Gempa Besar Kantō 1923: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alexbot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: nl:Kanto-aardbeving
Taman Renyah (bicara | kontrib)
k →‎Akibat gempa bumi: ~orang korea
Baris 66:
Gempa bumi terjadi sewaktu Jepang dalam keadaan tidak stabil karena Perdana Menteri [[Kato Tomosaburo]] tutup usia 8 hari sebelumnya dan jabatan perdana menteri sedang kosong. Hubungan komunikasi dan transportasi terputus akibat gempa bumi sehingga surat kabar hanya bisa mengandalkan kabar burung. Halaman utama surat kabar dihiasi judul-judul berita yang ditulis berdasarkan kabar bohong yang beredar, mulai dari Tokyo musnah dan tenggelam, anggota kabinet Jepang semuanya tewas, Kepulauan Izu binasa karena gunung meletus, sampai tsunami yang katanya mencapai Gunung Akagi yang terletak ujung wilayah Kanto.
 
Menteri Dalam Negeri menyatakan negara dalam keadaan darurat dan memerintahkan polisi agar mengambil segala tindakan untuk memelihara keamanan dan memulihkan ketertiban. Salah satu pesannya mengatakan kalangan minoritas yang tinggal di Jepang dikhawatirkan mengambil keuntungan dari situasi kacau. Pesan ini diangkat oleh beberapa surat kabar yang dibesar-besarkan menjadi kabar bohong penyebab kerusuhan yang memakan banyak korban jiwa di kalangan minoritas seperti orang Korea dan orang Jepang keturunan [[Okinawa]].
 
Kerusuhan akibat terputusnya hubungan komunikasi diharapkan tidak akan pernah terjadi lagi di Jepang, sehingga di dalam segala terbitan tentang persiapan menghadapi gempa bumi selalu dicantumkan pentingnya membawa [[radio]] portabel setelah terjadi gempa bumi untuk mendengarkan informasi dari sumber resmi dan tidak percaya kabar bohong.