Pelacuran menurut agama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 202.70.55.162 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh 222.124.212.79 |
|||
Baris 8:
== Pandangan Perjanjian Baru ==
Agama Yahudi di masa [[Perjanjian Baru]], khususnya di masa [[Yesus]] menganggap negatif praktek pelacuran. Karena itu orang baik-baik biasanya tidak mau bergaul dengan mereka bahkan menjauhkan diri dari orang-orang seperti itu. Namun
[[Maria Magdalena]], salah seorang pengikut dan murid Yesus, seringkali digambarkan sebagai seorang pelacur yang diampuni Yesus (Lukas 8:2), meskipun pendapat ini masih diperdebatkan.
Kitab [[Wahyu]] melukiskan [[Roma]] sebagai [[pelacur]] besar yang akan dijatuhi hukuman oleh Allah: "... sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu." (Wahyu 19:2; lih. pula Wahyu 17:1, 17:5, 17:15, 17:16). Di sini perlu diingat bahwa Roma yang dimaksudkan oleh penulis Kitab Wahyu ini adalah pemerintahan yang pada waktu itu menindas dan menganiaya Gereja dan orang-orang Kristen pada masa-masa permulaan agama Kristen.
|