Sai Baba dari Shirdi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Saibernet (bicara | kontrib)
Saibernet (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 40:
 
===Mahasamadhi===
 
[[File:Makam_Shirdi_Baba.jpg‎ |thumb|400px|left|Makam Shirdi Baba]]Menjelang akhir hidupnya, Sai Baba dari Shirdi berpesan kepada bhakta kesayangnya Dixit, Abdullah dan Sarada Devi. Ia berpesan bahwa ia akan bereinkarnasi kembali 8 tahun setelah Mahasamadhi (meninggalkan tubuh fisiknya) di wilayah Andhra (India Selatan) dan ia akan berinkarnasi dengan nama yang sama, Sai Baba. Nama kesayangannya adalah Sathyam.<ref>Jandhyala Venkateswara Sastry, Tapovanam, Sri Sathya Sai Sathcharithra,SSBPT, India, hal. 64-66</ref>
Sai Baba pun kemudian Mahasamadhi pada Oktober 15, 1918 pukul 2:30 sore. Dia mengambil Mahasamadhi di pangkuan salah satu pengikutnya dan kemudian dimakamkan di "Booty Wada" sebagaimana keinginannya. Kemudian sebuah tempat suci dibangun di tempat itu dan kemudian dikenal sebagai Samadhi Mandir.<ref>A Comprehensive Life Sketch of Shree Shirdi Sai Baba, Puttaparthi, 2005, page 413</ref>Pada hariHari itusaat Shirdi Baba mahasamadhi adalah hari yang sangat suci bagi umat Hindu dan bagi umat Islam dimana festival Hindu [[Dassera]] dan hari raya Muslim, [[Muharram]] telah datang pada hari yang sama. Ini juga merupakan tanda kebesarannya sebagaimana orang-orang percaya bahwa jiwa-jiwa mulia meninggalkan bumi pada beberapa hari suci datang sekaligus.
 
 
===Penegasan Janji===
Setelah Shirdi Baba mahasamadhi, para pengikutnya merasa sangat sedih. Pengikut setianya yang bernama Abdullah sangat cemas dengan keadaan ini. Dia akan menghabiskan begitu banyak waktu di Samadhi Mandir dengan kesedihan. Suatu hari Shirdi Baba menampakkan dirinya secara fisik kepada Abdullah dan berkata: “Abdullah, samadhi mandir hanyalah untuk tubuh, tetapi siapa yang sebenarnya mampu memakamkan Aku? Aku bersifat kekal. Aku akan berinkarnasi di Andhra (India Selatan) setelah delapan tahun". Setelah berkata seperti itu, Shirdi Baba kemudian menghilang. Dengan kata-kata tersebut Abdullah menjadi tenang.<ref>A Comprehensive Life Sketch of Shree Shirdi Sai Baba, Puttaparthi, 2005, page 416</ref>
==Ajaran==
Kisah hidup Shirdi Baba merupakan pesan-pesan ajaranya. Beberapa diantaranya adalah: