Abdullah bin Zubair: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 65:
Setelah kematian Husain, Ibnu Zubair mulai merekrut pendukung secara sembunyi-sembunyi.<ref name="Gibb55"/> Pada September 683, dia telah menguasai Mekah.<ref>{{harvtxt|Anthony|2016|p=12}}</ref> Dia menyebut dirinya sebagai ''al-ʿaʾidh biʾl bayt'' (buronan di tempat suci) dan mengadopsi slogan ''lā ḥukma illā li-ʾllāh'' (tidak ada hukum kecuali milik Tuhan), tetapi tidak mengklaim kekhalifahan.<ref name="Hawting47">{{harvtxt|Hawting|1986|p=47}}</ref><ref name="Ahmed65-66">{{harvtxt|Ahmed|2010|pp=65–66}}</ref> Yazid memerintahkan gubernur Madinah, [[Amr Al-Asydaq|al-Asydaq]], untuk menangkap Ibnu Zubair.<ref name="Ahmed95">{{harvtxt|Ahmed|2010|p=95}}, n. 469.</ref> Gubernur menginstruksikan saudara laki-laki Ibnu Zubair yang diasingkan sekaligus kepala ''[[syurthah|syūrṭāh]]'' (pasukan keamanan) Madinah, Amr, untuk memimpin ekspedisi.<ref name="Ahmed95"/> Namun, pasukan Umayyah disergap dan Amr ditangkap dan kemudian dibunuh saat ditawan.<ref>{{harvtxt|Wellhausen|1927|p=151}}</ref> Ibnu Zubair menyatakan tidak sahnya kekhalifahan Yazid dan bersekutu dengan kaum [[Anshar]] Madinah, dipimpin oleh [[Abdullah bin Hanzhalah]], yang telah menarik dukungan untuk Yazid karena dugaan ketidakwajarannya.<ref name="Gibb55"/> Ibnu Zubair juga mendapat dukungan dari gerakan [[Khawarij]] di Basra dan [[Arabia Timur|Bahrain]] (Arab timur);<ref name="Hawting47"/> kaum Khawarij adalah penentang awal Bani Umayyah yang membelot dari Khalifah Ali karena perjanjian damai [[Dumat al-Jandal|Daumatul Jandal]] tahun 657.<ref>{{harvtxt|Madelung|1997|pp=247}}</ref>
 
Selain pengaruh Ibnu Zubair yang tumbuh di Madinah, penduduk kota kecewa dengan pemerintahan dan proyek pertanian Umayyah, termasuk penyitaan tanah mereka untuk meningkatkan pendapatan pemerintah.<ref>{{harvtxt|Kennedy|2009|pp=85}}</ref> Sementara itu, menanggapi peningkatan oposisi di seluruh Arab, Yazid mengirim pasukan ekspedisi Arab Suriah yang dipimpin oleh [[Muslim bin Uqbah]] untuk menekan Ibnu Zubair dan Anshar.<ref name="Hawting47"/> Kaum Ansar dikalahkan di [[Pertempuran al-Harrah]] pada musim panas tahun 683, dan Ibnu Hanzhalah terbunuh.<ref name="Ahmed65-66"/><ref name="Hawting48">Hawting 1986, p. 48.</ref> Tentara terus menuju Makkah, tetapi Muslim bin Uqbah meninggal dalam perjalanan dan perintah diteruskan ke wakilnya [[al-Hushain bin Numair As-Sakuni]].<ref name="Hawting48"/> Al-Hushain memutuskan untuk [[Pengepungan Mekkah (683)|mengepung kota Makkah]] pada tanggal 24 September setelah Ibnu Zubair menolak untuk menyerah.<ref name="Hawting48"/><ref name="Gibb55"/> Ka'bah rusak parah selama pengeboman as-Sakuni.<ref name="Gibb55"/><ref name="Hawting48"/> Selama pengepungan, dua kandidat potensial Qurasyi untuk kekhalifahan, Mus'ab ibn Abdurrahman dan [[al-Miswar bin Makhramah]], terbunuh atau meninggal karena sebab alamiah.<ref name="Ahmed65-66"/> Pada bulan November, berita kematian Yazid mendorong al-Sakuni untuk bernegosiasi dengan Ibnu Zubair.<ref name="Hawting48"/> AlAs-Sakuni mengusulkan untuk mengakuinya sebagai khalifah dengan syarat bahwa Ibnu Zubair akan memerintah dari Suriah, pusat militer dan administrasi Umayyah.<ref name="Gibb55"/><ref name="Hawting48"/> Ibnu Zubair menolak ini dan tentara as-Sakuni mundur ke Suriah, meninggalkan diaIbnu Zubair mengendalikan Hijaz dan Makkah.<ref name="Gibb55"/>
 
=== Mengeklaim Kekhalifahan ===