Muhammad al-Faqih Muqaddam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-. Beliau +. Ia)
Naval Scene (bicara | kontrib)
k ganti beliau --> ia, lebih ensiklopedik
Baris 1:
'''Muhammad al-A'dham al-Faqih al-Muqaddam''' dilahirkan pada tahun 574 H di [[Tarim, Yaman|Tarim]] sebuah kota di lembah [[Hadramaut]], [[Yaman]]. DiaIa adalah putera satu-satunya dari Ali bin [[Muhammad Shahib Mirbath]] yang menurunkan 75 leluhur kaum Alawiyin dan sesepuh semua kaum Alawiyin yang berada di [[Asia Tenggara]]. Imam al-Faqih al-Muqaddam Muhammad bin Ali, wafat di kota Tarim tahun 653 hijriah ([[1232]] Masehi).<ref name="asyraaf">[http://www.asyraaf.net/v2/buku/bani_alawi/bab4.php ''Nasab Ahlul-Bait Nabi dari Keluarga Alawiyyin'']</ref>
 
== Gelar ==
Gelar '''''al-Faqih''''' diberikan karena diaia adalah seorang guru besar yang menguasai banyak sekali ilmu-ilmu agama, diantaranya adalah ilmu fiqih. Salah seorang guru beliaugurunya, Ali Bamarwan mengatakan, bahwa beliauia menguasai ilmu fiqih sebagaimana yang dikuasai seorang ulama besar yaitu al-Allamah Muhammad bin Hasan bin Furak al-Syafi'i' yang wafat tahun 406 Hijriah.<ref name="asyraaf"/>
 
Sedangkan gelar '''''al-Muqaddam''''' berasal dari kata ''Qadam'' yang berarti lebih diutamakan,. dalamDalam hal ini waliyullah, Muhammad bin Ali sewaktu hidupnya selalu diutamakan sampai setelah beliauia wafat, dan maqamnya yang berada di Zanbal, Tarim sering diziarahi kaum muslimin sebelum menziarahi maqam waliyullah lainnya.<ref name="asyraaf"/>
 
== Keilmuan ==
Sayyid Muhammad bin Ali yang terkenal dengan nama al-Faqih al-Muqaddam ialah sesepuh semua kaum Alawiyin. . Ia seorang yang hafal al-quran dan selalu sibuk menuntut berbagai macam cabang ilmu pengetahuan agama hingga mencapai tingkat sebagai mujtahid mutlak.<ref name="asyraaf"/>
 
Mengenai Imam al-Faqih al-Muqaddam Muhammad bin Ali, Sayyid Idrus bin Umar al-Habsyi dalam kitabnya Iqdul Yawaqiet al-Jauhariyah mengatakan: " Dari keistimewaan yang ada pada Sayyidina al-Faqih al-Muqaddam adalah tidak suka menonjolkan diri, lahir dan batinnya dalam kejernihan yang ma'qul (semua karya pemikiran) dan penghimpun kebenaran yang manqul (nash-nash Alquran dan Sunnah).<ref name="asyraaf"/>