Sangkuni: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 67:
 
== Kematian di Kurukshetra ==
Setelah masa hukuman selama 13 tahun berakhir, para [[Pandawa]] kembali untuk mengambil kembali negeri mereka dari tangan [[KorawaKurawa]]. Namun pihak KorawaKurawa menolak mengembalikan [[Indraprastha|Kerajaan Indraprastha]] dengan alasan penyamaran para Pandawa di [[Kerajaan Wirata]] telah terbongkar. Berbagai usaha damai diperjuangkan pihak Pandawa namun semuanya mengalami kegagalan. Perang pun menjadi pilihan selanjutnya.
 
[[Perang di Kurukshetra|Pertempuran besar di Kurukshetra]] antara pihak Pandawa melawan KorawaKurawa dengan sekutu masing-masing akhirnya meletus. Perang yang juga terkenal dengan sebutan [[Baratayuda]] ini berlangsung selama 18 hari, di mana SangkuniSengkuni tewas pada hari terakhir.
 
Menurut versi ''[[Mahabharata]]'' bagian kedelapan atau ''[[Salyaparwa]]'', SangkuniSengkuni tewas di tangan [[SahadewaSadewa]], yaitu Pandawa nomor lima. Pertempuran habis-habisan antara keduanya terjadi pada hari ke-18. SangkuniSengkuni mengerahkan ilmu sihirnya sehingga tercipta banjir besar yang menyapu daratan [[Kurukshetra]], tempat perang berlangsung.
 
Dengan penuh perjuangan, SahadewaSadewa akhirnya berhasil memenggal kepala SangkuniSengkuni. Riwayat tokoh licik itu pun berakhir.
 
Kisah versi asli di atas sedikit berbeda dengan ''[[Kakawin Bharatayuddha]]'' yang ditulis pada zaman [[Kerajaan Kadiri]] tahun [[1157]]. Menurut naskah berbahasa [[bahasa Jawa Kuna|Jawa Kuna]] ini, SangkuniSengkuni bukan mati di tangan SahadewaSeadewa, melainkan di tangan [[BimasenaBima]], Pandawa nomor dua. SangkuniSengkuni dikisahkan mati remuk oleh pukulan gada Bima. Tidak hanya itu, Bima kemudian memotong-motong tubuh SangkuniSengkuni menjadi beberapa bagian.
 
Kisah tersebut dikembangkan lagi dalam [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]]. Pada hari terakhir Baratayuda, SangkuniSengkuni bertempur melawan Bima. Kulitnya yang kebal karena pengaruh Minyak Tala bahkan sempat membuat Bima merasamenjadi putuspusing asakarena tidak bisa mengalahkan Sengkuni.
 
Penasihat Pandawa selain [[Kresna]], yaitu [[Semar]] muncul memberi tahu Bima bahwa kelemahan SangkuniSengkuni berada di bagian dubur, karena bagian tersebut dulunya pasti tidak terkena pengaruh Minyak Tala. Bima pun maju kembali. SangkuniSengkuni ditangkap dan disobek duburnya menggunakan Kuku Pancanaka yang tumbuh di ujung jari Bima.
 
Ilmu kebal SangkuniSengkuni pun musnah. Dengan beringas, Bima menyobek dan menguliti SangkuniSengkuni tanpa ampun. Meskipun demikian, SangkuniSengkuni hanya sekarat tetapi tidak mati.
 
Pada sore harinya Bima berhasil mengalahkan [[Duryudana]], raja para Korawa. Dalam keadaan sekarat, Duryudana menyatakan bahwa dirinya bersedia mati jika ditemani pasangan hidupnya, yaitu istrinya yang bernama Dewi Banowati. Atas nasihat Kresna, Bima pun mengambil SangkuniSengkuni yang masih sekarat untuk diserahkan kepada Duryudana. Duryudana yang sudah kehilangan penglihatannya akibat luka parah segera menggigit leher Sangkuni yang dikiranya Banowati.
 
Akibat gigitan itu, SangkuniSengkuni pun tewas seketika, begitu pula dengan Duryudana. Ini membuktikan bahwa pasangan sejati Duryudana sesungguhnya bukan istrinya, melainkan pamannya yaitu SangkuniSengkuni yang senantiasa berjuang dengan berbagai cara untuk membahagiakan para Korawa.
 
== Lihat pula ==