Tanda salib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 114.58.115.237 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh SilvonenBot
Baris 5:
 
== Gerakan ==
'''Tangan'''.'''Gereja Katolik Roma dan Barat'''. Tangan kanan terbuka digunakan dalam Gereja-Gereja Barat. Kelima jari yang terbuka melambangkan ke-5 luka Kristus. IniSekalipun ini merupakan metode paling umum dalam membuat tanda salib oleh umat Kristiani Barat., Bentukbentuk-bentuk lainnya kadang-kadang digunakan pula. Umat Barat juga melakukan "Tanda Salib Kecil" yakni menyentuh dahi, bibir, dan dada dengan ibu jari yang digerakkan membentuk salib kecil sambil membisikkan kalimat "Semoga sabda Kristus berdiam dalam pikiran, bibir, dan hatiku". Tanda salib kecil ini dilakukan saat pembacaan Injil dalam Misa dan umum pula digunakan untuk memberkati diri dengan air suci di saat memasuki atau meninggalkan gedung Gereja. Dalam Gereja-Gereja Katolik Timur dan Ortodoks, ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah terancung dan dirapatkan, melambangkan [[Trinitas]] (Bapa, Putera, dan Roh Kudus, ketiga pribadi yang sehakikat), dua jari sisanya dirapatkan dan tertekuk ke telapak tangan melambangkan sifat insaniah dan ilahiah dari Kristus. Sekalipun demikian, umat Ortodoks Rusia di masa lampau menggunakan dua jari terancung dan tiga jari tertekuk. Kaum Percaya Lama Rusia masih menggunakan cara ini. Umat Ortodoks Oriental (Armenia, Koptik, Ethiopia, dll.) umumnya menggunakan cara "Barat", sekalipun dengan formasi jari ala Byzantium.
 
[[Berkas:Boyarynja Morozova.jpg|thumb|left|180px|Detail dari lukisan ''Boyarynya Morozova'' karya [[Vasily Surikov]] yang memperlihatkan seorang anggota Kaum Percaya Lama yang mengancungkan dua jari (bukannya tiga jari) tatkala ditahan.]]
Di [[Rusia]] sampai era reformasi [[Patriark Nikon]] pada [[abad ke-17]], sudah menjadi kelaziman untuk membuat tanda salib dengan dua jari terancung (melambangkan dwi-hakikat Kristus). Pemberlakuan tanda salib dengan tiga jari merupakan salah satu alasan terjadinya [[skisma]] dengan pihak [[Kaum Percaya Lama]] yang anggota-anggotanya meneruskan tanda salib dengan dua jari.
'''Gereja Ortodoks dan Katolik Timur'''.Umat Ortodoks Rusia di masa lampau menggunakan dua jari terancung dan tiga jari tertekuk. Kaum Percaya Lama Rusia masih menggunakan cara ini. Umat Ortodoks Oriental (Armenia, Koptik, Ethiopia, dll.) umumnya menggunakan cara "Barat", sekalipun dengan formasi jari ala Byzantium. Dalam Gereja-Gereja Katolik Timur (Gereja Timur yang kembali bersatu dengan Katolik Roma maupun selalu bersatu dengan Katolik Roma) dan Ortodoks, ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah terancung dan dirapatkan, melambangkan [[Trinitas]] (Bapa, Putera, dan Roh Kudus, ketiga pribadi yang sehakikat), dua jari sisanya dirapatkan dan tertekuk ke telapak tangan melambangkan sifat insaniah dan ilahiah dari Kristus.
 
'''PenyebutanGerakan'''. Tanda Salib dilakukan dengan menyentuhkan jemari tangan pada dahi, dada atau perut, dan kedua bahu, diiringi pengucapan [[rumusan Trinitarian]]: di dahi: ''Dalam nama Bapa'' ([[Bahasa Latin]]: ''In nomine Patris''); di dada atau perut: ''dan Putera'' ([[Bahasa Latin]]: ''et Filii''); dari bahu kiri ke bahu kanan: ''dan [[Roh Kudus]]'' ([[Bahasa Latin]]: ''et Spiritus Sancti''); dan diakhiri dengan pengucapan: ''[[Amin]]''. Ada beberapa penafsiran, menurut para [[Bapa Gereja]]<ref name="prayer-book-bor">''Buku Doa'', diedit oleh [[Gereja Ortodoks Romania]], beberapa edisi (''Carte de rugăciuni'' - Editura Institutului biblic şi de misiune al Bisericii ortodoxe române, 2005),</ref>: dahi melambangkan Surga; perut melambangkan bumi; bahu merupakan tempat dan tanda kekuatan. Serta, tangan di dahi melambangkan doa kepada Allah Bapa memohon kebijaksanaan; tangan di perut melambangkan doa kepada Allah Putera yang ber[[inkarnasi]]; dan tangan pada bahu melambangkan doa kepada Allah Roh Kudus.
 
'''Penyebutan'''. Tanda Salib dilakukan dengan menyentuhkan jemari tangan pada dahi, dada atau perut, dan kedua bahu, diiringi pengucapan [[rumusan Trinitarian]]: di dahi: ''Dalam nama Bapa'' ([[Bahasa Latin]]: ''In nomine Patris''); di dada atau perut: ''dan Putera'' ([[Bahasa Latin]]: ''et Filii''); dari bahu kiri ke bahu kanan: ''dan [[Roh Kudus]]'' ([[Bahasa Latin]]: ''et Spiritus Sancti''); dan diakhiri dengan pengucapan: ''[[Amin]]''. Ada beberapa penafsiran, menurut para [[Bapa Gereja]]<ref name="prayer-book-bor">''Buku Doa'', diedit oleh [[Gereja Ortodoks Romania]], beberapa edisi (''Carte de rugăciuni'' - Editura Institutului biblic şi de misiune al Bisericii ortodoxe române, 2005),</ref>: dahi melambangkan Surga; perut melambangkan bumi; bahu merupakan tempat dan tanda kekuatan. Serta, tangan di dahi melambangkan doa kepada Allah Bapa memohon kebijaksanaan; tangan di perut melambangkan doa kepada Allah Putera yang ber[[inkarnasi]]; dan tangan pada bahu melambangkan doa kepada Allah Roh Kudus.
 
Ada beberapa variasi: sebagai contoh, seseorang dapat lebih dahulu mencelupkan jari tangan kanan ke dalam [[air suci]]. sesudah menggerakkan tangan dari satu bahu ke bahu yang lain, tangan boleh diposisikan kembali ke perut. Gerekan ini dapat diiringi pengucapan doa misalnya [[Doa Yesus]], atau cukup "[[Kyrie|Tuhan Kasihanilah Kami]]".
Baris 20 ⟶ 19:
Tanda salib dibuat dengan tiga jari, karena tanda ini dilakukan sambil menyeru nama Tritunggal. ... Beginilah cara melakukannya: dari atas ke bawah, dan dari kanan ke kiri, karena Kristus turun dari surga ke atas bumi, dan dari bangsa Yahudi (kanan) Dia berpindah ke bangsa-bangsa lain (kiri).
<p>
Meskipun demikian, orang-orang lain membuat tanda salib dari kiri ke kanan, karena dari sengsara (kiri) kita harus menyeberang menuju kemuliaan (kanan), sama seperti Kristus menyeberang dari kematian menuju kehidupan, dan dari Alam Maut ke Firdaus. [Beberapa imam] membuat tanda salib dengan cara ini agar mereka dan umat dapat melakukannya dengan cara yang sama. Kamu dengan mudah dapat menyelidiki kebenaran hal ini — perhatikan imam yang menghadap umat untuk memberi berkat — bila kita membuat tanda salib ke arah umat, gerakannya adalah dari kiri ke kanan...
</blockquote>
 
Para penulis seperti Herbert Thurston, penulis artikel [http://www.newadvent.org/cathen/13785a.htm Tanda Salib] di [[Catholic Encyclopedia]] menafsirkan bahwa petunjuk tersebut mengindikasikan bahwa pendapat-pendapat yang mengatakan pada masa itu umat Kristiani baik Timur maupun Barat menggerakkan tangannya dari pundak kanan ke kiri. Meskipun demikian, Thurston mengakui bahwa poin ini tidak sepenuhnya jelas. Dia mengutip pakar liturgi lain yang mengacu pada opini bahwa petunjuk dari Innocentius III (De myst. Alt., II, xlvi), dari Belethus (xxxix), Sicardus (III, iv) dan Durandus (V, ii, 13), yang biasanya digunakan untuk membuktikan hal ini, para penulis tersebut membayangkan salib kecil pada dahi atau obyek-obyek eksternal, di mana tangan secara alamiah bergerak dari kanan ke kiri, dan bukan salib besar yang dibuat dari satu pundak ke pundak yang lain yang menggerakkan tangan dari kiri ke kanan.
 
Kini, umat Kristiani Barat dan Ortodoks Oriental menyentuh bahu kiri sebelum yang kanan. Umat Kristiani Byzantium menggunakan gerakan dari kanan ke kiri.<ref>Sebuah buku teks kateketik Yunani mencoba menerangkan perbedaan kebiasaan Latin dari kebiasaan Yunani dengan mengatakan bahwa sisi kanan melambangkan kekudusan, dan hati (di sisi kri) melambangkan roh, dengan demikian orang-orang yang menyebut Roh Kudus dalam Bahasa Latin yakni "Spiritus Sancti" (nomina mendahului adjektiva) menyentuh sisi kiri sebelum kanan, sedangkan orang-orang yang menyebut Roh Kudus dalam Bahasa Yunani yakni "τοῦ Ἁγίου Πνεύματος" (adjektiva mendahului nomina) berbuat sebaliknya.</ref>