Aktivitas CIA di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jwidjaja (bicara | kontrib)
Jwidjaja (bicara | kontrib)
Baris 22:
 
CIA and anti pemberontakan Filipina, pada awal 1958, telah mendirikan markas latihan 'special operation', yang diduga dipandu oleh trainer dari Pasukan Khusus AD Amerika (United States Army Special Forces) dan memberi akses airport rahasia di pulau Palawan adn Mindano kepada pemberontak anti Sukarno di Indonesia.
 
Pada tanggal 9 Februari 1958, Pemberontak Letnan Kolonel Maluddin Simbolon mengeluarkan ultimatum atas nama pemerintah propinsi Sumatra Utara, menuntuk pembentukan pemerintahan baru. Sukarno menolak tuntutan itu dan memerintahkan pemimpin TNI, Jendral Abdul Haris Nasution untuk menghentikan pemberontakan itu. Pada bulan Februari 21, TNI menerbangkan prajurit ke Sumatra dan memulai penyerangan. Markas pemberontakan di kota Padang dan Permesta mempunyai kedudukan kuat di semua daerah sampai ke medan.
 
CIA mendukung pemberontakan di Indonesia melalui markas udara di Naha, Okinawa, dibawah kepemimpinan Ted Shanon. Fasilitas lainnya adalah di Taiwan, dimana pesawat pembom A-26 disiapkan untuk diterbangkan ke pangkalan di Filipina yang kemudian dipakai untuk membantuk pemberontak di Indonesia. CIA, melalui stok senjata marinir dan angkatan darat Amerika, memberi 42.000 pucuk riffles.
 
== 1998 ==