Selongsong peluru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaikan kecil
perbaikan kecil pt2
Baris 1:
[[Berkas:CasingSelonsong peluru.jpg|upright=0.65|thumb|right|{{center|SelongsongBelahan peluru terlontar saat pelurusebuah ditembakkan}}[[amunisi]]]]
[[Berkas:Selonsong peluru.jpg|thumb|right|Belahan sebuah [[amunisi]]]]
'''Selongsong peluru''' adalah benda yang merupakan wadah yang terdiri dari [[propelan]] ([[bubuk mesiu]]), [[Rim (amunisi)|rim]], dan [[Primer (amunisi)|primer]] yang membungkus [[proyektil peluru]]. [[Bubuk mesiu]] berfungsi sebagai pencetus peledakan guna menembakkan proyektil peluru. Selongsong peluru baru di kenal pada penggunaan peluru modern. Senapan api jenis awal seperti [[senapan kopak]], [[senapan lontak]] atau [[pemuras]] belum mengenal penggunaan "''selongsong''" pada sebuah peluru.
 
== Kekeliruan bahasa ==
[[Berkas:Casing.jpg|thumb|right|{{center|Selongsong peluru terlontar saat peluru ditembakkan}}]]
Masyarakat awam umumnya menyebut rangkaian [[amunisi]] secara utuh sebagai "''peluru''", di mana [[proyektil peluru]], selongsong peluru, [[mesiu]], dan [[primer]] termasuk di dalam sebuah "''peluru''". Hal ini sebenarnya salah, karena istilah "peluru" sebenarnya hanya mengacu pada bagian proyektil dari amunisi tersebut, atau anak peluru yang ditembakkan, bukan keseluruhan dari amunisi tersebut, istilah lainnya dari bidang roket [[nuklir]] adalah [[hulu ledak]].
 
== Peluru non-mematikan ==
Baris 12:
 
Selongsong peluru mengunci ruang pembakaran [[amunisi]] ke segala arah kecuali pada bagian bawah selongsong tersebut. Dimana sebuah pin pemicu tembakan akan memukul [[primer]] (lihat keterangan gambar) dan memicunya, percikan api yang terjadi akibat pikulan pin pada primer akan membakar gas pada [[bubuk mesiu]]. Gas yang terbakar dari bubuk mesiu mendorong [[proyektil peluru]] lepas dari selongsong-nya. Setelah [[peluru]] terlepas, tekanan pada selongsong akan hilang menjadikan selongsong tersebut terlontar keluar dari ruang pembakaran.
[[Berkas:Primer bullet.jpg|thumb|right|Bagian-bagian selongsong peluru]]
 
=== IroniBahaya peluru hampa ===
Ada sebuah kenyataan pahit mengenai penggunaan peluru kosong di industri perfilman [[Hollywood]], yaitu [[kematian]] aktor Brandon Lee, anak dari aktor legendaris [[Bruce Lee]] akibat dari [[peluru kosong]]. Hal ini terjadi amunisi yang digunakan dalam syuting film tersebut hanya dikosongkan dari [[mesiu]], namun masih menggunakan [[proyektil peluru]] yang terpasang di amunisi. Brandon Lee meninggal karena ''primer'' yang digunakan masih dapat memicu ledakan kecil yang mendorong peluru keluar dari senapan dan mengenai [[abdomen]] Brandon Lee. <ref>[http://www.brandonleemovement.com/faq.htm Peluru kosong membunuh Brandon Lee]</ref>.
 
==Selongsong peluru modern==
[[Berkas:Primer bullet.jpg|upright=0.56|thumb|right|Bagian-bagian selongsong peluru]]
[[Senjata otomatis]] dan semiotomatis yang dalam melakukan proses keluar masuknya peluru dari senjata adalah secara otomatis, terkadang merusak selongsong peluru dalam proses pelontarannya. [[Kuningan]] adalah meterial yang biasa dipakai dalam pembuatan selonsong, yang tahan terhadap [[korosi]] dan cukup elastis untuk digunakan berkali-kali dalam proses pengisian ulang sebuah senjata. Namun demikian, beberapa amunisi "kualitas rendahan" seperti beberapa produksi [[amunisi militer]] (biasanya produksi negara-negara sekitar balkan) terbuat dari [[besi]], karena besi lebih murah dari kuningan. Seperti layaknya tipikal militer yang mempertimbangkan selongsong persenjataan ringan cukup untuk sekali pakai, pengurangan dari segi elastisitas adalah konsekwensi yang diambil, walaupun berat dari selongsong berefek pada banyaknya jumlah amunisi yang dapat di bawa oleh seorang prajurit. Satu efek samping yang diakibatkan oleh pengurangan elastisitas adalah lapisan karbon dari mesiu dapat meledak di sekitar selonsong besi kemudian memasuki ruang pembakaran dan membuat pengeluaran proyektil menjadi sulit, dalam artian umum, senjata tersebut macet. Ini adalah salah satu problem dari senjata-senjata milik negara-negara [[Pakta Warsawa]], yang di disain memiliki toleransi ruang pembakaran yang lebih besar di banding senjata milik negara-negara [[NATO]]. Selongsong besi dari sebuah amunisi sering dilapisi dengan lapisan tipis [[polimer]] ataupun [[tembaga]] yang melindunginya terhadap korosi. Beberapa amunisi juga terbuat dari [[alumunium]]. Walaupun lebih elastis dari pada besi, namun kurangnya daya tarik dari alumunium menghambat proses pengisian ulang senjata.
Mekanisme [[senjata otomatis]] dan [[senjata semi-otomatis|semi-otomatis]] (di mana proses keluar masuknya peluru dari senjata adalah secara otomatis) terkadang merusak selongsong peluru dalam proses pelontarannya. [[Kuningan]] adalah meterial yang biasa dipakai dalam pembuatan selongsong, yang tahan terhadap [[korosi]] dan cukup elastis untuk digunakan berkali-kali dalam proses pengisian-ulang sebuah senjata api. Namun beberapa amunisi "kualitas rendahan" seperti beberapa produksi [[amunisi militer]] (biasanya produksi negara-negara sekitar [[balkan]]) terbuat dari [[besi]], karena besi lebih murah dari kuningan.
 
Layaknya standar militer tipikal yang mempertimbangkan bahwa selongsong persenjataan ringan cukup untuk sekali pakai, pengurangan dari segi elastisitas adalah pilihan yang mereka ambil, walaupun berat dari selongsong berdampak pada banyaknya jumlah amunisi yang dapat dibawa oleh seorang prajurit. Dampak pengurangan elastisitas selongsong peluru adalah dapat meledaknya lapisan [[karbon]] dari mesiu di sekitar selongsong besi yang kemudian masuk ke ruang pembakaran dan membuat pengeluaran proyektil menjadi sulit, dalam artian umum, senjata tersebut "macet". Ini adalah salah satu problem dari senjata-senjata milik negara-negara [[Pakta Warsawa]], yang didesain memiliki toleransi ruang pembakaran yang lebih besar dibanding senjata milik negara-negara [[NATO]].
 
Selongsong besi dari sebuah amunisi sering dilapisi dengan lapisan tipis [[polimer]] ataupun [[tembaga]] yang melindunginya terhadap [[korosi]]. Beberapa amunisi juga terbuat dari [[alumunium]]. Walaupun lebih elastis dari pada besi, namun kurangnya daya tarik dari alumunium saat proses [[isi-ulang (amunisi)|isi-ulang]] menghambat proses pengisian ulang senjata.
 
== Lihat pula ==