Perang Salib Ketujuh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
 
== Latar Belakang ==
Pada [[1244]], para Khwarezmians merebut [[Yerusalem]] dalam perjalanan mereka ke sekutu dengan Mamluk [[Mesir]]. Sehingga kembali Yerusalem dikuasai muslim, namun kejatuhan Yerusalem tidak lagi merupakan sebuah peristiwa menghancurkan dunia Kristen Eropa, yang telah melihat perpindahan kota itu dari kistiani kepada muslim ke sekian kali dalam dua abad terakhir. Kali ini, meskipun panggilan dari Paus, tidak ada antusiasme populer untuk perang salib baru.
 
[[Paus Innosensius IV]] dan [[Frederick II]], Kaisar Romawi Suci melanjutkan perjuangan kepausan-kekaisaran. Frederick ditangkap dan dipenjarakan ulama dalam perjalanan ke [[Konsili Lyon]], dan pada 1245 ia secara resmi digulingkan oleh [[Innosensius IIV]]V. Paus Gregorius IX juga telah ditawarkan sebelumnya saudara Raja Louis, pangeran Robert of Artois, tetapi Louis menolak. Dengan demikian, Kaisar Romawi Suci tidak dalam posisi untuk perang salib. Henry III dari Inggris itu masih berjuang dengan Simon de Montfort dan masalah lain di Inggris. Henry dan Louis tidak dalam saat yang terbaik, yang terlibat dalam Capetia-Plantagenet perjuangan, dan sementara Louis sedang pergi berperang raja Inggris menjanjikan menandatangani gencatan senjata untuk tidak menyerang tanah Perancis. [[Louis IX]] juga mengundang [[Raja Haakon IV]] dari [[Norwegia]] untuk perang salib, mengirim penulis sejarah inggris Matius Paris sebagai seorang duta besar, tapi sekali lagi tidak berhasil. Satu-satunya orang yang tertarik memulai perang salib yang lain karena itu Louis IX, yang menyatakan niat untuk pergi [[Timur]] pada [[1245]].