Datuk Ketumanggungan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Afandri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Afandri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{unreferenced}}
 
'''Datuk Ketumanggungan''' atau Sultan Paduko Basa (lahir di [[Kerajaan Pagaruyung|Pagaruyung]] tahun 1147 - meninggal tahun 1296) merupakan pemimpin masyarakat [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] dan penyusun [[adat Minangkabau]]. Sistem adat yang disusun Datuk Ketumanggungan menurunkan sistem adat yang digunakan oleh orang Minangkabau yang bersuku Koto Piliang.
 
== Kehidupan ==
Datuk Ketumanggungan dan [[Datuk Parpatih Nan Sabatang]] merupakan dua orang bersaudara, satu ibu berlainan ayah. Ayah Datuk Ketumanggungan adalah suami pertama ibunya (Indo Jati) yang merupakan keturunan raja-raja. Sedangkan ayah dari Datuk Parpatih Nan Sabatang adalah Cati Bilang Pandai suami kedua ibunya yang berasal dari [[India Selatan]]. Perbedaan darah leluhur
 
dari keduanya itu menyebabkan ada sedikit perbedaan dalam ajaran yang disusun mereka.
Datuk Ketumanggungan lahir dari pasangan Sultan Sri Maharaja Diraja dan Puti Indo Jelita. Datuk Ketumanggungan dan [[Datuk Parpatih Nan Sabatang]], penyusun adat Bodi Caniago, merupakan dua orang bersaudara satu ibu berlainan ayah. Ayah dari Datuk Parpatih Nan Sabatang adalah Cati Bilang Pandai suami kedua ibunya. Pada tahun 1165 sewaktu Sultan Paduko Basa telah berumur 18 tahun, beliau diangkat sebagai penghulu bergelar Datuk Ketumanggungan, sekaligus menduduki tahta kerajaan Minangkabau, menggantikan ibunya yang telah menjadi ratu selama 16 tahun. Pada tahun 1295, Puti Dara Jingga yang bersuamikan Mahisa Anabrang dari [[Kerajaan Singasari|Singasari]], dipanggil pulang ke Minangkabau untuk menggantikan posisi Datuk Ketumanggungan sebagai raja.
 
== Lihat pula ==