William Soerjadjaja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 38:
"Kami ke kantor catatan sipil naik becak. Kami menikah tanpa dihadiri tamu undangan. Kami pun hanya mengenakan baju biasa saja. Benar-benar sangat sederhana. Tidak ada tukang potret yang hadir, itu sebabnya kami tidak punya potret pernikahan. Setelah selesai nikah, kami pulang ke Jalan Merdeka naik becak lagi," begitu kisah William.<ref name="TI1" />
 
Pernikahan ini dikaruniai empat orang anak, yaitu [[Edwin Soerjadjaja|Edwin]] ([[17 Juli]] [[1942]]), [[Edward Soerjadjaja|Edward]] ([[21 Mei]] [[1948]]), Joyce ([[14 Agustus]] [[1950]]), dan Judith ([[14 Februari]] [[1952]]). <ref name="TI1" />
 
Belum dua minggu menikah, William berangkat untuk belajar di [[Belanda]] untuk mempelajari ilmu penyamakan kulit.<ref name="Kompas" /> Ia lalu mendirikan pabrik penyamakan kulit pada tahun 1949.<ref name="Kompas" /> Tahun [[1948]], ketika Edward lahir, kedua pasangan ini hidup dengan berjualan kacang dan rokok yang dikirim dari [[Kota Bandung|Bandung]].<ref name="TI1" /> Mereka hidup dengan penuh perjuangan, kerja keras, dan doa. Dalam kehidupan yang sangat sederhana, mereka masih dapat menyewa satu kamar di sebuah hotel di [[Amsterdam]].<ref name="TI1" />