpa harus bersusah payah, Anda bisa langsung menikmati kualitas tampilan prima. Bagi Anda
yang kurang beruntung, maka konektor analog D-Sub yang umum digunakan pada CRT juga masih bisa
digunaka