Komuter: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
Sebagai contoh, orang yang bekerja di [[Jakarta]] namun bertempat tinggal di [[Bogor]], [[Depok]], [[Tangerang]] dan [[Bekasi]], bahkan di tempat yang lebih jauh seperti [[Karawang]], [[Sukabumi]], dan [[Pandeglang]]. Mereka disebut komuter jika mereka melakukan perjalanan dari tempat tinggal mereka ke tempat kerja mereka hampir setiap hari pulang-pergi.
 
Komuter di kota besar seperti [[Jakarta]] banyak menghabiskan waktu mereka di perjalanan. Berangkat di pagi gelapbuta dan pulang setelah malam menjadimatahari gelapterbenam. Hal ini disebabkan [[Macet|kemacetan]] yang menjadi langganan di kota-kota besar di [[Indonesia]] terutama di [[Jakarta]].
 
Para komuter menghadapi masalah mahalnya harga sewa rumah atau tanah di dekat tempat bekerja mereka, sehingga mereka tidak mempunyai pilihan lain kecuali tinggal di tempat yang cukup jauh dari tempat bekerja mereka. Daerah di sekeliling pusat pertumbuhan seperti [[Jakarta]] yang merupakan daerah tempat tinggal para komuter yang bekerja di pusat pertumbuhan tersebut secara demografis disebut [[sabuk komuter]] (''commuter belt'') atau daerah penyangga.
 
Para komuter memerlukan sarana [[transportasi umum]] yang efisien. Kemudahan perpindahan dari satu moda transportasi ke moda yang lain merupakan salah satu ukuran penataan kota yang penting. Suatu kota dengan manajemen yang baik memiliki jaringan transportasi umum cepat yang bergerak cepat yang biasa disebut Mass Rapid Transportation ([[MRT]]). Ke dalam MRT biasa termasuk [[kereta komuter]], [[bus komuter]], [[bus kota]], kereta dalam kota, [[bus kota]], dan [[trem]].
 
[[Kategori:Manajemen]]
[[Kategori:Transportasi]]
[[Kategori:Demografi]]
 
[[da:Pendling]]