Imamat am orang percaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
55hans (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Imamat am (umum) orang percaya atau imamat am umat beriman adalah sebuah konsep yang diidentikkan dengan Martin Luther ketika melakukan ia menyerukan [[Reformasi Gere...'
 
55hans (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
== Imamat Am di dalam Perjanjian Baru ==
=== Menurut Kitab Ibrani ===
Di dalam Kitab Ibrani terdapat pemahaman yang khas dalam PBPerjanjian Baru mengenai Yesus sebagai Imam Besar Agung, yang menjadi dasar dari konsep Imamat Am orang percaya. Di dalam kitab ini, hukum Yahudi digambarkan sebagai hukum yang tidak sempurna, serta gagal untuk menempatkan manusia di hadapan Allah.<ref name="Ehrman">{{en}}Bart D. Ehrman. 2004. The New Testament: A Historical Introduction to the Early Christian Writings. New York, Oxford: Oxford University Press. P. 411.</ref> Ketidakmampuan perjanjian yang lama ini bahkan sudah disadari oleh para nabi PL sehingga mereka memprediksikan bahwa Allah akan menetapkan perjanjian yang baru yang akan berhasil. Perjanjian baru ini digambarkan sebagai bayang-bayang melalui Musa dan menjadi nyata di dalam karya Yesus. Yang lama telah berlalu dan umat percaya harus memegang yang baru.<ref name="Ehrman"></ref>
 
Perlu diperhatikan bahwa Yesus sendiri tidak pernah memakai sebutan imam bagi dirinya sendiri. Dalam pengajaranNya, Yesus tidak pernah memakai gambaran imam dan juga kehidupan peribadahan. Sebaliknya, pengajaranNya malah menggunakan gambaran dunia sekular di sekitarnya dan beberapa kali mengkritik institusi keimaman, misalnya dalam perumpamaan tentang Orang Samaria yang murah hati (Lukas 10:25-37).<ref name="Küng"></ref> Murid-muridnya juga tidak pernah disebut sebagai imam. Karena itu, teologi dari Kitab Ibrani adalah refleksi iman akan pengalaman pekerjaan dan kematian Yesus yang menunjukkan ketaatan dan pelayanan yang amat mendalam dan unik pada Allah dan sesama, sehingga kematian Yesus dipandang sebagai pengorbanan kultis.<ref name="Küng"></ref> Di sinilah dipadankan antara darah Yesus dengan signifikansi darah anak domba dalam persembahan kurban, dan bahkan Yesus sendiri dipahami sebagai imam besar.<ref name="Küng"></ref>