Insiden Saudi Arabian Airlines Penerbangan 763 dengan Air Kazakhstan Penerbangan 1907: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SieBot (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23:
}}
 
'''Saudi Arabian Airlines Penerbangan 763''' merupakan sebuah pesawat [[Boeing 747-168B]] yang menerbangi rute [[Delhi]], [[India]] menuju [[Dhahran]], [[Arab Saudi]] pada [[12 November]] [[1996]]. Pesawat ini mengalami kecelakaan terburuk dalam dunia penerbangan karena bertabrakan di udara dengan '''Air Kazakhstan Penerbangan 1907''' yang pada saat yang sama menerbangi rute [[Shymkent]], [[Kazakhstan]] menuju [[Delhi]], [[India]].
 
Dalam penerbangan Saudi 763, pilot pesawat bernama Khalid AlShubaily. Kopilot pesawat yang bernama Nazir Khan melakukan komunikasi radio dengan salah satu petugas kendali di Delhi, bernama VK Dutta. Dan ahli mesin (enginner) pesawat Saudi 763 bernama Evris. Sedangkan pada penerbangan Kazakh 1907, pilot bernama Gennadi Cherepanov. Kopilot pesawat Ilyushin Il-76 itu bernama panggilan Sanya. Dan operator radio pesawat Kazakh 1907 bernama Egor Repp.
Kecelakaan tersebut menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 316 penumpang dan 33 awak. Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan namun kesalahmengertian komunikasi antara pilot 1 dan pilot 2 menyebabkan pesawat mengambil arah yang salah dan menabrak satu pesawat.
 
Kecelakaan tersebut menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 316 penumpang dan 33 awak. Totalnya adalah 349 orang. Egor Repp melakukan kesalahan dalam mengukur ketinggian. Kazakh 1907 seharusnya ada di level ketinggian 150 dan Saudi 763 ada di level ketinggian 140. Saat Repp menyadari bahwa pesawatnya terbang terlalu rendah, dia berkata pada Kapten Gennadi Cherepanov. "Jaga ketinggian 150. Jangan turun!" katanya. "Berapa ketinggian yang diperintahkan?" tanya Kapten Cherepanov begitu dia bereaksi dan bingung. Kemudian, Kapten Cherepanov memerintahkan kepada Kopilot Sanya untuk menambah kecepatan.
 
Kazakh 1907 langsung memacu dirinya untuk terbang menuju Saudi 763. Kemudian, Repp berkata, "Naik ke 150, karena di 140 ada ... yang itu!" Egor Repp berkata "Yang itu!" saat Saudi 763 meluncur ke atas, dan muncul di pandangan kru Kazakh 1907. Sayap kiri pesawat Saudi 763 dirobek ekor pesawat Kazakh 1907, dan stabilizer horizontal kirinya juga. 5,5 meter bagian itu terkoyak, dan tanpa itu, kru Saudi 763 tidak bisa mengendalikan pesawat. Pilot pesawat kargo Angkatan Udara AS, Kapten Timothy J. Place adalah saksi mata kecelakaan itu. "Awan memerah, seakan-akan bisa dirasakan panasnya," katanya ketika diwawancara oleh 'Air Crash Investigation'.
 
Hari awal penyelidikan, kotak hitam (black box) pesawat Saudi 763 dan Kazakh 1907 ditemukan. Penyelidik membuat perkiraan penyebab kecelakaan : VK Dutta (petugas menara kendali Sua) berbuat kesalahan, kesalahan salah satu kru pesawat, atau kegagalan instrumen salah satu pesawat. Kotak hitam pesawat 763 dianalisa di Inggris.
 
Pada saat mendengarkan rekaman suara Kazakh 1907, ada sesuatu yang aneh. Ada perubahan ketinggian tiba-tiba sewaktu pesawat menurun. Pihak yang membela Kazakhstan mengklaim adanya pusaran angin mendadak yang memaksa pesawat turun. Namun, Peter Sheppard, penyelidik yang terlibat dalam kecelakaan pesawat itu, tidak yakin apakah itu benar. Alasannya sederhana mengapa penurunannya tampak tiba-tiba. Ilyushin Il-76 adalah pesawat militer yang diubah, dan memiliki sesuatu yang tidak umum. Perkataan Egor Repp yang menunjukkan ketinggian tidak semuanya direkam oleh black box. Misalnya, Repp mengatakan ketinggian pesawat dari level 25 hingga 19. Kemudian, kotak hitam itu berhenti merekam ketinggian, dan bekerja lagi di level 14 misalnya.
 
Penyebab lain juga koridor yang sedikit untuk pesawat komersial. Di Bandara Internasional Indira Gandhi di Delhi, 3 koridor digunakan untuk pesawat militer, dan 1 koridor untuk pesawat penumpang. Selain itu, radar yang digunakan New Delhi adalah radar utama yang teknologinya kuno. Padahal, India telah memesan radar sekunder 2 hari sebelum kecelakaan itu. Akan tetapi, radar itu belum digunakan. Radar utama bekerja dengan dimensi dua dimensi, namun tidak direkam ketinggiannya. Sedangkan radar sekunder bekerja dengan 3D dengan nama pesawat, nomor penerbangan, dan ketinggian.
 
Kini, koridor di Indira Gandhi Airport sudah ditambah. Tak ada lagi kecelakaan maut di bandara itu lagi.
 
== Lihat pula ==