Baladewa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 21:
Kamsa, Kakak dari Dewaki, takut akan ramalan yang mengatakan bahwa ia akan terbunuh di tangan putera kedelapan Dewaki. Maka dari itu ia menjebloskan Dewaki beserta suaminya ke penjara dan membunuh setiap putera yang dilahirkan oleh Dewaki. Secara berturut-turut, setiap puteranya yang baru lahir mati di tangan Kamsa. Pada saat Dewaki mengandung puteranya yang ketujuh, nasib anaknya yang akan dilahirkan tidak akan sama dengan nasib keenam anaknya terdahulu. Janin yang dikandungnya secara ajaib berpindah kepada Rohini yang sedang menginginkan seorang putera. Maka dari itu, Baladewa disebut pula Sankarsana yang berarti "pemindahan janin".
 
Akhirnya, Rohini menyambut Baladewa sebagai puteranya. Pada masa kecilnya, ia bernama Rama. Namun karena kekuatannya yang menakjubkan, ia disebut Balarama (Rama yang kuat) atau Baladewa. Baladewa menghabiskan masa kanak-kanaknya sebagai seorang pengembala sapi bersama Kresna dan teman-temannya. Ia menikah dengan [[RewatiReawati]], puteri Raiwata dari Anarta.
 
Baladewa mengajari [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]] dan [[Duryodana]] menggunakan senjata [[Gada]]. Dalam [[perang di Kurukshetra]], Baladewa bersikap netral. Seperti [[kerajaan Widarbha]] dan Raja [[Rukmi]], ia tidak memihak [[Pandawa]] maupun [[Korawa]]. Namun, ketika Bima hendak membunuh [[Duryodana]], ia mengancam akan membunuh Bima. Hal itu dapat dicegah oleh [[Kresna]] dengan menyadarkan kembali Baladewa bahwa Bima membunuh Duryodana adalah sebuah kewajiban untuk memenuhi sumpahnya. Selain itu, Kresna mengingatkan Baladewa akan segala prilaku buruk Duryodana.