Kereta Setan Manggarai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
menambah info
Baris 6:
| img_capt = Poster Kereta Setan Manggarai
| img_size = 180px
| director = [[Nanang Istiabudi]]
| producer = [[Sagar Mahtani]]
| eproducer =
| aproducer =
| writer = [[Kumar Pareek]] {{br}} Dhiyute
| starring = [[Vera Lasut]] {{br}} [[Ocke Mulyawan]] {{br}} [[Ferry Agustian]] {{br}} [[Nelly Yustikarini]] {{br}} [[Renaldo Thompson]]
| music =
| cinematography =
| editing =
| distributor = [[MM CREATIONSCreations]]
| release_date = [[18 Maret]] [[2008]]
| runtime = 100 Menit
Baris 30:
}}
 
'''Kereta Setan Manggarai''' merupakan sebuah [[film horor]] [[Indonesia]] yang dirilis pada tahun [[2008]]. Dibintangi oleh Vera Lasut, Ocke Mulyawan dan Ferry Agustian. Dengan mengangkat kisah dari [[legenda urban]] yang beredar dikalangandi kalangan masyarakat Indonesia.
 
== Sinopsis ==
{{spoiler}}
 
Key, Fifi, Dado, Rey dan Fajar merencanakan sebuah liburan yang mengasyikkan di [[Bandung]], namun perjalanan mereka sedikit terhambat, karena Dado harus mencari kabar dua orang sepupunya[[sepupu]]nya yang tak kunjung pulang selepas berlibur ke [[Bogor]]. Raut khawatir yang ditunjukkan oleh Om Dado saat mengatakan, bahwa kedua sepupunya telah pulang sejak semingu lalu membawa mereka ke dalam sebuah pencarian yang awalnya terlihat mudah.
 
Perjalanan membawa mereka ke sebuah jalan buntu yang menyesatkan, hingga kemudian kejadian aneh mulai bermunculan satu demi satu, rumah tua ditengah hutan, kakek dan cucunya yang misterius hingga kecelakaan yang menyebabkan mobil mereka tertabrak kereta. Berusaha mencari pertolongan, mereka pun berlari menyusuri [[rel]] menuju [[stasiun kereta api]] terdekat. Lelah dan panik menyebabkan mereka melupakan semua pesan dan cerita dari Om-nya Dado untuk tidak naik kereta pada malam jum’at[[Jumat]]. Merekapun naik kereta yang kebetulan sedang berhenti distasiun tersebut, kereta terakhir menuju Jakarta.
 
Rasa aman yang sempat melingkupi mereka berubah drastis saat satu demi satu mulai merasakan gelagat aneh yang ditunjukkan oleh para penumpang kereta, hingga ketika mereka sadar, bahwa kereta ini tak jua berhenti di beberapa stasiun. Berjuang untuk bisa bertahan, kebersamaan mereka pun dipertaruhkan karena untuk bisa keluar salah satu dari mereka harus menjadi [[tumbal]].
 
== Pranala luar ==