Dhamma: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Kesunyataan Mulia tentang asal mula Dukkha: merapihkan |
|||
Baris 28:
Sumber dari penderitaan adalah [[tanhä]], yaitu nafsu keinginan yang tidak ada habis-habisnya. Semakin diumbar semakin keras ia mencengkeram. Orang yang pasrah kepada tanhä sama saja dengan orang minum air asin untuk menghilangkan rasa hausnya. Rasa haus itu bukannya hilang, bahkan menjadi bertambah, karena air asin itu yang mengandung garam. Demikianlah, semakin orang pasrah kepada tanhä semakin keras tanhä itu mencengkeramnya.
Dikenal tiga macam tanhä, yaitu :
<ol>
a. bentuk-bentuk (indah) ▼
<ol style="list-style-type: lower-alpha;">
b. suara-suara (merdu) ▼
c. wangi-wangian ▼
d. rasa-rasa (nikmat) ▼
e. sentuhan-sentuhan (lembut) ▼
f. bentuk-bentuk pikiran▼
</ol>
<li>[[Vibhavatanhä]] : kehausan untuk memusnahkan diri, berdasarkan kepercayaan, bahwa setelah mati tamatlah riwayat tiap-tiap manusia [[(ucchedaväda)]].
</ol>
== Kesunyataan Mulia tentang lenyapnya Dukkha ==
|