Ibnul Qayyim al-Jauziyyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Aldo samulo (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 2940423 oleh 8.12.147.70 (Bicara)
Baris 1:
'''Muhammad bin Abi Bakr''' (محمد بن أبي بکر), bin Ayyub bin Sa'd al-Zar'i, al-Dimashqi (الدمشقي), bergelar '''Abu Abdullah Syamsuddin''' (أبو عبد الله شمس الدین), atau lebih dikenal dengan nama '''Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah''', dinamakan karena ayahnya berada / menjadi penjaga (''qayyim'') di sebuah sekolah lokal yang bernama ''Al-Jauziyyah''. Dalam [[Bahasa Arab]] namanya tertulis:شمس الدين محمد بن أبي كر بن أيوب ،ابن القيم الجوزية ابن القيم

Dilahirkan di [[Damaskus]], [[Suriah]] pada tanggal [[4 Februari]] [[1292]], dan meninggal pada [[23 September]] [[1350]]) adalah seorang Imam [[Sunni]], cendekiawan, dan ahli [[fiqh]] yang hidup pada [[abad ke-13]]. Ia adalah ahli fiqih bermazhab Hambali. Disamping itu juga seorang ahli Tafsir, ahli hadits, penghafal [[Al-Quran]], ahli ilmu nahwu, ahli ushul, ahli ilmu kalam, sekaligus seorang mujtahid.

== Nasab == Nasabnya dari pihak ayah adalah Syamsuddin Abu 'Abdillah Muhammad bin
Nasabnya dari pihak ayah adalah Syamsuddin Abu 'Abdillah Muhammad bin Abubakar bin Ayyub bin Su'ad bin Hariz az-Zar'i ad-Dimasyqi, dan dikenal dengan sebutan Ibnul Qoyyim.
 
== Pendidikan ==
Ibnu Qayyim berguru ilmu [[hadits]] pada [[Syihab an-Nablusi]] dan Qadi [[Taqiyyuddin bin Sulaiman]]; berguru tentang [[fiqh]] kepada Syekh [[Safiyyuddin al-Hindi]] dan [[Isma'il bin Muhammad al-Harrani]]; berguru tentang ilmu pembagian waris (fara'idh) kepada bapaknya; dan juga berguru selama 16 tahun kepada [[Ibnu Taimiyyah]].
 
Beliau belajar ilmu [[faraidh]] dari bapaknya karena beliau sangat menonjol dalam ilmu itu. Belajar bahasa Arab dari [[Ibnu Abi al-Fath al-Baththiy]] dengan membaca kitab-kitab: (al-Mulakhkhas li Abil Balqa’ kemudian kitab al-Jurjaniyah, kemudian [[Alfiyah Ibnu Malik]], juga sebagian besar Kitab al-kafiyah was Syafiyah dan sebagian at-Tas-hil). Di samping itu belajar dari syaikh [[Majduddin at-Tunisi]] satu bagian dari kitab al-Muqarrib li Ibni Ushfur.
 
Belajar ilmu Ushul dari Syaikh [[Shafiyuddin al-Hindi]], Ilmu Fiqih dari Syaikhul Islam [[Ibnu Taimiyah]] dan Syaikh [[Isma’il bin Muhammad al-Harraniy]].
 
Ibnul Qayyim pernah dipenjara, dihina dan diarak berkeliling bersama [[Ibnu Taimiyah]] sambil didera dengan cambuk di atas seekor onta. Setelah Ibnu Taimiyah wafat, Ibnul Qayyim pun dilepaskan dari penjara. Hal itu disebabkan karena beliau menentang adanya anjuran agar orang pergi berziarah ke kuburan para wali.
 
Beliau peringatkan kaum muslimin dari adanya [[khurafat]] kaum [[sufi]], logika kaum filosof dan [[zuhud]] model orang-orang hindu ke dalam [[firqah]] Islamiyah.
 
Penguasaannya terhadap Ilmu Tafsir tiada bandingnya, pemahamannya terhadap [[ushuluddin]] mencapai puncaknya dan pengetahuannya mengenai hadits, makna hadits, pemahaman serta [[istinbath]]-istinbath rumitnya, sulit ditemukan tandingannya.
 
Begitu pula, pengetahuan beliau rahimahullah tentang ilmu [[suluk]] dan ilmu [[kalam]]-nya Ahli [[tasawwuf]], isyarat-isyarat mereka serta detail-detail mereka. Ia memang amat menguasai terhadap berbagai bidang ilmu ini.
 
Karena itulah banyak manusia-manusia pilihan dari kalangan para pemerhati yang menempatkan ilmu sebagai puncak perhatiannya, telah benar-benar menjadi murid beliau. Mereka itu adalah para Ulama terbaik yang telah terbukti keutamaannya, di antaranya ialah :
# Anak beliau sendiri bernama [[Syarafuddin Abdullah]]
# Anaknya yang lain bernama [[Ibrahim]],
# [[Ibnu Katsir]] ad-Dimasyqiy penyusun kitab al-Bidayah wan Nihayah
# Al-Imam al-Hafizh [[Abdurrahman bin Rajab]] al-Hambali al-Baghdadi penyusun kitab Thabaqat al-Hanabilah
# [[Ibnu Abdil Hadi al-Maqdisi]]
# [[Syamsuddin Muhammad bin Abdil Qadir an-Nablisiy]]
# [[Ibnu Abdirrahman an-Nablisiy]]
# [[Muhammad bin Ahmad bin Utsman bin Qaimaz adz-Dzhahabi at-Turkumaniy asy-Syafi’i]]
# [[Ali bin Abdil Kafi bin Ali bin Taman As Subky]]
# [[Taqiyuddin Abu ath-Thahir al-Fairuz asy-Syafi’i]]
 
Manhaj serta hadaf Ibnul Qayyim rahimahullah ialah kembali kepada sumber-sumber dinul Islam yang suci dan murni, tidak terkotori oleh [[ra’yu]]-ra’yu (pendapat-pendapat) Ahlul Ahwa’ wal bida’ (Ahli [[Bid’ah]]) serta helah-helah (tipu daya) orang-orang yang suka mempermainkan agama.
 
Oleh sebab itulah beliau rahimahullah mengajak kembali kepada [[madzhab]] [[salaf]]; orang-orang yang telah mengaji langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Merekalah sesungguhnya yang dikatakan sebagai ulama waratsatun nabi (pewaris nabi) shallallahu ‘alaihi wa sallam.
 
Di samping itu, Ibnul Qayyim juga mengumandangkan bathilnya madzhab [[taqlid]].
Kendatipun beliau adalah pengikut madzhab [[Hanbali]], namun beliau sering keluar dari pendapatnya kaum [[Hanabilah]], dengan mencetuskan pendapat baru setelah melakukan kajian tentang perbandingan madzhab-madzhab yang masyhur.
 
Ibnu Qayyim al-Jauziyah, wafat pada malam Kamis, tanggal 18 Rajab tahun 751 Hijriyah. Ia dishalatkan di Mesjid Jami' Al-Umawi dan setelah itu di Masjid Jami' Jarrah; kemudian dikuburkan di Pekuburan Babush Shagir.
 
== Buku karangan Ibnu Qayyim ==
Ibn Qayyim al-Jawziyya on the Invocation of God. (terjemahan dalam bahasa Inggris oleh Michael Abdurrahman Fitzgerald & Moulay Youssef Slitine). Islamic Texts Society, 2000
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.mediamuslim.info/ MediaMuslim INFO Website]
* {{id}} [http://www.kisahislam.com/ Kisah Islam Online]
 
{{DEFAULTSORT:Al-Jauziyyah, Ibnu Qayyim}}
 
[[Kategori:Cendekiawan Muslim]]
[[Kategori:Kelahiran 1292]]
[[Kategori:Kematian 1350]]
 
[[ar:ابن قيم الجوزية]]
[[de:Ibn Qayyim al-Dschauziya]]
[[en:Ibn Qayyim Al-Jawziyya]]
[[es:Ibn Qayyim Al-Jawziyya]]
[[fa:ابن قیم الجوزیة]]
[[fr:Ibn Qayyim al-Jawziyya]]
[[ps:ابن قيم الجوزي]]
[[ru:Ибн Кайим Джаузия]]