Sai Baba dari Shirdi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Saibernet (bicara | kontrib)
Saibernet (bicara | kontrib)
Baris 65:
* '''Penghancuran Ego'''
[[File:Sai_babas_slippers.jpg‎|thumb|200px|right|Sendal dan tongkat peninggalan Baba]]
Suatu ketika seseorang datang ke Shirdi untuk memotret Shirdi Baba. Baba melihat mereka dan bertanya pada orang terdekatnya Mohan Shyam.”Shyam, kenapa mereka datang ke sini?” Shyam menjawab, “mereka datang untuk memotretmu”. Baba menjawab, “Tidak, tidak. Katakan pada mereka untuk tidak memotret-Ku. Tak mudah memotret-Ku. Dindingnya harus dihancurkan terlebih dahulu.” Maksud dari kata-katanya adalah, ia bukanlah tubuh dan ia adalah Parabrahman (Tuhan yang tak berwujud, tunggal, kekal abadi). Untuk bisa melihat atau “memotretnya”“memotret” (mengenal) Parabrahman tidaklah mudah. Dinding ego (si aku) yang menghalanginya harus dihancurkan terlebih dahulu. <ref>A Comprehensive Life Sketch of Shree Shirdi Sai Baba, Puttaparthi, 2005, page 292</ref>
 
Shirdi Baba juga membuat ''dhuni'' (tempat pembakaran kayu) di [[Masjid]] Dwarakamayi yang menghasilkan ''udhi'' (abu suci), yang bermakna untuk bisa memasuki Rumah Tuhan, seseorang harus membakar egonya hingga hancur seperti abu.