Etimologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TXiKiBoT (bicara | kontrib)
k bot Menambah: az:Etimologiya
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika !
Baris 8:
* Kata-kata biasanya dimulai dengan bentuk yang lebih panjang dan kemungkinan juga lebih rumit, yang kemudian menjadi lebih sederhana atau lebih singkat. Misalnya, ''mesa'' (“kerbau”) dalam Bahasa Jawa Krama berasal dari Sansekerta ''mahisa''.
* Sebaliknya dengan butir di atas, kata-kata yang pendek dapat diperpanjang dengan penambahan [[imbuhan]] pada kata itu. Misalnya, kata, ''kedokteran'' berasal dari ''ke+dokter+an'' (''dokter'' berasal dari Bahasa Belanda).
* <!-- Kata-kata yang lebih panjang dapat pula dibentuk dengan menggabungkan dua kata atau lebih. Misalnya ''Singapura'', dari kata ''sing'' (Sansekerta “batu”, bukan “singa”) dan ''pura'' (Sansekerta “negara”): “tempat yang berbatu-batu”. Kalau ''Singapura'' diduga berasal dari "singa", itu kadang-kadang disebutkan [[etimologi populer]] (lih. dibawah).-->
* Kata-kata ''slang'' (yang tidak resmi) dapat diterima menjadi bahasa resmi. Kadang-kadang yang sebaliknya juga terjadi, kata-kata yang resmi menjadi ''slang''.
* Kata-kata yang "kasar" atau "kotor" dapat menjadi [[eufemisme]], dan bisa juga eufemisme menjadi "kasar".
Baris 14:
* Kata-kata dapat dilebur menjadi kata ''[[portmanteau]]'', seperti misalnya ''polda'', sebuah peleburan dari kata ''polisi'' dan ''daerah''.
* Kata-kata dapat dimulai sebagai [[akronim]], seperti ''[[SIM]]'' (“'''S'''urat '''I'''zin '''M'''engemudi”).
* Bunyi dalam sesuatu perkataan bisa ''didisimilasikan''. Misalnya, ''laporan'' berasal dari “rapport” (Bahasa Belanda), tetapi pertama bunyi ''r'' sudah diganti menjadi ''l'' untuk membedakan bunyi itu dari ''r'' nomor dua.
* Bunyi bisa ditambah kedalam satu perkataan, sesuai dengan [[morfologi]] Bahasa Indonesia: ''Maret'' (Bahasa Belanda: “Maart”) atau dihilangkan (''bius'' dari Bahasa Parsi “bihausi”).
* Bunyi asing bisa diindonesiakan, seperti ''petuah'' (Bahasa Arab: “'''f'''atwa”).
* Kata-kata dapat diciptakan dengan sengaja, seperti perkataan ''Anda''.
* Kata-kata dapat pula diambil dari sebuah tempat tertentu ([[Daftar toponim|toponim]], misalkan ''lombok'' yang berarti "cabai") atau dari nama orang tertentu ([[eponim]], mis. ''urat Achilles'').
 
Baris 34:
''Etimologi populer'' (atau ''etimologi rakyat'') berarti "etimologi palsu" yang dibikin oleh orang karena etimologi tersebut diduga mungkin, walaupun ternyata keliru.
<!--*Mungkin nama ''Singapura'' berarti "kota batu". Kalau begitu, etimologi yang palsu, "kota singa", merupakan etimologi populer.-->
* Perkataan ''telpon'' berasal dari ''telefoon/telephone'' (Belanda/Inggris). Menurut etimologi populer, perkataan itu kadang-kadang diduga berasal dari "tali pohon", tapi itu tidak benar.
 
== Sumber-Sumber ==
* J. Gonda, ''Sanskrit in Indonesia'', Nagpur 1952
* Drs Mohamad Ngajenan, ''Kamus Etimologi Bahasa Indonesia'', 1992<sup>3</sup>
 
== Lihat pula ==
Baris 60:
 
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.wordorigins.org/index.htm Asal kata dan frase]
* {{en}} [http://www.takeourword.com/bibliography.html Bibliography of etymological dictionaries]
* {{en}} [http://www.etymonline.com/ Etymonline An online etymology dictionary]
* {{en}} [http://www.westegg.com/etymology/ Words origins]
 
[[Kategori:Etimologi| ]]