Asif Ali Zardari: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 26:
}}
'''Asif Ali Zardari''' ([[bahasa Urdu]], [[bahasa Sindhi|Sindhi]]: {{lang|ur|آصف علی زرداری}}) (lahir [[22 Juli]] [[1955]]) adalah [[Presiden Pakistan|Presiden]] [[Pakistan]] sejak [[9 September]] [[2008]] dari [[Partai Rakyat Pakistan]] (''Pakistan People's Party'', PPP). Zardari adalah
Pada [[1990]], dia dijebloskan ke penjara karena terbukti membunuh [[Murtaza Bukgara]] (pengusaha) dengan menggunakan bom yang dikendalikan dari jarak jauh. Pada saat itu, istrinya sudah kehilangan kekuasaannya. Ketika istrinya naik lagi ke puncak kekuasaan pada tahun [[1993]], dia bisa bebas dari penjara bahkan ditunjuk menjadi menteri. Ketika [[Nawaz Sharif]] menjadi [[Perdana Menteri Pakistan|perdana menteri]], dia diperhadapkan ke pengadilan dan dijebloskan ke dalam tahanan (1997-2004). Dia terbukti membunuh saudara istrinya, [[Murtaza Bhutto]].
Aroma korupsi dan pengalaman sebagai narapidana yang melekat pada sosok Zardari sempat dipatahkannya, sehingga akhirnya dia terpilih menjadi presiden. Meski sudah dibebaskan dari penjara pada tahun [[2004]] dan namanya dibersihkan dari 17 kasus korupsi, pembunuhan serta penyelundupan narkotika dan obat-obat berbahaya (narkoba) sepertinya dia tidak pernah jera sehingga dijuluki presiden dan "pria mata keranjang".
Terkait kasus korupsi, dia dan rekan-rekannya dituduh meraup uang negara sekitar 200 juta dollar AS atau setara Rp 1,89 triliun. Uang tersebut diterima dari kontraktor militer asal [[Perancis]] sebagai ucapan terima kasih. Menerima "salam tempel" memang salah satu kebiasaan buruknya, sehingga dia diejek dengan sebutan "Mr Ten Percent". Kasus "salam tempel" lainnya ialah yang dilakukan perusahaan asal [[Swiss]] antara tahun [[1994]] dan [[1996]]. Uang yang diterimanya tersebut membuat dirinya termasuk dalam daftar lima besar pria terkaya [[Pakistan]]. Tetapi, kemudian kekuasaannya sebagai presiden bagai telur di ujung tanduk. Dia menjadi sosok yang paling dicemooh oleh rakyat. Selain dijuluki sebagai pria mata keranjang, dia terancam diberhentikan dari jabatannya dan diajukan ke pengadilan karena berbagai kasus, termasuk praktik korupsi selama dua dekade.
Setelah terpilih menjadi presiden, dia terus dirongrong kekuasaannya sebagai pemimpin yang tidak bermoral. Dia terus dicerca, dicemooh, dan dicaci maki. Persoalan yang paling banyak dihujat ialah yang terkait dugaan korupsi. Sepanjang sejarah Pakistan, dia akan menjadi kepala negara yang akan turun dalam kondisi berlumuran kesalahan. Padahal, dia naik ke kekuasaan dengan janji untuk menegakkan dan memulihkan kembali undang-undang parlemen yang diperkenalkan ayah mertuanya pada tahun [[1973]].
Amandemen Undang-undang ke-18 yang ditandatangani pada [[Senin]] tanggal [[10 April]] [[2010]] akan mengulang kembali empat dekade pelanggaran oleh penguasa militer atas konstitusi. Perubahan Undang-undang itu akan menyebabkannya terancam dicopot dari jabatannya dan penunjukan pemimpin baru dari kalangan militer yang berpengaruh. Juga dapat mengurangi ketegangan politik yang kian memanas sejak dia terpilih menjadi presiden.
== Referensi ==
* ''Zardari, "Mr Ten Percent"'', ''Kompas'' edisi 20 April 2010.
== Pranala luar ==
{{Wikinews|Asif Ali Zardari elected as a president of Pakistan}}
* [http://news.bbc.co.uk/2/hi/south_asia/4032997.stm ProBerkas: Asif Zardari]
* [http://www.youtube.com/watch?v=Cax6xkIRHr4 YouTube.com videos on Benazir Bhutto, Asif Ali Zardari and Bilawal Bhutto Zardari]
{{
{{s-bef|before=[[Benazir Bhutto]]}}
{{
{{s-aft|after=[[Sedang Menjabat]]}}
|-
{{s-off}}
{{s-bef|before=[[Muhammad Mian Soomro]]{{br}}<small>(Pejabat Sementara)</small>}}
{{s-ttl|title=[[Presiden Pakistan]]|years=[[9 September]] [[2008]]–Sekarang}}
{{s-inc}}
{{s-end}}
{{bio-stub}}
|