FIS: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kandar (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
AFP (bicara | kontrib)
Baris 4:
Sampai tahun [[1988]], satu-satunya parpol di al-Jazair ialah partai pemerintah, FLN. Setelah terjadi pemberontakan dan penentangan terhadap pemerintahan dan FLN, Presiden al-Jazair saat itu [[Chadli Benjedid]]-yang notabene merupakan SekJen FLN-melakukan reformasi dengan mengizinkan berdirinya berbagai parpol baru. Pada [[1989]] berdirilah FIS atas desakan masyarakat yang mayoritas [[Muslim]]. Mereka kecewa sebab satu-satunya partai yang dibentuk pada masa Presiden Boumedienne yakni FLN yang berasaskan sekular gagal mewujudkan kemajuan.
 
Sebagai parpol Islam wajarlah FIS kemudian mengangkat isu seputar Islam. FIS menyodorkan program-program yang memikat simpati masyarakat al-Jazair seperti ekonomi kerakyatan, mendukung terwujudnya kehidupan yang lebih Islami, demokratisasi, dan pemerintahan yang lebih dekat kepada [[negara]]-negaraDaulah Islam dibanding [[dunia Barat|Barat]]. Dalam waktu yang singkat FIS berhasil menarik simpati masyarakat al-Jazair yang mayoritas Islam. Hasilnya pada pemilu putaran pertama [[20 Juni]] [[1991]], FIS memenangkan 54% suara dan mendapat 188 (81%) kursi di parlemen. Umat Islam al-Jazair menyambut gembira kemenangan ini dan berharap FIS memenangkan pemilu putaran kedua. Sesuai dugaan, pada pemilu putaran kedua [[Desember]] 1991, FIS menang besar.
Kemenangan FIS pada pemilu putaran I dan II menunjukkan jika rakyat al-Jazair menginginkan perubahan menuju kehidupan yang lebih baik dan Islami. Sudah cukup visi dan misi FIS menerapkan Islam. Namun, kenyataan yang terjadi justru sebaliknya.