Vinaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tjmoel (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
 
Ada beberapa hal yang menyebabkan Sang Buddha menetapkan Vinaya:
{{cquote|''Untuk tegaknya Sangha ( tanpa Vinaya, Sangha tidak akan bertahan lama ), Untuk kebahagiaan Sangha ( sehingga bikkhu mempunyai sedikit rintangan dan hidup damai , Untuk pengendalian diri orang-orang yang tidak teguh ( yang dapat menimbulkan persoalan dalam Sangha), Untuk kebahagiaan bikkhu-bikkhu yang berkelakuan baik ( pelaksanaan sila yang murni menyebabkan kebahagiaan sekarang ini ), Untuk perlindungan diri dari asava dalam kehidupan ini ( karena banyak kesukaran dapat dihindarkan dengan tingkah laku moral yang baik ), Untuk perlindungan diri dari asava yang timbul dalam kehidupan yang akan datang ( asava tidak timbul pada orang yang melaksanakan sila dengan baik), Untuk membahagiakan mereka yang belum bahagia ( orang yang belum mengenal Dhamma akan bahagia dengan tingkah laku bikkhu yang baik ), Untuk meningkatkan mereka yang berbahagia ( orang yang telah mengenal Dhamma akan bahagia melihat pelaksanaannya ), Untuk tegaknya Dhamma yang benar ( Dhamma akan bertahan lama bila Vinaya dilaksanakan dengan baik oleh para bikkhu), Untuk manfaat dari Vinaya (Vinaya dapat memberi manfaat kepada mahluk-mahluk, terbebas dari dukkha, menuju Nibbhana).''
|4=[[Anguttara Nikaya]]
|5=}}
 
Dalam [[Mahaparinibbana Sutta]], Sang Buddha sebagai bagian akhir dari pengajarannya, mengatakan bahwa para bhikkhu dapat meninggalkan beberapa peraturan kecil, tetapi mereka harus menjalankan peraturan utama, akan tetapi terdapat kebingungan akan hal ini. Oleh karena itu diputuskan untuk menjalani seluruh peraturan. Segera setelah Sang Buddha meninggal dunia ([[parinibbana]]), Sidang Agung dilaksanakan guna membaca ulang seluruh peraturan, dikumpulkan dan disusun. Kumpulan besar pengajaran Sang Buddha diutarakan berdasarkan ingatan, dimana [[Ananda]] mengulang mengenai [[Dhamma]] dan [[Upali]] mengenai Vinaya.
 
{{cquote|''Ada kemungkinan, bahwa di antara kalian ada yang berpikir: 'Berakhirlah kata-kata Sang Guru; kita tidak mempunyai seorang Guru lagi.' Tetapi, Ananda, hendaknya tidak berpikir demikian. SEbaga apa yang telah Aku ajarkan sebagai Dhamma dan Vinaya, Ananda, itulah kelak yang menajdi Guru-mu, ketika Aku Pergi.''
|4=[[Mahaparinibbana Sutta]], [[Digha Nikaya]] 16
|5=<ref>{{cite web|url=http://bhagavant.com/home.php?link=naskah_dhamma_article&n_id=67|title=Artikel Dhamma - Bhagavant.com|accessdate=31-07-2009}}</ref>}}