Opini publik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika
Chubz (bicara | kontrib)
+fact dan wikifisasi
Baris 1:
'''Opini publik''' adalah pendapat kelompok masyarakat atau [[sintesa]] dari pedapatpendapat dan diperoleh dari suatu diskusi [[sosial]] dari pihak-pihak yang memiliki kaitan kepentingan. [[Agregat]] dari [[sikap]] dan kepercayaan ini biasanya dianut oleh [[populasi]] orang [[dewasa]].{{fact}}
 
Dalam menentukan opini publik, yang dihitung bukanlah jumlah mayoritasnya (''numerical majority'') namun mayoritas yang efektif (''effective majority'').{{fact}} Subyek opini publik adalah masalah baru yang [[kontroversial]] dimana unsur-unsur opini publik adalah: pernyataan yang kontroversial, mengenai suatu hal yang bertentangan, dan reaksi pertama/ gagasan baru. {{fact}}
 
Pendekatan prinsip terhadap kajian opini publik dapat dibagi menjadi 4 kategori:
# [[pengukuran]] kuantitatif terhadap [[distribusi]] opini {{fact}}
# [[penelitian]] terhadap hubungan internal antara opini individu yang membentuk opini publik pada suatu permasalahan{{fact}}
# deskripsi tentang atau analisis terhadap peran publik dari opini publik{{fact}}
# kajian baik terhadap media [[komunikasi]] yang memunculkan gagasan yang menjadi dasar opini maupun terhadap penggunaan media oleh pelaku propaganda dan manipulasi.{{fact}}
 
Menurut [[Dan Nimmo]], opini personal terdiri atas kegiatan [[verbal]] dan [[non verbal]] yang menyajikan [[citra]] dan [[interpretasi]] individual tentang objek tertentu, biasanya dalam bentuk isu yang diperdebatkan orang.<ref>Ahmad Sehu, “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Opini Khalayak Tentang Citra Masjid (Survey Opini Masyarakat Tentang Masjid Raya Aal Ittihaad)”, ( Tesis Universitas Indonesia, Jakarta,2003).</ref>
 
Opini dapat dinyatakan secara [[aktif]] maupun secara [[pasif]].{{fact}} Opini dapat dinyatakan secara verbal, terbuka dengan kata-kata yang dapat ditafsirkan secara jelas, ataupun melalui pilihan-pilihan kata yang sangat halus dan tidak secara langsung dapat diartikan (konotatif).{{fact}} Opini dapat pula dinyatakan melalui perilaku, bahasa tubuh, raut muka, simbol-simbol tertulis, pakaian yang dikenakan, dan oleh tanda-tanda lain yang tak terbilang jumlahnya, melalui referensi, nilai-nilai, pandangan, sikap, dan kesetiaan.<ref>Moore,H. Frazier,Ph.d.Humas : Membangun Citra dengan Komunikasi.PT Remaja RosdaKarya Bandung : 2005 hal 51-52</ref>
 
Opini publik itu identik dengan pengertian kebebasan, keterbukaan dalam mengungkapkan ide-ide, pendapat, keinginan, keluhan, kritik yang membangun, dan kebebasan di dalam penulisan.{{fact}} Dengan kata lain, opini publik itu merupakan efek dari kebebasan dalam mengungkapkan ide-ide dan pendapat.<ref>SR. Maria Assumpta Rumati OSF, Dasar-Dasar Public Relations:Teori dan Praktik. Yogyakarta. 2001. hal 55.</ref>
 
 
== Cara Mengetahui Adanya Opini Publik ==
Tahun [[1965]] sewaktu pembrontakan GESTAPU/PKI ada pertentangan antara [[PKI]] dan pendukung [[Pancasila]] yang kemudian menjadi [[Orde Baru]]. Pertentangan terjadi setelah mendengar bahwa ada pembunuhan terhadap para Jendral oleh PKI.{{fact}} Pembrontakan PKI (GESTAPU/PKI) berlangsung dimana-mana, akan tetapi langsung dapat ditumpas.{{fact}} Hal tersebut juga kita dengar dari surat kabar, radio, televisi dan film, rapat-rapat, pidato-pidato, di forum ceramah dan dimana saja.{{fact}} Gejala tersebut disebut public opinion atau opini publik.<ref>Sunarjo.Djoenaesih.S. Opini Publik, Cetakan Pertama. Penerbit Liberty Offset Yogyakarta. Yogyakarta.1997. hal 25</ref>
 
Untuk memahami opini seseorang dan publik tidaklah mudah. Menurut R.P. Abelson, hal ini berkaitan dengan:
# Kepercayaan mengenai sesuatu (belief){{fact}}
# Apa yang sebenarnya dirasakan atau menjadi sikapnya (attitude){{fact}}
# Persepsi. Suatu pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi serta menafsirkan pesan dan persepsi merupakan pemberian makna pada stimuli inderawi.<ref>Rosady Ruslan, Manajemen Humas Dan Komunikasi : Konsep Dan Aplikasi, Edisi Revisi, Rajawali Press. Jakarta. 2001. hal 52.</ref>