Mintakat riparian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Wie146 (bicara | kontrib)
Baris 32:
Di bagian yang kerap tergenang atau drainasenya buruk, hutan riparian ditumbuhi jenis-jenis yang lebih beradaptasi dengan lingkungan [[perairan]]. Contohnya adalah [[bintaro]] (''Cerbera'' spp.), [[butun darat]] (''Barringtonia racemosa''), [[pidada]] (''Sonneratia caseolaris''), [[rengas]] (''Gluta renghas''), [[terentang]] (''Campnosperma auriculata'') dan lain-lain.<ref name=EoK_129/>
 
Suatu bentuk lain dari vegetasi riparian di daerah kering adalah apa yang dinamai sebagai [[Hutan gugur daun tropika#hutan_galeri|hutan galeri]]. Hutan ini merupakan wilayah-wilayah sempit yang selalu hijau, yang tumbuh di sepanjang aliran sungai di antara hamparan [[hutan gugur daun tropika|hutan musim]], [[savana]] atau [[padang rumput]] di wilayah beriklim kering seperti di [[Nusa Tenggara]]<ref>Whitmore, T.C. (1984). ''op.cit.''. Pp.196-197</ref>. Sungai-sungai itu sendiri mungkin mengering pada sebagian besar waktu sepanjang tahun (di [[Jawa Timur]] sungai semacam ini disebut ''curah''), namun kelembaban yang tersimpan dalam tanahnya masih mampu mempertahankan kehijauan vegetasi. Hutan galeri terbentuk di dataran rendah hingga jurang-jurang di daerah yang berbukit, sampai pada ketinggian sekitar 2.000 m dpl.<ref name=EoN_234>Monk, K.A., Y. de Fretes dan G. Reksodihardjo-Lilley. (2000). ''Ekologi Nusa Tenggara dan Maluku''. Prenhallindo, Jakarta. Hal. 234</ref> Di daerah pesisir yang ber[[savana]], hutan galeri ini sering digantikan oleh [[hutan rawa payau]] yang didominasi [[gebang]] (''Corypha utan'')<ref name=EoN_293>Monk, K.A., Y. de Fretes dan G. Reksodihardjo-Lilley. (2000). ''op. cit.''. Hal. 293</ref>
 
== Ancaman kelestarian ==