Barzakh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SkullSplitter (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
SkullSplitter (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
 
[[Al-Barra bin ’Azib]] menceritakan hadits yang panjang yang diriwayat [[Imam Ahmad]] tentang perjalanan seseorang setelah kematian. Seorang [[mukmin]] yang akan meninggal dunia disambut ceria oleh [[malaikat]] dengan membawa kain kafan dari [[surga]]. Kemudian datang malaikat maut duduk di atas kepalanya dan memerintahkan [[ruh]] yang baik untuk keluar dari jasadnya. Selanjutnya disambut oleh malaikat dan ditempatkan di kain kafan surga dan diangkat ke [[langit]]. Penduduk langit dari kalangan malaikat menyambutnya, sampai di langit terakhir bertemu [[Allah]], kemudian Allah memerintahkan pada malaikat untuk mencatat kitab hamba-Nya ke dalam ’illiyiin dan dikembalikan ruhnya ke Barzakh. Setelah dikembalikan lagi ruh itu ke jasadnya dan datanglah dua malaikat yang bertanya, pertanyaan itu adalah "Siap Tuhanmu?" "Apa agamamu?" "Siapa lelaki yang diutus kepadamu?" "Siapa yang mengajarimu?" Hamba yang beriman itu dapat menjawab dengan baik. Maka kemudian akan diberi alas dari surga, mendapat kenikmatan di kubur dengan selalu dibukakan baginya pintu surga, dilapangkan dan diterangkan kuburnya. Sang mayat akan mendapat teman yang baik dengan wajah yang baik, pakaian yang baik dan aroma yang baik. Lelaki itu adalah gambaran dari amal perbuatannya selama hidup didunia. Keadaan berubah sebaliknya jika simayat adalah orang yang tidak beriman.
 
== Azab Kubur ==
Azab Kubur menurut [[Ibnu Taimiyah]] menyelaraskan dengan para [[ulama]] lainnya, bahwa ruh-ruh orang beriman berada di [[surga]], walaupun bersamaan dengan itu ruhnya dikembalikan ke jasad, sama halnya dengan ruh berada di jasad, tetapi ruhnya naik ke langit seperti pada saat tidur. Adapun bahwa ruhnya berada di syurga itu berdasarkan hadits-hadits umum. Hal ini ditegaskan oleh [[Imam Ahmad]] dan ulama lainnya. Mereka berdalil dengan hadits-hadits yang umum dan hadits yang khusus mengenai tidur dan lain-lainnya. Mengenai azab kubur Mahzab Ahlusunah berpendapat bahwa azab kubur mengenai ruh itu baik terpisah dari jasad atau berhubungan dengan jasad, sedangkan Ibnu Taimiyah berkata azab dan kenikmatan menimpa jasad dan jiwa sekaligus.
 
== Keadaan ruh dalam Barzakh ==
* Ruh nabi dan rasul
Ruh mereka berada ditempat yang paling baik dan paling tinggi.<ref>Aisyah mendengar Muhammad dalam detik-detik terakhir kehidupannya mengucapkan doa, “Ya Allah tempatkanlah aku ditempat tertinggi (Ar Rafiq al A’la).” (H.R. [[Bukhari]]).</ref>
 
* Ruh syuhada
Ruh para syuhada berada ditengah-tengah [[burung]] hijau dan memiliki lampu yang tergantung dilangit, ruh itu dapat keluar dari surga sekehendaknya, kemudian bisa kembali ke pelita tersebut, menurut kisah dari [[Masruq]] ketika bertanya kepada [[Abdullah Bin Mas’ud]].<ref>Masruq bertanya kapada Abdullah Bin Mas’ud menjawab, Ruh mereka berada di tengah2 burung hijau dan memiliki lampu pelita yang tergantung di langit. Ruh itu dapat keluar dari surga sekehendak dirinya, kemudian kembali ke pelita tersebut.”(H.R. [[Imam Muslim]])</ref>. Firman Allah dalam Ali Imran: 169, “ Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, tetapi mereka itu di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (Q.S. Ali Imran: 169).
 
Ruh sebagian syuhada dan bukan semua syuhada, sebab diantara meraka ada yang ruhnya tertahan karena memiliki hutang yang belum ditunaikan. Dari [[Abdullah Bin Jahsy]] diceritakan bahwa ada seorang lelaki datang kepada Muhammad dan bertanya, ”Ya Rasulullah apa yang terjadi padaku jika akau terbunuh dijalan Allah?” Muhammad menjawab, “Syurga,” Ketika orang berpaling, Beliau berpaling” kecuali ada hutang, baru saja [[Jibril]] memberi tahu aku.”
 
* Ruh mukmin yang saleh
Ruh mereka seperti burung yang begelantungan di pohon surga sampai dikembalikan oleh Allah ke jasadnya pada hari [[kiamat]]. <ref>Dalam hadits diriwayatkan oleh [[Abdurrahman bin Ka’ab bin Malik]], Muhammad bersabda, “Jika ruh seorang muslim itu laksana burung yang bergelantungan di pohon syurga sampai Allah mengembalikannya ke jasadnya pada hari kiamat.”(H.R. Ahmad).</ref> Perbedaan antara ruh para syuhada dengan ruh kaum mukmin adalah bahwa ruh syuhada berada di sangkar burung hijau sambil terlepas berjasan ke sana kemari di taman syurga, lalu kembali ke lampu pelita yang tergantung di [['Arsy|'Arasy]], sedangkan ruh kaum mukmin berada di sangkar burung tergantung di syurga tetapi tidak berjalan kesana kesini di surga.
 
* Ruh orang maksiat
Nash-nash yang menjelaskan azab yang diterima oleh orang yang suka maksiat telah dikemukakan. Orang yang kebohongannya merajalela di azab dengan besi yang ujungnya bengkok yang dimasukan kemulutnya sampai ke tengkuk. Kepala orang yang meninggalkan shalat wajib karena tidur, kepalanya akan dihancurkan dengan batu. Bagi para Pezina Laki-laki dan Perempuan akan disiksa di sebuah lubang seperti tungku dari tembikar untuk membakar roti yang bagian atasnya sempit dan dibawahnya luas, sementara api menyala-nyala dibawahnya. Orang yang suka makan Riba berenang dilautan darah dan di tepi lautan darah itu ada orang yang melemparinya dengan batu. Demikian juga dengan orang yang suka mengadu domba diantara manusia dan juga orang yang menyembunyikan harta ghanimah dan lainnya.
 
* Ruh orang kafir
Disebutkan dalam hadits Abu Hurairah bahwa setelah melukiskan keadaan orang beriman samapi menempati tempatnya di syurga, Muhammad menyebut keadaan orang kafir beserta sekarat yang dialaminya. Setelah ruhnya dicabut, ruh yang keluar dari jasad orang kafir baunya busuk sampai para malaikat yang membawanya ke pintu bumi berteriak, “Alangkah busuknya ruh ini.” Kemudian mereka membawanya bertemu dengan ruh-ruh kafir lainnya.
 
== Catatan kaki ==